Pilpres 2024

TKN Sebut Jawa Tengah dan Bali Masih 'Kandang Banteng'

TKN Prabowo-Gibran menyebut PDIP masih menguasai Jawa Tengah dan Bali jika Prabowo-Gibran menang karena koalisi besar.

Editor: Tri Yulianto
Tribunnews.com/ Igman Ibrahim
TKN Prabowo-Gibran menyebut PDIP masih menguasai Jawa Tengah dan Bali jika Prabowo-Gibran menang karena koalisi besar. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid menyebut PDI Perjuangan (PDIP) yang masih menjadi pemenang suara di Jawa Tengah dan Bali.

Menurut Nusron Wahid, Bali dan Jawa Tengah disebutnya masih 'kandang banteng'.

Nusron Wahid menjelaskan perolehan PDIP masih tinggi meski Prabowo-Gibran unggul. 

"(Jawa Tengah dan Bali) masih kandang banteng. Buktinya pilegnya masih menang. Jawa Tengah PDI-P dapet 27 persen, Mas Ganjar dapet lebih 30 persen. Pemilihnya mas Ganjar melebihi pemilih PDIP," kata Nusron kepada wartawan di Media Center Prabowo-Gibran, Jakarta, Rabu (21/2/2024).

Nusron mengungkit kekalahan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Jawa Tengah dan Bali lantaran Prabowo-Gibran diusung oleh koalisi besar.

Jika diakumulasi, parpol koalisi Indonesia maju bisa mendorong suara Prabowo-Gibran melampaui PDIP.

"Wong pdip dapet 27 persen, hanya karena kita menang koalisi besar dibanding mereka koalisi kan sedikit itu aja. Masih masih karena apa? memang ini menandakan bahwa partai kita efektif. Jadi kita mendapatkan 53 persen di Jateng, Golkar dapet 13 persen, Gerindra dapat 14 persen, PAN dapat 7 persen, Demokrat dapat 8 persen, 41 persen kan," katanya.

"Kemudian kita berhasil ambil suara-suaea NU, PDI-P, orang PKB, orang PPP pada nyoblos kita, sebagian orang PDIP nyoblos kita dan lain-lain, ya partai kecil-kecil juga ya bolak-balik ya impas," sambungnya.

Nusron menyebut pemilih PDIP yang memilih Ganjar-Mahfud juga dinilainya solid.

Bahkan, mereka mencatat ada sekitar 80 sampai 90 persen pemilih PDIP mencoblos Ganjar-Mahfud.

"Jadi kalau dikatakan masih menjadi daerahnya merah, tapi tidak menjadikan daerahnya Mas Ganjar."

"Tapi masih daerah merah. Bali juga masih daerah merah tapi tidak menjadi daerahnya Mas Ganjar. Karena apa? Ternyata Mas Ganjar tidak bisa lebih besar daripada merah. Masalah spektrum aja ini," katanya.

Lebih lanjut, Nusron mengatakan bahwa Ganjar-Mahfud bisa saja mengalahkan Prabowo-Gibran di kedua daerah tersebut.

Namun, jika PDIP membawa koalisi yang besar saat Pilpres 2024 lalu.

"Kalau seandainya koalisinya Mas Ganjar gede, ya mungkin dapat gede juga."

"Kita diuntungkan dengan koalisinya gede, relawannya banyak."

"Kebetulan. Kalau yang lain Mas Ganjar, koalisinya kecil dan mungkin didominasi oleh satu partai, relawannya juga enggak begitu banyak," pungkasnya.

(Tribunlampung.co.id/Tribunnews) 

 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved