Pilpres 2024

Anies Minta KPU Serius dan Hormati Semua Laporan Dugaan Kecurangan Pemilu

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan minta KPU RI serius menyikapi laporan dugaan kecurangan Pemilu 2024.

Editor: Tri Yulianto
WARTAKOTA/YULIANTO
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan menunjukkan jari yang telah dicelup tinta usai melakukan pencoblosan Pemilu 2024 di TPS 60, Lebak Bulus, Jakarta, Rabu (14/2/2024).    

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Capres nomor urut 1 Anies Baswedan minta Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI perlu serius menyikapi laporan dugaan kecurangan Pemilu.

Menurut Anies Baswedan hal itu sebagai wujud menghormati dan menjalankan demokrasi yang wajib dijalankan oleh KPU RI. 

 "KPU harus menghormati semua laporan karena kita ingin kualitas demokrasi lebih baik," kata Anies di FKUI, Salemba, Jakarta Pusat, Sabtu (17/2/2024).

Menurutnya, keseriusan KPU dalam menindaklanjuti setiap laporan dugaan kecurangan Pemilu bertujuan supaya kualitas demokrasi di Indonesia lebih baik.

"Salah satu indikasi demokrasi baik itu Pemilu yang bersih, kemudian jujur, ya kalau ada kekurangan-kekurangan harus ditindaklanjuti, harus dilakukan langkah-langkah untuk memastikan setiap suara rakyat itu terhitung dan semua aspirasi sesuai dikalkulasi ya," kata Anies.

Lebih lanjut, Anies tak berkomentar banyak terkait peluang bekerja sama dengan Tim Kampanye Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud terkait pelaporan kecurangan Pemilu

AdApun Anies sendiri dalam acara pengukuhan guru besar FKUI itu hadir bersama cawapres 03 Mahfud MD

"Ya tentu saling ngobrol terus ya," tandasnya.

Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari sebelumnya telah menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat terkait salah konversi dalam membaca data Formulir Model C1-Plano atau catatan hasil penghitungan suara Pemilu 2024 pada Sirekap.

"Kami di KPU masih manusia-manusia biasa yang sangat mungkin salah," kata Hasyim di Kantor KPU RI, Jakarta, Kamis (15/2/2024).

Dia pun memastikan bahwa kesalahan konversi itu akan segera dikoreksi.

Sebab, KPU tak boleh berbohong dan harus menyampaikan informasi yang benar kepada masyarakat.

Minta KPU Diaudit

Tim Nasional Anies-Muhaimin (AMIN) mengayakan telah mengajukan surat ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk melakukan audit forensik sistem IT KPU. 

Jika memang tidak ada niat kecurangan, seharusnya KPU dapat membuka diri untuk membuka diri dilakukannya audit. 

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved