Mahfud MD Minta Pilih Capres Sesuai Hati Nurani, Jika Diberi Uang Ambil Itu Rezeki

Tribunlampung.co.id - Calon Wakil Presiden nomor urut 3, Mahfud MD berpesan pada warga supaya tidak memilih paslon capres karena diberi uang.

Menurut Mahfud MD untuk pilihan tetap pada hati nurani masing-masing warga. 

Baca juga: Anies, Prabowo, Ganjar Kampanye di Jawa Barat Pekan Ini, Provinsi Pemilih Terbanyak

Baca juga: Mahfud MD Malas Kampanye, Masyarakat Silakan Pilih Sesuai Hati Nurani

Sedangkan jika diberi uang, Mahfud MD menyebut ambil uangnya tapi pilihan tetap sesuai hati nurani. 

Pesan tersebut disampaikan Mahfud MD ketika berbicara tentang politik uang atau money politics di Pondok Pesantren Sirnamiskin, Kopo, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (16/12/2023). 

"Jangan pilih karena dikasih uang atau money politics, ambil saja (jika dikasih uang) itu kan rejeki, apalagi disedekahkan lagi kepada orang lain," ujar Mahfud. 

Memilih calon presiden dan wakil presiden seusai hari nurani, kata Mahfud, bakal menjadi pahala.

"Kalau ditekan oleh pejabat harus memilih ini (salah satu Paslon) iya kan saja, tapi pada saat memilih sesuai hati nurani, biar dapat dua pahala," ucapnya. 

Mahfud mengataka bahwa saat memilih maka harus sesuai hati nurani.

Menurunya, kalau money politiknya diambil sendiri, maka itu dosa.

"Nanti kalau pas milih sesuai hati nurani itu pahala, jadi dosanya impas," ujarnya.

Sebelumnya, Mahfud MD kembali melakukan kampanye di Kota Bandung, Sabtu (16/12/2023). 

Mahfud memulai agenda kampanyenya di Kota Bandung dengan mengunjungi pesantren di Sirnamiskin, Kopo, Kota Bandung. 

Di sana, Mahfud berbicara tentang Pondok Pesantren sebagai tempat melahirkan bibit-bibit kader yang akan menjadi penerus bangsa Indonesia. 

"Saya datang mengunjungi pesantren, dengan santri yang ribuan di sini Pondok Pesantren Sirnamiskin, kita berharap lahir bibit-bibit kader bangsa untuk membangun Indonesia berdasarkan demokrasi dan berwawasan syari'ah yang penuh kedamaian dan persaudaraan," ujar Mahfud. 

Selain itu, Mahfud juga mengatakan jika pondok pesantren ini pernah dikunjungi oleh sejumlah kiyai besar, termasuk pendiri Nahdlatul ulama (NU) almarhum Kiyai Hasyim Asy'ari.