Berita Lampung
Petrus Tjandra: Ketahanan Pangan Penting untuk Lampung
Petrus Tjandra memberi inovasi mengenai peran penting ketahanan pangan menyongsong Indonesia Emas 2045.
Penulis: Riyo Pratama | Editor: Indra Simanjuntak
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Putra daerah Lampung dengan latar belakang pengusaha, Petrus Tjandra memberi inovasi mengenai peran penting ketahanan pangan menyongsong Indonesia Emas 2045.
Hadir dalam podcast Tribunlampung pada, Jumat (22/12/2023) Petrus Tjandra menjabarkan secara rinci mengenai persoalan ketahanan pangan yang dirasakan masyarakat Indonesia.
Baca juga: Petrus Tjandra Apresiasi PSSHI Lampung, Perempuan Harus Jadi Pelopor
"Di tahun Pemilu dan Pilpres ini banyak masyarakat yang mengidam-idamkan pemimpin yang mampu menjawab keresahan pangan, sebagai bangsa yang merdeka harus berdaulat dan dapat memenuhi sandang, pangan dan papan, dan ini yang kita harapkan dari wakil rakyat, wakil daerah maupun Presiden," kata Petrus Tjandra.
Dikatakannya, Indonesia merupakan bangsa yang agraris dengan mayoritas penduduk dengan profesi petani.
Namun, kata dia, minat anak bangsa dengan profesi petani menjadi semakin surut lantaran masih dalam kategori belum sejahtera.
"Lalu bagaimana solusinya, contonya jika kita melihat subsidi BBM dimana Pemerintah mau membeli BBM secara tinggi lalu kemudian disubsidi kelas masyarakat, harusnya hal ini juga bisa diterapkan kepada Petani Pemerintah beli Gabah dengan harga yang tinggi agar petani sejahtra dan Pemerintah juga menyediakan subsidi beras bagi masyarakat Indonesia, jadi Petani senang masyarakat tenang, jangan ketika gabah mahal pemerintah Infort gabah dari luar Negri," jelasnya.
"Jadi satu pesan saya bagi pemerintah mari buat petani kita bahagia," sambungnya.
Pada Pemilu 2024, Petrus Tjandra masuk dalam daftar calon tetap (DCT) Dewan Perwakilan Daerah (DPD) wilayah Lampung.
Dirinya mengaku memiliki terobosan-terobosan untuk memperjuangkan kesejahteraan petani.
"Sebagaimana kita ketahui pertanian adalah agriculture yang artinya budaya dan mayoritas petani dari pulau jawa"
"Pada tahun 1905 belanda masuk ke sumatra dan memilih tanah Lampung untuk bertani dan pada 1915 belanda masuk ke Sumatera Utara Medan untuk memulai pertanian juga, jadi tanah Lampung ini memang tanah yang dianggap terbaik oleh penjajah pada saat itu," katanya.
Namun, kenyataannya petani Lampung justru tertinggal dibanding Sumatra Utara.
"Hal ini dikarenakan petani di Lampung belum sejahtra hampir seluruh perusahan besar dalam sektor pertanian dikelola oleh swasta dan keuntungannya untuk swasta," ucapnya.
Ia menilai lokomotif antara Lampung dan Medan untuk mengelola pertanian berbeda.
Sebagai putra daerah yang lahir di Lampung, Petrus Tjandra ingin membuktikan bahwa Lampung bisa.
"Saya punya tagline Lampung bisa, dan saya punya tekat sejahtra bersama petani, tanah Lampung ini tanah yang subur apabila petani sejahtra Indonesia ini menjadi aman, pesan saya bagi seluruh calon Pemimmpin Presiden, Guburnur, Walikota da Bupati mari bersama kita sejahtrakan petani," pungkasnya. (Tribunlampung/Riyo Pratama)
Padati Polresta Bandar Lampung, Ratusan Pelamar PPPK Paruh Waktu Urus SKCK |
![]() |
---|
Hari Lalu Lintas Bhayangkara Ke-70, Polres Lampung Tengah Gelar Doa Bersama |
![]() |
---|
Animo Tinggi, Polres Lampung Timur Buka Pelayanan SKCK Hari Sabtu dan Minggu |
![]() |
---|
Polda Lampung Tingkatkan Kasus Bansos Kakam Lampung Tengah ke Penyidikan |
![]() |
---|
Wabup Antonius Nilai Pembangunan RS Baru di Wilayah Pesisir Pesawaran Mendesak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.