Berita Lampung

Penjaga Harimau di Samarinda Tewas Diterkam Peliharaan Majikannya saat Beri Makan

Seorang penjaga harimau di Samarinda, Kalimantan Timur tewas diterkam hewan peliharaan majikannya saat beri makan.

Editor: Tri Yulianto
Tribunlampung.co.id
Seorang penjaga harimau di Samarinda, Kalimantan Timur tewas diterkam hewan peliharaan majikannya saat beri makan. 

Tribunlampung.co.id - Seorang penjaga harimau di Samarinda, Kalimantan Timur tewas diterkam hewan peliharaan majikannya. 

Korban bernama Suprianda ditemukan istrinya penuh luka cakaran saat beri makan harimau milik majikannya. 

Suprianda sudah tiga tahun bekerja menjaga harimau milik majikannya yang ada di Jalan Wahid Hasyim II, Samarinda, Kalimantan Timur.

Peristiwa mengenaskan itu diketahui pertama oleh istri korban saat masuki areal kandang harimau

Mulanya korban dan istrinya akan pergi kondangan dan sempatkan untuk beri makan dulu harimau majikannya. 

Namun setelah tiga jam sejak masuk ke lokasi harimau, Suprianda tak kunjung keluar.

Sang istri yang kala itu menunggunya di luar sempat curiga hingga akhirnya ikut masuk ke lokasi.

Namun ternyata suaminya tergeletak dengan sejumlah luka bekas cakaran di tubuhnya.

Peristiwa ini diceritakan adik korban yakni Hanifah (26).

"Korban itu kakak saya. Namanya Suprianda. Dia memang disuruh bosnya kasih makan harimau itu," ujar Hanifah saat dijumpai TribunKaltim.co di RSUD AW Sjahranie, Samarinda.

Harimau yang menerkam kini masih berada di dalam kandangnya.

Dari video yang beredar, di luar kandang harimau itu terdapat bekas darah korban.

Pihak kepolisian tengah menyelidiki kasus ini dan memeriksa sejumlah saksi.

Termasuk pemilik rumah tengah menjalani pemeriksaan di Mapolresta Samarinda.

Dari foto yang diperlihatkan oleh pihak keluarga, sekujur tubuh korban dipenuhi luka cakaran.

Pada tubuh bagian bawah nampak terkoyak.

Bahkan ada organ tubuh korban yang sudah tidak utuh lagi.

Peristiwa itu terjadi di sebuah rumah mewah yang berada di Jalan Wahid Hasyim II, RT 10, Kelurahan Sempaja Barat, Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda, Kalimantan Timur.

Dari informasi yang beredar, hunian tersebut milik salah seorang pengusaha tempat kebugaran di Kota Samarinda.

Jasad korban kini telah berada di kamar jenazah RDUD AW Sjahranie, Kota Samarinda.

Sebelum tewas, Suprianda pamit kepada istrinya untuk memberi makan harimau milik bosnya.

Hanifah, adik korban mengatakan, setiap hari kakaknya bertugas memberi makan harimau setiap pukul 10.00 Wita.

Sabtu siang, seperti biasa ia berangkat ke rumah majikannya itu untuk memberi makan hewan buas tersebut.

Ia ditemani sang istri, mereka tiba di rumah bernomor 99 tersebut pada pukul 10.30 Wita.

Biasanya korban akan mengajak sang istri masuk.

Namun kali ini ayah satu anak tersebut meminta sang istri cukup menunggu di luar.

"Dia bilang tunggu saja. Tidak akan lama. Karena mereka mau ke acara nikahan teman," jelas Hanifah saat dijumpai TribunKaltim.co di RSUD AW Sjahranie Samarinda.

Namun hingga pukul 13.30 Wita korban tak kunjung keluar.

Kakak iparnya (istri korban) yang dilanda rasa khawatir akhirnya menyusul dan masuk melalui akses rahasia yang pernah ditunjukkan oleh sang kakak.

Setibanya di dalam, perempuan yang tengah hamil tua tersebut histeris sebab mendapati tubuh sang suami sudah berlumuran darah di dalam kandang harimau.

Ia menjelaskan, kandang harimau Sumatera yang belum dipastikan jenisnya tersebut memiliki dua pintu.

Dari keterangan majikan sang kakak, satu sisi pintu kandang tidak terkunci.

Sehingga diduga kuat harimau tersebut keluar dan berhasil menerkam korban.

"Kakak ipar saya langsung lari keluar, karena sempat dilarang pergi," ungkapnya.

Berhasil mendapatkan jalan keluar, perempuan tersebut cukup beruntung sebab bertemu salah satu pihak keluarga di tepi jalan.

"Kakak ipar saya langsung melapor ke Polsek Sungai Pinang," ucapnya.

Ia menjelaskan, sang kakak sudah bekerja di rumah tersebut sejak tiga tahun terakhir.

Sebenarnya, selama satu bulan belakangan sang kakak hendak mengundurkan diri namun terus ditahan oleh majikannya.

"Katanya takut. Harimaunya sering mau menerkam. Tapi bosnya enggak percaya," ungkapnya.

"Bosnya selalu ngancam kakak saya akan dipecat dari tempat Gym kalau berhenti kasih makan harimau," imbuhnya.

Saat ini jasad korban masih berada di ruang jenazah RSUD AW Sjahranie, Kota Samarinda, Kalimantan Timur.

Pihak keluarga berharap kasus ini dapat diproses secara hukum.

"Karena jelas lalai. Kakak saya harus ngasih makan secara manual. Apa tidak lalai?," tegasnya.

(Tribunlampung.co.id/Tribunnews) 

 

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved