Pilpres 2024

Anies Baswedan Sebut Ordal Bikin Orang Berprestasi Tak Dapat Posisi

Ordal, menurut Anies Baswedan, membuat orang yang tidak berprestasi bisa mendapat jabatan.

Kompas TV
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan di acara Debat Capres 2024 putaran pertama di gedung KPU, Jakarta, Selasa malam 12 Desember 2023. Anies Baswedan sebut ordal bikin orang berprestasi tidak dapat jabatan. 

Tribunlampung.co.id, Jakarta - Capres Pilpres 2024 Anies Baswedan membeberkan terkait fenomena orang dalam atau ordal.

Dimana ordal, menurut Anies Baswedan, membuat orang yang tidak berprestasi bisa mendapat jabatan.

Baca juga: Ganjar Merasa Punya Kesamaan Cita-cita dengan Warga Jabar, Yakin Raih 40 Persen Suara

Baca juga: Penampilan Prabowo di Debat Perdana Pilpres 2024 Dipuji sebagai Sosok Negarawan

Padahal, lanjut Anies Baswedan, Indonesia itu membutuhkan orang berprestasi untuk berbagai posisi. 

Dikatakan Anies Baswedan, ordal ini terjadi hampir di setiap sendi kehidupan di Indonesia.

Lantas Capres nomor urut 1 Anies Baswedan mengungkap maksud dirinya menyinggung fenomena "orang dalam" (ordal) dalam debat calon presiden.

Menurut Anies, fenomena ordal terjadi pada seluruh lini kehidupan di Indonesia

"Ini ordal ini fenomena yang terjadi di seluruh Indonesia," kata Anies di Islamic Center, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (15/12/2024).

Apa saja definisi ordal menurut Anies dalam praktiknya yang sudah mewabah dalam kehidupan sehari-hari dan memicu ketidakadilan di mayarakat?

- Mau nonton konser, yang dapat tiket mudah ordal
- Ada pertandingan olahraga di kampung, aturannya bisa diganti semaunya kalau ada ordal
- Bikin kesebelasan sepakbola, mendadak ada titipan anak siapa, keponakan siapa bisa masuk.

Anies mengungkapkan orang-orang yang tidak berprestasi bisa mendapatkan jabatan akibat ordal. Padahal, menurut Anies, Indonesia membutuhkan orang yang berprestasi pada berbagai posisi.

"Jadi fenomena ordal ini bukan satu, fenomena ordal ini ada dimana-mana. Jadi artinya apa sih yang terjadi? Ordal membuat orang tak berprestasi, mendapatkan posisi," kata Anies.

"Ordal membuat orang yang karena koneksi bisa dapat posisi sementara yang dibutuhkan di Indonesia adalah yang berprestasi yang mendapat posisi," tambah Anies.

Anies mengatakan, budaya meritokrasi perlu dibangun di Indonesia untuk mencegah praktik ordal.

"Nah, praktik seperti itu tidak pantas terjadi lagi dan harus dihentikan, dan harus dihentikan dari mana? ya dari puncak."

"Kalau dari puncak berhenti mempraktekkan, maka ke bawah mereka akan bilang negeri ini diatur memakai prestasi, memakai meritokrasi," pungkas Anies.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

(Tribunlampung.co.id)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved