Teror Harimau di Lampung Barat
Kejari Lampung Barat Kumpulkan Data Terkait Dugaan Penyebab Harimau Teror Warga
Kejari Liwa Lampung Barat mulai melakukan pengumpulan data terkait dugaan-dugaan penyebab harimau keluar dan meneror warga.
Penulis: Bobby Zoel Saputra | Editor: Reny Fitriani
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Lampung Barat - Investigasi Kejaksaan Negeri (Kejari) Liwa Lampung Barat mulai dilakukan untuk mengusut aktivitas ilegal di hutan yang menjadi penyebab harimau keluar dan meneror warga.
Upaya-upaya dilakukan Kejari Liwa Lampung Barat untuk mengetahui adakah keterkaitan aktivitas di kawasan TNBBS dengan konflik yang terjadi antara harimau dan manusia akhir-akhir ini.
Kasie Intel Kejari Liwa Lampung Barat, Ferdy Andrian menerangkan, saat ini pihaknya mulai melakukan pengumpulan data terkait dugaan-dugaan penyebab harimau keluar.
“Perkembangan sementara, kami masih pengumpulan data terkait dugaan-dugaan mengapa harimau bisa keluar,” ucapnya, Jumat (8/3/2024).
“Kita cari penyebab-penyebabnya seperti kegiatan illegal yang dimungkinkan mendorong masuknya harimau ke permukiman,” terusnya.
Menurutnya, data-data tersebut merupakan data kegiatan-kegiatan apa saja yg di lakukan di wilayah taman nasional.
“Kita lihat apa saja kegiatan yang boleh dilakukan di TNBSS. Setelah dapat nanti dilakukan pengkajian bang ketentuan-ketentuan yang ada,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kejari Liwa Lampung Barat bakal mengusut penyebab-penyebab terjadinya teror harimau di Suoh dan BNS yang menyebabkan dua korban meninggal dunia.
Melalui Badan Intelijen-nya, pihak Kejari Liwa Lampung Barat memfokuskan investigasi ke beberapa kegiatan yang menjadi potensi terjadinya konflik harimau dan manusia itu.
Kasie Intel Kejari Liwa Lampung Barat, Ferdy Andrian menerangkan, fokus utama investigasi terkait teror harimau ini akan dikaitkan dengan kegiatan ilegal pembalakan dan penambangan liar di kawasan TNBBS.
“Kami akan menelusuri apakah ada keterkaitan kegiatan ilegal yang dilakukan di kawasan hutan dengan masuknya harimau ke pemukiman warga,” ujar dia, Sabtu (2/3/2024).
“Tentunya dugaan-dugaan tersebut dapat berpotensi menjadi tindak pidana yang merugikan negara," sambungnya.
Menurutnya, pihaknya juga berkomitmen untuk terus berupaya melindungi keberlanjutan ekosistem satwa liar termasuk harimau.
Sebab ia menilai, isu-isu yang ada terkait kerusakan ekosistem dan lingkungan akan menjadi fokus utama dalam penegakan hukum.
Hal itu tentunya sejalan dengan pentingnya partisipasi aktif masyarakat untuk menjaga lingkungan hutan.
Itu dilakukan sebagai langkah pencegahan tidak hanya terhadap serangan hewan liar namun untuk melindungi sumber daya alam yang berharga di dalam hutan.
"Untuk itu masyarakat diundang untuk berperan aktif dengan memberikan informasi terkait aktivitas ilegal yang dapat merusak ekosistem,” sebutnya.
Ia menjelaskan, Kejari Liwa Lampung Barat sangat peka dan terus menyoroti pemahaman hukum terkait kegiatan yang dapat merusak ekosistem.
Warga diingatkan untuk menghindari praktik pembalakan dan penambangan liar yang dapat mengancam keseimbangan alam.
Sebab menurutnya, pelaku yang terlibat dalam dugaan tindak pidana di bidang lingkungan hidup akan ditindak sesuai hukum yang berlaku.
"Dalam konteks serangan harimau, keberlanjutan ekosistem adalah tanggung jawab kita bersama sebagai upaya menjaga keseimbangan,” ucapnya.
“Karena itu kami mengimbau masyarakat untuk melibatkan diri menjaga lingkungan sebagai upaya nyata melindungi alam," pungkasnya.
Sebelumnya, Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (BBTNBBS) mengungkap beberapa faktor konflik satwa liar harimau dengan manusia yang terjadi akhir-akhir ini di Suoh dan BNS, Lampung Barat.
Hal itu disampaikan menyusul adanya dua korban yang meninggal dunia akibat serangan harimau di Pekon Sumber Agung Kecamatan Suoh dan Pekon Bumi Hantatai Kecamatan BNS, Lampung Barat.
Kasat Polhut BBTNBBS, Sadatin menceritakan, terjadinya konflik antara manusia dan satwa liar harimau di Suoh dan BNS Lampung Barat ini karena perburuan mangsa harimau dan pembukaan lahan di kawasan hutan.
“Jadi untuk wilayah suoh ini, semenjak kasus satwa yang terkena jerat pada 3 Juli 2019, kita intens melakukan patroli perlindungan satwa,” ujar dia, Minggu (25/2/2024).
“Kita dapat instruksi untuk melakukan patroli sapu jerat. Sekarang hampir tiap kita melakukan patroli pasti mendapatkan alat jerat baik berupa tambang, nilon untuk satwa mangsanya,” terusnya.
Menurut Sadatin, hal itu berkaitan kenapa satwa harimau bisa berburu sampai keluar karena jumlah populasi mangsanya yang berkurang.
“Kita hubungkan dengan hasil-hasil yang kita dapatkan di lapangan saat patroli terkait jerat yang masih banyak,” jelasnya.
“Ya ini memang perlu edukasi ke masyarakat. Ini menjadi evaluasi bagi kita semua, kenapa ini bisa terjadi ya banyak faktor,” sambungnya.
Selain itu, tambah Sadatin, aktivitas pembukaan lahan yang dilakukan manusia juga bisa menjadi salah satu faktor kanflik ini bisa terjadi.
“Karena sudah ada aktivitas dengan manusia, ya mungkin dia sudah berubah perilakunya, selama ini di alam bebas dia masih sering berhubungan dengan satwa mangsanya,” jelasnya.
“Tapi dengan adanya bukaan lahan, aktivitas manusia masih ada di situ, tentunya karena hal itu dia bisa berubah tingkah lakunya,” pungkasnya.
Ia menilai, beberapa faktor itu bisa menjadi penyebab kenapa bisa terjadi konflik atau interaksi negatif antara satwa dan manusia.
Sementara itu, Dokter TNBBS Erni Suyanti mengatakan, kondisi di sekitar perkebunan warga yang didominasi oleh semak belukar juga menjadi potensi terjadiya konflik.
“Dari hasil cek lapangan, karena ini juga berhubungan dengan lokasi, lokasi itu memang semak belukarnya rimbun ya,” ucapnya.
“Jadi kalo bepergian sendirian, tentunya ada potensi konflik tersebut bisa terjadi dalam kondisi lingkungan yang mendukung. Jadi memang rawan,” pungkasnya.
(TRIBUNLAMPUNG.CO.ID/Bobby Zoel Saputra)
Penanganan Konflik Harimau di Lampung Barat Berlanjut, Pemkab Akan Salurkan Bantuan ke Masyarakat |
![]() |
---|
Anggota DPR RI Mukhlis Basri Kirim Penjinak Harimau ke Suoh Lampung Barat |
![]() |
---|
Teror Harimau di Lampung Barat Belum Usai, Tim Gabungan Pasang Jebakan |
![]() |
---|
Teror Harimau di Suoh dan BNS Lampung Barat, Tim Temukan Jejak Kaki Baru |
![]() |
---|
2 Warga Lampung Barat Tewas Dimangsa Harimau, Tim Rencanakan Penangkapan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.