Pilpres 2024
Kubu Anies-Muhaimin Bocorkan Materi Gugatan ke MK
Tim Anies-Amin bakal gugat ke MK dengan materi hasil perolehan suara dan kecurangan.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Tim Hukum Nasional (THN) calon presiden dan calon wakil presiden Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) mengungkap dua hak untuk gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Menurut kubu Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, keduanya saling terkait dengan hasil Pilpres 2024.
Keduanya yakni soal jumlah suara dan kecurangan yang bukti-buktinya sudah dikumpulkan oleh tim Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.
Ketua Tim Hukum Nasional AMIN, Ari Yusuf Amir, mengatakan hal yang pertama, yakni secara kuantitatif.
Tim hukum AMIN mempermasalahkan hasil perhitungan Pilpres yang dilakukan oleh KPU.
Sebab itu, nantinya tim hukum AMIN bakal Tim mengungkapkan hasil perhitungan versi hitungan mereka.
Kemudian yang kedua, lanjut Ari, yakni secara kualitatif.
"Kami melihat bahwa Pemilu ini penuh dengan kecurangan dan permasalahan, sehingga melanggar konstitusi," ujar Ari kepada wartawan Senin (11/3/2024).
Menurut Ari, seharusnya pemilu dilakukan dengan jujur dan adil.
Namun faktanya, lanjut dia, banyak terjadi kecurangan. Sehingga Tim Hukum AMIN bakal membuktikan kecurangan yang terjadi.
"Kecurangannya itu dikenal dengan nama TSM (terstruktur, sistematis, dan masif). Intinya bagaimana kecurangan terjadi melibatkan aparat dari tingkat presiden sampai kepala desa," ujar dia.
"Sehingga dalam petitum (permohonan), kami minta diskualifikasi paslon 02. Lalu, Pemilu diadakan lagi dengan peserta 01 dan 03 saja," tandas dia.
Masa Perjuangkan Hasil Pemilu
Calon presiden nomor urut 01, Anies Baswedan menganggap sekarang masa perjuangan untuk demokrasi.
Menurut Anies Baswedan saat pencoblosan merupakan masa pesta demokrasi dan kini waktunya perjuangan.
Anies Baswedan juga mengapresiasi masyarakat yang terus berjuang untuk menegakan demokrasi setelah Pemilu 2024.
Baginya, hal ini merupakan perjuangan yang besar untuk Indonesia.
"Saya menyampaikan ke semua apresiasi karena telah memilih untuk tetap berjuang dalam usaha menghadirkan demokrasi. Demokrasi yang benar. Bukan demokrasi yang dimanipulasi."
"Ini sebuah fase perjuangan baru. Yang kemarin adalah kontestasi, kompetisi, maka sekarang masuk ke fase perjuangan," kata Anies dalam rekaman suara saat Demos Festival di Hotel Akmani, Jakarta Pusat, Sabtu (9/4/2024).
Ia mengakui tantangan Indonesia dalam menegakkan demokrasi yang benar bukanlah hal yang kecil.
Dia pun menyadari rakyat Indonesia menginginkan adanya rasa keadilan yang tercermin dalam praktik demokrasi yang adil dan jujur.
"Semua yang ada disini menyaksikan dalam beberapa waktu kemarin betapa praktik demokrasi yang tidak fair itu terjadi secara masif. Nah ini harus dikoreksi dan ini membutuhkan perjuangan bersama," katanya.
Ia pun berterima masih kepada pihak yang menjadi bagian untuk menyelamatkan demokrasi.
Dengan begitu, Indonesia nantinya bukan dikuasai kepentingan politik tertentu.
"Memilih untuk memastikan bahwa Indonesia ke depan bukan Indonesia yang praktik politiknya mengedepankan kepentingan politik kecil yang raksasa tapi yang mengedepankan prinsip-prinsip dasar keadilan," ucapnya.
Lebih lanjut, Anies memahami bahwa hal tersebut bukanlah hal yang mudah.
Dia mengakui bahwa perjuangan yang dijalani untuk menegakkan demokrasi setelah Pemilu merupakan perjuangan besar.
"Jadi saya terima kasih sekali sudah memilih bergerak dan kami menyadari ini bukan perjuangan yang kecil, ini perjuangan besar. Tapi perjuangan besar itu bukan berarti berat, berat atau ringan soal perasaan. Ini adalah perjuangan yang besar mudah-mudahan akan terasa ringan," pungkasnya.
Siap Gugat ke MK
Paslon Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar kini mulai siapkan bahan untuk gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) terhadap hasil Pilpres 2024.
Langkah menggugat ke MK juga sejak awal sudah direncanakan paslon Ganjar Pranowo-Mahfud MD atas hasil Pilpres 2024.
Kedua paslon mengajukan gugatan ke MK setelah perolehan suara hasil Pilpres 2024 kalah dibanding paslon Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Untuk itu kini kubu kedua paslon menyatakan mulai siapkan bahan gugatan ke MK.
Dilansir dari wartakotalive.com, Co-Captain Timnas Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) Sudirman Said mengatakan pihaknya kini sedang bekerja menyiapkan hal teknis untuk mengajukan perkara dugaan kecurangan Pemilu 2024 ke MK
"Kami yang sedang menyelesaikan tugas di tim 01 ya bagiannya adalah menyiapkan hal teknis untuk perkara di Mahkamah Konsitusi nantinya," kata Sudirman Said, Jumat (8/3/2024).
Sudirman Said juga mengatakan pihaknya menginstruksikan kepada saksi paslon nomor urut 01 di seluruh wilayah Indonesia untuk menolak hasil Pemilu 2024.
Sehingga, proses hukum bisa dilakukan.
"Kita memberi instruksi kepada seluruh saksi di semua level untuk menyatakan menolak hasil kan. Itu artinya kan memang sikap kita akan menolak, kemudian akan menyampaikannya dengan pada proses-proses politik," ujarnya.
Tim Hukum Nasional AMIN, kata dia, terus bekerja mengumpulkan bahan-bahan untuk bisa dibawa ke MK.
"Iya kalau timnasnya kan memang, tim hukumkan masih bekerja, saksi masih bekerja, kemudian tim riset sebagian masih mengumpulkan bahan-bahan untuk saya kira yang digunakan untuk menunjukkan pada MK," ujar dia.
Adapun bahan dan bukti yang nantinya dibawa ke MK, kemungkinan juga bakal dijadikan bahan untuk mendukung hak angket dugaan kecurangan Pemilu 2024 yang bergulir di DPR RI.
"Hak angket menjadi dominannya partai politik ya. Saya kira tiap partai politik punya pertimbangan," jelas dia.
( Tribunlampung.co.id/Tribunnews)
Kubu Prabowo Minta PDIP jadi Oposisi Buntut Ucapan Megawati 'Gue Mainin Dulu' |
![]() |
---|
Pengamat Sebut PDIP Pilih Oposisi atau Koalisi Lantaran Masih Negoisassi dengan Prabowo |
![]() |
---|
Prabowo Subianto Ingin Ringankan UKT Universitas Negeri, Singgung Kewajiban Sosial |
![]() |
---|
Forum API Perubahan Harap Ada Pelajaran dari Pilpres 2024 |
![]() |
---|
Megawati Bingung Ditanya Kenapa Ganjar-Mahfud Kalah di Pilpres |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.