Pilpres 2024

Timnas AMIN Harap Capres-Cawapres 01 dan 03 Jaga Suara Agar Pilpres Dua Putaran

Harapan itu disampaikan Jubir Timnas AMIN, Mardani Ali Sera yang juga ketua DPP PKS.

Tribunnews.com
Ketua DPP PKS sekaligus Jubir Timnas Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (AMIN), Mardani Ali Sera berharap paslon 01 dan 02 menjaga basis suara supaya Pilpres dua putaran. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Timnas  Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) mengharapkan kubu Capres-Cawapres nomor urut 1 dan nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD bisa jaga suara sehingga Pilpres dua putaran.

Harapan itu disampaikan Jubir Timnas AMIN, Mardani Ali Sera yang juga ketua DPP PKS.

Mardani mengatakan bahwa pihaknya akan menggenjot perolehan suara melalui kampanye akbar melalui kerja-kerja partai pengusung.

Dia pun telah menyiapkan strategi jika AMIN betul-betul masuk putara kedua Pilpres 2024.

Lima hari menjelang pemungutan suara Pilpres 2024, Timnas AMIN berharap kubu paslon nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar serta kubu paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD bisa menjaga basis suara.

Ketua DPP PKS sekaligus Jubir Timnas Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (AMIN), Mardani Ali Sera, berharap dengan demikian maka pemilu dapat berlangsung dua putaran.

Untuk itu, kata dia, Timnas AMIN akan mendesain kampanye akbar Anies-Muhaimin di JIS secara serius.

Ia berharap, kampanye akbar tersebut dapat menjadi momentum untuk mendongkrak elektabilitas paslon AMIN.

Hal tersebut disampaikannya usai rilis survei nasional bertajuk Peta Elektoral di Akhir Masa Kampanye: Satu Atau Dua Putaran? di kantor Indikator Politik Indonesia Cikini Jakarta Pusat pada Jumat (9/2/2024).

"Walaupun target kami tetap rendah hati dua putaran, berharap baik 01 atau 03 itu bisa menjaga basis suaranya sehingga betul-betul bisa dua putaran," kata Mardani.

Ia mengatakan pihaknya menargetkan suara 30 sampai 35 persen setelah kampanye akbar.

Hal tersebut, kata dia, didasarkan pada kerja-kerja partai pengusung yakni PKS, PKB, dan NasDem yang solid.

"PDIP sendiri modalnya sudah 20 persen (elektabilitas) ya dan tentu dengan segala data yang ada, mereka akan ngejar mudah-mudahan angkanya 30 persen juga sehingga yang terjadi memang dua putaran," kata dia.

Terkait itu, ia pun menyinggung pengalaman Pilkada DKI silam di mana saat itu Anies masuk ke putaran kedua melawan Ahok.

Di putaran kedua, Anies kemudian menang melawan Ahok meskipun saat itu Ahok selaku petahana sangat kuat.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved