Konflik Lahan Pertanian di Lampung

Aksi Demo Petani soal Lahan di Lampung Dihadang Kawat Berduri

Demo petani asal Lampung Timur dan Lampung Selatan terhadang kawat berduri, Rabu (10/1/2023).

Penulis: Vincensius Soma Ferrer | Editor: Indra Simanjuntak
Tribunlampung.co.id/Vincensius Soma Ferrer
Kawat berduri hadang aksi demo petani asal Lampung Timur dan Lampung Selatan, Rabu (10/1/2023). 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Demo petani asal Lampung Timur dan Lampung Selatan terhadang kawat berduri, Rabu (10/1/2023).

Petani mulanya datang dari arah pusat kota Bandar Lampung dan berniat masuk ke lingkungan Kantor DPRD dan Gubernur Lampung.

Baca juga: Petani Lampung Timur dan Lampung Selatan Minta Masalah Konflik Lahan Diselesaikan

Sayangnya, kedatangan mereka dibatasi kawat berduri yang sudah dipasang aparat kepolisian.

Terhitung puluhan aparat kepolisian sudah berjaga di lokasi demo.

Ada juga Satpol PP yang juga ikut berjaga.

Sehingga petani hanya bisa menyerukan aspirasi dari tepian jalan raya.

Di sana petani menyerukan beberapa tuntutan yang terdiri dari:

Pertama, negara harus segera mewujudkan reforma agraria.

Kedua, Pemprov Lampung untuk segera menyelesaikan konflik agraria di Lampung, khususnya di Lampung Selatan dan Lampung Timur.

Ketiga, menghentikan segala bentuk perampasan tanah rakyat.

Keempat, menghentikan intimidasi kepada rakyat yang berhadapan dengan konflik agraria.

Dan kelima, mengusut tuntas persoalan mafia tanah di Lampung.

Minta Diselesaikan

Ratusan petani yang berasal dari Lampung Timur dan Lampung Selatan tiba di komplek Kantor DPRD dan Gubernur Provinsi Lampung, Rabu (10/1/2023).

Di tengah guyuran hujan, petani meminta konflik agraria pada lahan pertanian yang mereka garap untuk diselesaikan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved