Tempat Wisata

Pesona Tempat Wisata Gunung Tertinggi di Lampung, Ada Sumur Tujuh dan Burung Misterius

Memiliki ketinggian sekitar 2.262 mdpl, tempat wisata Gunung Pesagi menjadi atap tertinggi di Lampung Barat bahkan Provinsi Lampung.

Penulis: Bobby Zoel Saputra | Editor: Indra Simanjuntak
Tribulampung.co.id
Potret keindahan panorama alam di atas tempat wisata pendakian Gunung Pesagi, Lampung Barat, Provinsi Lampung. 

Kurang lebih satu setengah jam atau tepatnya pukul 12.30 WIB, kami berhasil sampai ke Pintu Rimba yang merupakan titik awal istirahat.

Di lokasi Pintu Rimba ini kami cukup lama beristirahat karena mempergunakan waktu untuk makan siang sekaligus beribadah terlebih dahulu.

Setelah dirasa siap, pukul 14.00 WIB, akhirnya kami melanjutkan perjalanan memasuki hutan untuk menuju ke pos satu.

Awal masuk hutan, kami langsung disambut oleh vegetasi tanaman yang sangat padat dan udara yang cukup dingin.

Kondisi trek yang cukup basah dan licin tidak menghilangkan semangat kami untuk bisa sampai ke puncak gunung.

Kurang lebih pukul 15.30 WIB, akhirnya kami berhasil sampai ke pos satu yang saat itu sedang dipenuhi oleh kabut yang tebal.

Di pos tersebut kami memutuskan untuk beristirahat meminum kopi dan teh hangat sejenak sambil menikmati sejuknya kabut yang menyelimuti.

Singkat cerita, kami kembali melanjutkan perjalanan dan berhasil sampai ke pos dua pada pukul 17.50 WIB.

Dengan kondisi yang sudah mulai gelap dan dingin, akhirnya kami memutuskan untuk bermalam di pos dua dan melanjutkan perjalanan pada esok harinya.

Malam itu kami ditemani oleh suara khas satwa-satwa di hutan dan udara malam Lampung Barat yang terkenal sangat dingin.

Waktu berjalan cepat dan pagi pun tiba, tepat pada pukul 09.00 WIB, akhirnya kami memutuskan untuk kembali memulai perjalanan menuju ke puncak.

Ada hal yang menarik ketika kami sedang ingin memulai perjalanan dari pos dua menuju puncak Gunung Pesagi.

Saat sedang sarapan sambil menyiapkan seluruh peralatan dan logistik, kami dihampiri oleh seekor burung misterius berwarna hitam.

Dilihat dari gerak-geriknya, burung misterius itu sedang menunggu kami untuk memulai perjalanan ke atas.

Benar saja, saat kami mulai berjalan dari pos dua, burung misterius itu juga ikut berjalan di depan kami seakan ingin menunjukkan jalan.

Burung tersebut kadang berjalan di depan kami, kadang hinggap di ranting-ranting pohon yang berada di sisi kanan dan kiri jalan.

Selama di perjalanan menuju puncak, kami disuguhkan dengan pohon-pohon besar yang indah dan diperkirakan sudah hidup selama ratusan tahun.

Ketika ingin sampai puncak, kami juga dibuat takjub dan terpana oleh indahnya hutan lumut di sepanjang jalan.

Lumut-lumut lucu berwarna hijau itu sepenuhnya menutupi jalan dan pohon-pohon yang berada di sekitaran trek.

Karena dibuat takjub di sepanjang perjalanan, kami pun tak sadar jika kami sudah sampai ke puncak tertinggi Gunung Pesagi.

Kami berhasil sampai ke puncak tertinggi di Lampung itu sebelum waktu solat zhuhur atau tepatnya pada pukul 11.30 WIB. 

Tiada kata-kata yang bisa kami ucapkan saat sampai di atas, hanya ada rasa haru dan bangga diselimuti rasa takjub akan keindahan yang diciptakan oleh Sang Pencipta.

Di atas puncak itu terdapat musholla, beberapa gubuk tempat tidur, dan tugu batu yang bisa dijadikan objek foto para pendaki yang berhasil sampai ke puncak.

Tak lengkap rasanya jika tidak mendatangi Sumur Tujuh dan Pancur Mas ketika sudah sampai ke puncak Gunung Pesagi.

Akhirnya kami langsung menyambangi Sumur Tujuh yang saat itu airnya hanya terisi sedikit dan Pancur Mas untuk merasakan sejuknya sumber mata air di sana.

Tentunya momen untuk bisa sampai ke puncak Gunung Pesagi ini menjadi salah satu pengalaman yang berharga bagi para pendaki.

Pendaki diajarkan untuk selalu rendah diri sekaligus diajarkan untuk selalu menjaga keindahan alam yang ada di Indonesia. (Tribunlampung.co.id)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved