Pria Tewas di Pasar Pesawaran

Motif Sebenarnya Pembunuhan Pedagang Sayuran di Pasar Pewasaran Lampung

Peristiwa pembunuhan yang terjadi pagi jelang siang di Pesawaran itu sontak menjadi pusat perhatian orang banyak.

Tribunlampung.co.id/Oky Indra Jaya
Polisi mengamankan tempat kejadian perkara pembunuhan pedagang sayuran di Pasar Pesawaran, Lampung. 

Tribunlampung.co.id, Pesawaran - Masyarakat dikejutkan dengan kabar penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia di Pesawaran, Lampung. Peristiwa tersebut dilakukan di tengah pasar tempat berkumpulnya orang dari berbagai daerah.

Peristiwa pembunuhan yang terjadi pagi jelang siang di Pesawaran itu sontak menjadi pusat perhatian orang banyak hingga kabar terkait insiden yang menewaskan seorang pedagang sayuran meluas.

Baca juga: Penusukan Pedagang Sayuran di Pasar Pesawaran Lampung Dipicu Api Cemburu

Baca juga: Istri Korban Pembunuhan di Pesawaran Bantah Suaminya Selingkuh

Korban meninggal Aan Suhendar (45), sedangkan pelakunya Firmansyah (38) merupakan warga Gedongtataan, Kabupaten Pesawaran, Lampung.

Peristiwa memilukan itu terjadi di Pasar wilayah Gedongtataan Kabupaten Pesawaran, Sabtu (11/11/2023) sekira pukul 08.30 WIB.

Aan Suhendar meregang nyawa di depan istrinya, Kasiyatin (43) setelah Firmansyah secara membabi buta menikam korban.

Ironisnya motif di balik penusukan yang dilakukan pelaku Firmansyah masih menjadi misteri karena pengakuan tersangka di tepis oleh istri korban, Kasiyatin.

Pelaku Firmansyah kepada polisi mengaku jika dirinya cemburu lantaran korban kerap menggoda istrinya. Sebaliknya pihak korban membantah pengakuan tersangka.

Kasiyatin mengungkapkan sebelum kejadian tersebut, korban tidak hanya sekedar ngobrol dengan istri pelaku. Melainkan juga dengan pedagang lainnya.

Dia mengetahui itu karena saat peristiwa terjadi ada di lokasi tersebut.

Kasiyatin, istri korban mengaku kenal dengan istri pelaku karena sama-sama pedagang di pasar tersebut. Tapi tidak kenal dengan pelaku.

Hanya tahu dengan pelaku ketika sang suami, Aan Suhendar diminta untuk membantu dekor di rumah pelaku yang sedang hajatan.

Kasiyatin mengatakan jika sebelumnya antara pelaku dan korban tidak pernah terlibat cekcok.

Pertikaian hingga membuat seorang meninggal dunia itu sempat dilerai oleh pedagang lainnya. Namun pelaku terus melakukan penusukan berkali-kali.

Setelah itu pelaku melarikan diri dan tertangkap oleh aparat kepolisian di Jalan Raya Desa Padang Manis, Kecamatan Way Lima.

Kasat Reskrim Polres Pesawaran AKP Supriyanto Husin mengatakan, saat ditangkap pelaku tidak melakukan perlawanan.

Kemudian pelaku langsung diamankan aparat serta mencari barang bukti berupa pisau yang telah dibuangnya.

Pelaku membuang barang bukti berupa pisau di bawah pohon randu di areal perkebunan di Dusun Penengahan, Desa Gedong Tataan.

Kemudian pisau yang menjadi barang bukti serta pelaku diamankan ke Mapolres Pesawaran untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Atas penangkapan pelaku, istri korban, Kasiyatin meminta polisi mnghukum pelaku dengan seberat-beratnya.

Keluarga tidak terima atas pengakuan atau tudingan tersangka Firmansyah (38) hingga nekat membunuh Aan Suhendar.

Sebagai istri korban, dia meminta pelaku untuk membuktikan terkait pernyataan yang disampaikan kepada kepolisian masalah cemburu atau perselingkuhan.

“Ya, saya keberatan terkait pernyataan tersangka yang menyebutkan suami saya berselingkuh dengan istrinya,” ungkapnya.

“Karena kalau benar selingkuh seperti keterangan pelaku kepada kepolisian, ya kami dari keluarga korban minta bukti-buktinya,” timpalnya.

Kasiyatin menduga, pengakuan dari pelaku sengaja dibuat-buat untuk menutupi motif sebenarnya pembunuhan sang suami. (Tribunlampung.co.id/Oky Indra Jaya)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved