Balita Hanyut di Bandar Lampung
Sepekan Pencarian Bocah Hanyut di Bandar Lampung Tak Membuahkan Hasil, Keluarga Ikhlas
Tim bermusyawarah dengan keluarga dan memutuskan bahwa pencarian bocah hanyut terseret air saat bermain hujan di Bandar Lampung dihentikan.
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Heribertus Sulis
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bandar Lampung - Pencarian balita hanyut yang terseret air hujan di Bandar Lampung akhirnya dihentikan setelah satu pekan upaya yang dilakukan Tim SAR tak membuahkan hasil.
Tim bermusyawarah dengan keluarga serta stakeholder terkait dan memutuskan bahwa pencarian bocah hanyut terseret air saat bermain hujan di Bandar Lampung dihentikan.
Tim resmi menutup pencarian tersebut tapi dimungkinkan membuka kembali proses pencarian jika di kemudian hari ditemukan tanda-tanda keberadaan korban.
Tim SAR (Search and Rescue) gabungan resmi menutup pencarian keberadaan balita 2,5 tahun yang hanyut terseret air hujan seminggu lalu.
Kasi Operasi dan Siaga Basarnas Lampung Didit Permana mengatakan, pihaknya harus menghentikan pencarian bocah yang hilang tersebut.
"Sesuai dengan SOP, bahwa pada tujuh hari pelaksanaan operasi SAR tidak ditemukan maka dinyatakan pencarian korban ditutup," ujarnya saat diwawancarai Tribun Lampung, Minggu (14/1/2024).
Tim resmi menutup pencarian tersebut pukul 14.30 WIB dan kemudian jika ditemukan tanda-tanda korban secara signifikan bisa dibuka kembali proses pencarian tersebut.
Ia mengatakan, tim telah melakukan pencarian dari pukul 07.30 WIB bergerak ke lapangan, di sektor satu bersama keluar korban.
Kemudian pada sektor dua dimulai dari dam pal putih dengan totalnya jarak tempuh sekitar 25 km.
Namun tidak ada tanda keberadaan korban atau belum ditemukan.
Kru yang bergerak kembali ke posko pada pukul 12.00 WIB.
Kadis Damkarmat Bandar Lampung Anthony Irawan mengatakan, tim gabungan menyatakan telah menutup pencarian balita tersebut.
Tim SAR dibagi menjadi dua kelompok, dengan SRU 1 bersiap dan bergerak menuju Bendungan Karanganyar Pal Putih, Kecamatan Jati Agung dengan menggunakan perahu kayak.
Kemudian tim SRU 2 bersama keluarga korban melakukan pencarian di aliran air Jalan Militer, Negeri Katon hingga aliran air Hajimena, Kabupaten Lampung Selatan.
"Kami hentikan pencarian tanpa ada hasilnya," kata Anthony.
Tim SAR menggunakan berbagai alat, termasuk satu unit truck personil.
Dua unit D-Max dan empat mobil RC potensi.
Lima unit ambulance, satu unit mobil pickup BPBD, satu set perahu karet dengan Mopel, satu unit Aqua Eyes.
Satu unit USWD, satu unit Rescue Net, dua unit Thermal Unmmaned Aerial Vehicle (Drone), 10 set alkom.
Satu unit kayak dan disertai dengan dilengkapi dengan APD personal dan peralatan pendukung lainnya.
Hingga akhir pencarian balita tersebut bahwa ada 160 personel telah dikerahkan.
"Kami berharap korban cepat ditemukan, tim sudah maksimal dengan sekuat tenaga untuk mencoba menemukan korban tapi sampai saat ini masih nihil," kata Anthony.
Kerahkan ratusan personel
Tim gabungan mengerahkan 163 personel mencari Nadif (2), balita yang hanyut di selokan Perumahan Griya Kencana, Kecamatan Rajabasa, Kota Bandar Lampung.
Kasi Operasi dan Siaga Basarnas Lampung Didit Permana mengatakan, pihaknya mengerahkan 163 personel gabungan dalam pencarian Nadif anak dari Mudayanto dan Karviana.
"Ada 163 personel yang kami libatkan dalam pencarian anak tersebut," kata Kasi Operasi dan Siaga Basarnas Lampung Didit Permana kepada Tribun Lampung, Kamis (11/1/2024) di Bandar Lampung.
Ia mengatakan, pihak yang mencari yakni mulai dari instansi Pemerintah Kota Bandar Lampung, Basarnas, TNI/Polri hingga keluarga korban turut membantu pencarian.
"Sampai dengan hari keempat pencarian anak yang hanyut tersebut belum juga ditemukan oleh tim SAR gabungan," kata Didit.
Didit mengatakan, dalam pencarian hari ini tim SAR gabungan membagi dua SRU (Search Rescue Unit).
"Jadi ada dua sektor, dari LKP lalu kami geser empat tim terdiri dari tim SAR gabungan, sampai arah Desa Sidosari, Kabupaten Lampung Selatan," kata Didit.
Pihaknya mengintensifkan pola explore search area rescue (esar) di sepanjang lintasan sisi kanan dan kiri.
"Dari limpasan air di areal yang mereka cakup, untuk hari ini kurang lebih 10 kilometer," kata Didit.
Didit mengungkap kendala dalam pencarian tersebut karena korban berusia masih 2,5 tahun.
"Pada saat kejadian korban tidak menggunakan pakaian," kata Didit.
Sehingga variabel-variabel yang memungkinkan ditemukan berkurang atau probabilitas berkurang karena tidak menggunakan baju.
Menurutnya, di sisi kanan kirinya terdapat vegetasi dan limpasan air sehingga luas cakupannya.
"Pihaknya akan melakukan pencarian hingga tujuh hari sesuai SOP Basarnas," kata Didit.
Secara SOP Basarnas akan mencari selama tujuh hari tetapi jika dimungkinkan.
Orangtua ikhlas
Duka mendalam dirasakan pasangan Mudayanto dan Karviana.
Buah hatinya, Nadif (2), belum ditemukan sejak terperosok ke selokan hingga terbawa arus.
Mudayanto mengatakan, sang anak sudah menunjukkan gelagat tak biasa sebelum hanyut di selokan.
Sejak seminggu lalu, ia menangis saat ayahnya hendak pergi ke kantor.
Korban hilang seusai terperosok di selokan dekat rumahnya di Perumahan Griya Kencana, Kelurahan Rajabasa Jaya, Kecamatan Rajabasa, Bandar Lampung, Senin (8/1/2024) lalu.
Korban saat itu bermain hujan-hujanan, sebelum tercebur ke dalam parit.
Ayahnya, Mudayanto, adalah pegawai BPJS Kesehatan Bandar Lampung.
Mudayanto dengan didampingi istrinya, Karviana, mengatakan, Nadif sudah seminggu terakhir selalu menangis jika ditinggalnya bekerja.
"Anak saya ini sejak seminggu memang selalu menangis kalau saya pergi bekerja," kata Mudayanto saat diwawancarai awak media di rumahnya, Selasa (9/1/2024).
Mudayanto mengaku sudah ikhlas apa pun yang terjadi pada buah hatinya.
Ia hanya berharap anaknya dapat ditemukan.
"Saya sudah ikhlas. Saya berharap tim dapat membantu menemukan anak kami," imbuhnya.
Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana mengatakan, pihaknya terus memantau perkembangan proses pencarian korban.
"Pada hari ini kami bersama tim gabungan telah memantau sungai di Rajabasa Raya dan perbatasan Hajimena," ujar Eva.
Eva mengatakan, tim sampai saat ini masih terus berupaya untuk mencari korban.
"Kami masih melakukan pencarian sampai di perbatasan Lamsel dan Bandar Lampung. Harapannya Ananda Nadif malam ini bisa ditemukan," ucap Eva.
Ia juga memohon doa dari masyarakat Bandar Lampung agar Nadif bisa segera ditemukan.
Eva mengimbau para orang tua agar selalu mengawasi anak-anaknya, terutama yang masih balita.
"Karena anak kecil tidak tahu apa yang dilakukannya. Kalau sudah melihat air pasti senang," imbuh Eva.
(TRIBUNLAMPUNG.CO.ID /Bayu Saputra)
163 Personel Dikerahkan Cari Balita Hanyut di Selokan Raja Basa Bandar Lampung |
![]() |
---|
4 Hari Menghilang, Orangtua Balita yang Hanyut di Bandar Lampung Sudah Ikhlas |
![]() |
---|
Balita yang Hanyut di Perumahan Griya Kencana Belum Juga Ditemukan di Hari Ketiga Pencarian |
![]() |
---|
Duka Mendalam Ortu Bocah Hanyut di Rajabasa Bandar Lampung |
![]() |
---|
Komnas PA Bandar Lampung Angkat Bicara soal Bocah Hanyut di Rajabasa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.