Berita Terkini Artis

Polisi Ungkap Motif Yudha Arfandi Benamkan Kepala Anak Tamara Tyasmara

Yudha Arfandi (YA) benamkan kepala Dante sebanyak 12 kali di kolam renang Kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur karena motif ingin melatih pernapasan.

Editor: taryono
Kolase Tribunnews.com
Yudha Arfandi (YA) benamkan kepala Dante sebanyak 12 kali di kolam renang Kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur karena motif ingin melatih pernapasan. 

"Selanjutnya penyidik melengkapi proses penyidikan dengan pemeriksaan tersangka, kemudian lanjut nanti melakukan pemeriksaan ahli untuk mendapatkan keterangan ahli sebagai salah satu alat bukti dalam proses penyidikan tindak pidana," tuturnya.

Manfaatkan Kelemahan Posisi CCTV

Kekasih Tamara Tyasmara yang berinisial YA diduga beraksi memanfaatkan kelemahan posisi kamera closed circuit television (CCTV).

Hal tersebut disampaikan oleh Ahli psikologi forensik, Reza Indragiri Amriel.

Dia pun menyesalkan keberadaan kamera closed circuit television (CCTV) tak cukup kuat mencegah pembunuhan Raden Adante Khalif Pramudityo alias Dante (6).

Reza menduga nasib malang Dante boleh jadi turut disebabkan oleh posisi CCTV yang tersembunyi dan tidak adanya subsistem yang siaga memonitor tangkapan visual CCTV.

"Kelemahan itulah yang mungkin berhasil dibaca oleh tersangka pelaku," kata Reza kepada Kompas.com, Sabtu (10/2/2024).

Dante merupakan anak artis dari Tamara Tyasmara yang diduga tewas usai ditenggelamkan pria berinisial YA di sebuah kolam renang di Duren Sawit, Jakarta Timur, Sabtu (27/1/2024).

Reza menduga pelaku tidak melihat ada CCTV di tempat kejadian perkara (TKP) dan berasumsi tidak ada yang mengawasi tindak-tanduknya saat itu.

Menurut Reza, tersangka bisa saja menyimpulkan demikian setelah beberapa kali mempelajari lokasi.

"Jika benar begitu, hal itu jadi pertanda adanya perencanaan di balik dugaan pembunuhan terhadap Dante," ucap Reza.

Urgensi posisi CCTV Reza berpandangan, kamera CCTV memang sebaiknya tidak diletakkan di tempat tersembunyi jika tujuannya untuk mencegah kejahatan.

" CCTV harus diperlihatkan agar calon kriminal tahu bahwa ia diawasi sehingga, setidaknya, urung beraksi di lokasi tersebut," ucap Reza.

Di samping itu, Reza memandang perlu disiagakan tim reaksi cepat yang terus-menerus memantau area yang dicakup oleh CCTV.

"CCTV hanyalah salah satu subsistem keamanan. Di samping CCTV, perlu disiagakan tim reaksi cepat yang terus-menerus memantau area yang dicakup oleh CCTV," kata Reza.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved