Berita Lampung

Disbunnak Lampung Barat Targetkan Tahun 2024 Produksi Kopi 55.051 Ton

Disbunnak  Lampung Barat menargetkan produksi kopi di Lampung Barat, Lampung pada tahun 2024 ini sebesar 55.051 ton.

Penulis: Bobby Zoel Saputra | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Bobby Zoel Saputra
Kabid Perkebunan Disbunnak Pemkab Lampung Barat, Sumarlin. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Lampung Barat - Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Pemkab Lampung Barat menargetkan produksi kopi di Lampung Barat, Lampung pada tahun 2024 ini sebesar 55.051 ton.

Target produksi perkebunan kopi di Lampung Barat itu disampaikan oleh Kabid Perkebunan Disbunnak Pemkab Lampung Barat, Sumarlin.

“Untuk tahun 2024, target produksi kopi 55.051 ton,” ujarnya mewakili Kepala Disbunnak Pemkab Lampung Barat, Yudha Setiawan, Rabu (16/1/2024).

“Target produksi tahun ini naik dari target produksi pada tahun 2023 yang ditargetkan sebesar 53.164 ton,” sambungnya.

Terkait naiknya target di tahun 2024 dibanding 2023, salah satu petani kopi asal Batu Brak, Erwansyah meyakini hal tersebut.

Sebab menurutnya, produksi kopi di Lampung Barat untuk tahun 2024 ini akan mengalami kenaikan yang lumayan baik.

“Untuk 2024 kemungkinan bakal naik produksinya, karena kita melihat dari bunganya. Kemarin bunga kopi yang tumbuh bagus-bagus,” ujarnya.

“Sehingga kemungkinan hasil produksi akan meningkat dan kualitas biji kopi juga akan baik,” pungkasnya.

Sebelumnya, produksi kopi di Lampung Barat tahun 2023 mengalami penurunan bahkan tidak mencapai target.

“Angka sementara produksi kopi di Lampung Barat tahun 2023 52.325,8 ton,” ujar Sumarlin.

“Angka produksi tahun 2023 tersebut dengan rata-rata produktivitasnya mencapai 1.046,1 kg per hektare,” sambungnya.

Jumlah produksi kopi tahun 2023 di Lampung Barat itu tentunya mengalami penurunan dibanding tahun 2022.

Karena pada tahun 2022, produksi kopi di Lampung Barat mencapai 56.054 ton dengan rata-rata produksi 1.123 kg per hektare.

“Kemudian untuk tahun 2021, produksi kopi di Lampung Barat juga mencapai sebanyak 54.563 ton atau rata-rata 1.093 kg per hektare,” sebutnya.

Selain itu, dirinya melanjutkan, harga kopi di Lampung Barat tahun 2023 melonjak hingga 40rb dibanding tahun 2022.

Kenaikan harga kopi tersebut terjadi dikarenakan barang tersebut sudah susah atau terjadi penurunan produksi.

Sumarlin menambahkan, Lampung Barat memiliki lahan kopi seluas 54.104 hektare, namun yang menghasilkan hanya seluas 49.563 hektare.

Idealnya dalam satu batang kopi bisa menghasilkan sebanyak satu kg kopi. Sedangkan untuk satu hektare bisa ditanami sekitar 2.000-2.500 batang kopi.

Meski mengalami penurunan produksi pada tahun 2023, ungkap Sumarlin, pihaknya memprediksi produksi kopi robusta di Lampung Barat tahun 2024 bakal naik.

“Berdasarkan pengamatan kita di lapangan, produksi kopi robusta di Lampung Barat tahun 2024 akan naik,” ujarnya.

“Hal itu dilihat dari pembungaan pada batang kopi milik petani di Lampung Barat saat ini terbilang yang bagus,” terusnya.

Dirinya menambahkan, setidaknya tahun 2024 mendatang akan terjadi peningkatan 15-30 persen produksi kopi di Lampung Barat dibanding tahun 2023.

“Untuk angka peningkatan pastinya kita belum tau, itu hanya perkiraan saja. Namun dipastikan akan naik produksinya,” sebutnya.

“Karena kita melihat dari pembungaannya yang bagus setelah musim kemarau panjang yang melanda kemarin,” tambahnya.

Kendati diprediksi bakal naik, Sumarlin menjelaskan, ada satu faktor yang dapat mempengaruhi naiknya produksi kopi di Lampung Barat tahun depan.

Salah satunya yaitu hama pada tumbuhan kopi yaitu kutu putih yang dapat merusak tanaman melalui ranting-ranting tumbuhan kopi.

Untuk itu dirinya meminta seluruh petani di Lampung Barat untuk mewaspadai bahaya hama kutu putih pada tanaman.

Sebab menurutnya, hama kutu putih saat ini sudah mulai menyerang ranting-ranting tanaman kopi milik petani di Lampung Barat.

Menurut Sumarlin, hama kutu putih muncul dikarenakan kekeringan yang melanda selama lebih dari dua bulan.

“Sehingga kutu putih ini mulai muncul dan menyerang tanaman kopi milik petani di Lampung Barat,” ujar dia.

“Karena kutu putih ini muncul ketika kemarau terjadi lebih dari sebulan. Berdasarkan pengamatan, sudah 5 hingga 10 persen tanaman kopi yang terdampak,” pungkasnya.

( TRIBUNLAMPUNG.CO.ID / Bobby Zoel Saputra )

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved