Universitas Lampung

Unila Berkolaborasi dengan PAPPRI dan LPDP Adakan Festival Kebangsaan

Dengan mengusung tema Merdeka Belajar, Penguat Akar Kebangsaan, Festival Kebangsaan ini diisi dengan kegiatan di Lapangan Sepak Bola Unila yakni pop.

Penulis: Jelita Dini Kinanti | Editor: Endra Zulkarnain
Dokumentasi Humas Unila
Universitas Lampung Berkolaboraosi dengan Persatuan Artis Penyanyi Pencipta Lagu dan Pemusik Republik Indonesia (PAPPRI) serta Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) mengadakan Festival Kebangsaan, Selasa (21/11/2023). 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Dalam rangka memperingati hari pahlawan, Universitas Lampung Berkolaboraosi dengan Persatuan Artis Penyanyi Pencipta Lagu dan Pemusik Republik Indonesia (PAPPRI) serta Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) mengadakan Festival Kebangsaan, Selasa (21/11/2023).

Dengan mengusung tema Merdeka Belajar, Penguat Akar Kebangsaan, Festival Kebangsaan ini diisi dengan kegiatan di Lapangan Sepak Bola Unila yakni pop art market activity dan pameran inovasi

Serta ada konser musik dengan tema musik merajut jiwa yang menampilkan Once Mekel and The Band, Ki Ageng Ganjur, Dwiki Dharmawan, Sandy Canester, Jolene Marie, dan Alffy Rev and The True Friends feat Novia Bachmid.

Selain itu juga ada kegiatan dialog kebangsaan dengan tema musik dalam gerakan kebangsaan di GSG Unila.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim melalui tayangan video sebelum dialog kebangsaan dilaksanakan mengucapkan selamat atas terselenggaranya Festival Kebangsaan.

Rangkaian kegiatan dalam Festival Kebangsaan ini mewakili elemen-elemen yang menjadi kekayaan bangsa dan negara

Semangat yang diusung dalam Festival Kebangsaan ini selaras dengan terobosan merdeka belajar kampus merdeka (MBKM) yang terus digerakan dalam empat tahun terakhir.

Baca juga: Rektor Unila Prof Lusmeilia dan Jajaran Pantau Persiapan Festival Kebangsaan

Program MBKM memberikan kesempatan kepada lebih dari 910 ribu mahasiswa untuk belajar dan berkarya diluar kampus sesuai dengan minat dan potensi masing-masing

Pengalaman mengikuti program MBKM seperti magang, studi independen, project wirausaha, project sosial, dan pertukaran pelajar adalah bekal bagi generasi muda untuk berkontribusi pada kemajuan bangsa

"Apresiasi dan terima kasih saya ucapkan kepada Unila yang senantiasa berada di garda terdepan dalam mendorong mahasiswanya mengikuti berbagai program MBKM," ucap Nadiem.

Seusai tayangan video Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim, dialog kebangsaan dimulai

Dialog kebangsaan dipandu oleh Budayawan Dr. Ngatawi Al-Zastrouw, serta menghadirkan narasumber Rektor Unila Prof Lusmeilia Afriani, Penyanyi Ibukota Once Mekel dan Novia Bachmid, YouTuber dan Komponis Alffy Rev, serta pemeran dan dalang Sujiwo Tejo.

Rektor Unila Prof Lusmeilia Afriani mengatakan, Unila sering mengadakan event yang bisa menyatukan seluruh mahasiswa dan agar ada kebersamaan antar mahasiswa, salah satu event itu adalah Festival Kebangsaan.

"Apalagi mahasiswa yang kuliah di Unila bukan hanya dari Lampung, sampai saat ini ada banyak mahasiswa dari luar Lampung" kata Prof Lusmeilia Afriani

Sujiwo Tejo mengatakan yang sering dilupakan kebangsaan adalah konsep yang artinya tidak ada tapi sebenarnya ada, sedangkan suku bangsa benar-benar ada seperti suku Jawa, Bali, Sumatera, dan sebagainya

"Didalam kehidupan bangsa ini kita harus bisa membangun rasa empati dan toleransi yang tinggi," kata Sujiwo Tejo.

Once Mekel menuturkan musik akan memberikan manusia harapan akan sesuatu, dan harapan itu harus diraih bersama-sama.

"Kalau tidak mau bersama-sama buat apa bangun bangsa, lebih baik hidup sendiri saja," ujar Once

Once berpendapat kita perlu bangsa karena kita perlu kekuatan lebih, dan dengan bangsa semua harapan serta khayalan bisa jadi kenyataan.

Alffy Rev mengajak anak muda untuk bangga menjadi bagian bangsa Indonesia.

Anak muda harus bisa berkontribusi untuk bangsanya, salah satunya dengan menciptakan berbagai karya.

"Kita jangan mau diajak bekerja di negara lain yang tidak bisa menunjukan kalau itu adalah karya kita," ucap Alffy.

Novia Bachmid juga mengajak anak muda untuk bangga menajadi bagian bangsa Indonesia, dan Novia juga mengajak anak muda untuk terus mengejar mimpinya

Novia menceritakan dirinya mengejar mimpinya jadi penyanyi sejak usia 11 tahun.

Ketika itu Novia nekat pergi dari Kampung Halamannya di Sulawesi Utara ke Manado untuk mengikuti audisi Idola Cilik tanpa meminta izin orangtuanya.

Saat itu orangtua Novia sudah ada di Manado, dan Novia sudah tahu risikonya akan dimarahi orangtuanya.

Sebelum mengikuti audisi Idola Cilik, Novia sering bernyanyi diantara pohon cengkeh dan didekat sapi, karena ketika itu Ayahnya punya kebun cengkeh dan seorang gembala sapi.

(Tribunlampung.co.id/Jelita Dini Kinanti)

 

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved