Pilpres 2024

TKN Prabowo-Gibran Temukan Dugaan Ribuan Surat Suara Tercoblos Ganjar-Mahfud di Malaysia

TKN Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka menemukan dugaan kecurangan pemilu di Malaysia berupa surat suara ditercoblos Ganjar Pranowo - Mahfud MD

Editor: Tri Yulianto
Tribunnews.com / Tangkap layar istimewa
Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran menemukan dugaan kecurangan pemilu berupa adanya ribuan surat suara di Malaysia sudah tercoblos untuk pasangan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.     

"Dalam waktu dekat kemungkinan besok kami juga akan mengirimkan tim pencari fakta khusus ke Malaysia, ke Kuala Lumpur. Kami terbangkan tim 3 atau 4 orang untuk mencari tahu lebih detil tentang masalah ini," katanya.

"Kami serukan kepada siapapun kontestan pemilu ini untuk hanya mengedepankan cara-cara yang jujur cara cara yg beretika dalam berdemokrasi. Janganlah melakukan kecurangan apalagi menghalalkan segala cara untuk sekedar merebut kemenangan," sambungnya.

Hingga ini diturunkan, belum ada tanggapan dari paslon capres-cawapres 03 Ganjar-Mahfud maupun tim kampanye nasionalnya.

Begitu juga dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Bawaslu.

Bawaslu Prediksi Bakal Banyak Potensi Pelanggaran Pemilu 2024

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI mengatakan Pemilu 2024 bakal menjadi tantangan bagi mereka dibanding pemilu sebelumnya.

Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja memprediksi akan banyak potensi pelanggaran yang bisa terjadi baik di dalam maupun luar negeri.

Saat ini, isu krusial yang dihadapi Bawaslu meliputi politik uang, netralitas ASN, TNI/Polri, politik identitas yang mengarah ke SARA, hoaks dan berita bohong serta ketepatan Daftar Pemilih Tetap (DPT). 

Menurutnya, tidak hanya di Indonesia, hal itu bisa berlaku juga di  luar Indonesia.

"Bawaslu terus melakukan sosialisasi untuk pencegahan dan pengawasan partisipatif yang melibatkan masyarakat," ujar Bagja dalam keterangannya, Minggu (21/1/2024)/

"Maka kami juga gencar memakai sosial media untuk menjadi saluran informasi," ia menambahkan

Bagja juga menjelaskan adanya hoaks dan disinformasi yang menjadi langganan empuk untuk Pemilu. 

Sehingga, dia menegaskan Panitia Pengawas Luar Negeri (Panwas LN) di 29 negara untuk melakukan pengawasan melekat atas laporan yang diterima.

"1.750.474 warga Indonesia yang masuk daftar pemilih di Luar Negeri, kami harap memakai haknya dengan baik tidak termakan hoaks dan memilih dengan pasti," kata dia.

( TRIBUNLAMPUNG.CO.ID / TRIBUNNEWS) 

 

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved