Pilpres 2024

Anies Baswedan Terima Curhat Peternak Kambing dan Domba di Lampung Akibat Impor Ternak

Anies Baswedan terima keluhan peternak kambing dan domba di Lampung akibat impor ternak dari Australia yang membuat mereka rugi. 

Editor: Tri Yulianto
Tangkap Layar Kanal YouTube Tribun Lampung News
Anies Baswedan terima keluhan peternak kambing dan domba di Lampung akibat impor ternak dari Australia yang membuat mereka rugi. 

Tribunlampung.co.id, Lampung Tengah – Calon Presiden Anies Baswedan mendengar keluhan peternak kambing dan domba di Lampung akibat kebijakan impor ternak. 

Hal itu terungkap saat Anies Baswedan berdialog dengan para peternak di PT. INDO PRIMA BEEF, Lampung Tengah, Kamis (7/12/2023).

Di hadapan Anies Baswedan para peternak ungkapkan curahan hatinya yang mengatakan dampak impor ternak membuat mereka rugi.

Salah satu peternak yang sampaikan keluhan terkait hal tersebut adalah Herinis Margana, yakni sebagai peternak kambing dan domba.

Hernis mengungkapkan bahwa saat ini impor kambing dan domba dari Australia sudah masuk ke wilayah Lampung.

Hal ini tentunya membuat peternak lokal merasa terpuruk.

“Permasalahannya terkait kambing dan domba impor sudah masuk di wilayah kami dari Australia

dan harganya lebih murah dari peternak lokal, itu masalahnya,” ungkap Hernis Margana di hadapan Anies Baswedan.

Ia pun berharap agar kebijakan terkait impor kambing dan domba Australia ke wilayahnya dibatasi oleh pemerintah.

“Harapannya, kambing import itu baik hidup ataupun potong bisa dibatasi,” imbuhnya.

Selain itu, Hernis juga menyinggung soal kesamarataan antara peternak.

“Selanjutnya adalah kesamarataan antara peternak kelompok dan peternak mandiri,” ujarnya.

Pasalnya, lanjut Hernis, pemerintah lebih condong mengayomi peternak kelompok.

“Yang hari ini pemerintah hanya mengayomi peternak kelompok sedangkan

peternak mandiri belum tersentuh oleh pemerintah. Contohnya dalam pembibitan dan pengobatan,” ujarnya.

Ia pun mengutarakan harapannya di hadapan Anies Baswedan agar bisa mengatasi permasalahan tersebut.

“Harapannya kualitas peternak akan meningkatan apabila dengan bibit yang baik.

Hari ini kita peroleh bsanyak dari import. Harganya memberatkan peternak kecil,” pungkasnya.

Harga Ternak Anjlok

Diketahui, calon presiden alias capres nomor urut satu, yang bakal bertarung di Pilpres 2024, Anies Baswedan, mengunjungi Lampung pada Kamis (7/12/2023).

Ada sejumlah tempat yang dikunjungi pasangan Muhaimin Iskandar tersebut.

Satu di antaranya yakni PT Indo Prima Beef di Lampung Tengah.

Saat berada di PT Indo Prima Beef, sejumlah peternak menyampaikan keluhan dan harapannya di hadapan Anies Baswedan yang berkunjung ke PT. INDO PRIMA BEEF, Kamis (7/12/2023).

Keluhan yang banyak disampaikan oleh para peternak kepada Anies Baswedan yakni, soal hadirnya import daging dari India dan Australia.

Salah satu peternak yang memberikan keluhan yakni Niko asal Punggur, Lampung Tengah.

Dalam kesempatan itu, Niko mengeluhkan harga penjualan ternak yang anjlok hingga harga pakan yang tinggi.

“Saya meneruskan usaha ternak milik orang tua sebagai mata pencarian pokok,

mengeluhkan soal yaitu harga yang anjlok, harga pakan yang tinggi, dan merugi,” ujar Niko.

Dikatakan Niko, jika hal tersebut tak diatasi maka akan banyak peternak yang kehilangan pekerjaan.

“Jika ini terus dirasakan kemungkinan kita akan kehilangan pekerjaan,” kata Niko.

Mewakili teman-teman peternak lainnya, Niko pun berharap Anies Baswedan yang akan menjadi calon presiden bisa memberikan solusi terkait hal tersebut.

“Yang kami harapkan semoga bisa ada kebijakan-kebijakan yang bisa diambil untuk peternak bangkit lagi,” tambahnya.

“Usulnya agar harga lebih stabil jadi kemakmuran peternak bisa berlanjut pak,” sambungnya.

Selain itu, Tono sebagai peternak juga mengeluhkan soal pendanaan permodalan peternak dengan dana bank.

Tono berharap agar plafon peminjaman dana di bank bisa lebih ditingkatkan untuk para peternak.

“Yang dialami untuk bank, terutama untuk KUR Mikro tanpa anggunan tolong plafonnya ditambah lagi.

Kemarin itu plafonnya cuma Rp 50 juta, jadi kalau bisa ditambah hingga Rp 500 juta,” ujar Tono.

Di kondisi peternak yang tengah kesulitan, Tono berharap ada keringanan yang diberikan oleh pihak bank dalam sistem pembayaran angsuran.

“Tolong saat kondisi yang sulit seperti ini, ketika kita diharuskan pembayaran tepat waktu, namun dengan kondisi seperti ini

adakah solusi penundaan pembayaran atau pembayarannya sampai kondisi peternak baik,” ujarnya.

( Tribunlampung.co.id / Putri Salamah )

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved