Pilpres 2024

Pertemuan Megawati-Prabowo Belum Tentu Berkoalisi

Ketua DPP PDIP, Ahmad Basarah menegaskan apabila Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri bertemu bukan berarti berkoalisi.

Editor: Tri Yulianto
Instagram @puanmaharaniri
Megawati, Prabowo Subianto dan Puan Maharani 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Ketua DPP PDIP, Ahmad Basarah menegaskan apabila Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri bertemu bukan berarti partainya bergabung. 

Sebab bagi PDIP, jika Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri bertemu bukan saja membahas politik maka belum tentu pertemuan untuk bergabung.

"Ya pertemuan antara Bu Mega dan Pak Prabowo tidak melulu diinterpretasikan sebagai suatu pertemuan yang harus menghasilkan kesepakatan politik untuk bisa bersama-sama di dalam pemerintahan," kata Basarah di Masjid At-Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (10/4/2024).

Basarah menjelaskan, Indonesia berpedoman pada Pancasila sebagai falsafah hidup berbangsa dan bernegara.

"Pancasila yang kita anut sebagai falsafah berbangsa dan bernegara kita pada esensinya adalah mengajarkan gotong royong," ujarnya.

Namun, dia menuturkan bahwa demokrasi gotong royong tidak harus diartikan semua bergabung dalam pemerintahan.

"Bisa saja kita sama-sama bergotong royong membangun Negara Republik Indonesia ini baik berada di luar maupun di dalam pemerintahan," ucap Basarah.

Prinsipnya, kata Basarah, semua pihak akan bekerja sama apapun posisinya untuk membangun bangsa dan negara.

Dia mengungkapkan, PDIP akan melakukan pengawasan apabila berada di luar Pemerintahan Prabowo.

Kendati demikian, Basarah menambahkan, keputusan strategis partai akan diputuskan Megawati.

"Sehingga pada akhirnya kami kader-kader PDIP terutama kami di DPP akan menunggu bagaimana sikap politik terakhir yang akan Ibu Mega putuskan," ungkapnya.

Saat ini, PDIP menunggu sidang perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK) yang masih berlangsung.

"Mari kita ikuti aturan bernegara kita bahwa PDIP masih menunggu hasil PHPU di MK yang prosesnya masih belum selesai," imbuh Basarah.

Bertemu Puan Maharani Dulu

Lantas menurut Said Abdullah, Ketua Umum, Megawati Soekarnoputri akan bertemu calon presiden pemenang Pilpres 2024, Prabowo Subianto.

Namun, Prabowo akan bertemu Ketua DPP PDIP sekaligus Ketua DPR RI, Puan Maharani terlebih dulu sebelum bertemu Megawati.

Menurut Said, Puan akan memberikan laporan secara komprehensif kepada Megawati terkait hasil pertemuan dengan Prabowo.

"Setelah itu, barulah ada pertemuan antara Pak Prabowo dengan Ibu (Megawati)," kata Said saat dihubungi Tribunnews.com, Selasa (9/4/2024).

Said mengungkapkan, Megawati memiliki hubungan yang baik dengan Ketua Umum Partai Gerindra itu.

"Karena Pak Prabowo dan ibu kan selama ini memang enggak pernah ada masalah. Di mana-mana Bapak Prabowo itu memberikan apresiasi kepada Ibu Mega," ujarnya.

Terlebih, kata dia, ketika menjadi presiden pada 2001-2004, Megawati pernah menyelamatkan Prabowo dari stateless atau tanpa kewarganegaraan.

Sebab, setelah berhenti dari dinas di TNI pada 1998, Prabowo mengasingkan diri ke Yordania.

"Bapak Prabowo itu di mana-mana bisa cerita bahwa: Saya dulu di Yordan dan itu Ibu Megawati yang menarik saya dan yang menjemput di bandara adalah bapaknya Mbak Puan (Taufiq Kiemas)," ucap Said.

Said menilai, Prabowo merupakan sosok yang tidak pernah melupakan bagi siapapun yang berjasa padanya.

"Pak Prabowo kalau soal itu (diselamatkan Megawati) dia menggebu-gebu, ya itulah Bapak Prabowo tidak pernah melupakan siapapun yang berjasa bagi dirinya," ungkapnya.

Adapun, Puan rencananya akan bertemu Prabowo setelah putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa Pilpres 2024.

(Tribunlampung.co.id/Tribunnews) 

 

 

 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved