Pria Meninggal di Pelabuhan Bakauheni

Pemudik Meninggal di Pelabuhan Bakauheni, IDI Beri Tips Perjalanan Tetap Sehat

IDI atau Ikatan Dokter Indonesia Lampung Selatan mengimbau pemudik yang hendak melakukan perjalanan supaya memperhatikan kondisi kesehatan.

Penulis: Vincensius Soma Ferrer | Editor: Robertus Didik Budiawan Cahyono
Tribunlampung.co.id/Vincensius Soma Ferrer
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Lampung Selatan Wahyu Wibisono memberi tips perjalanan tetap sehat setelah kejadian pemudik meninggal di Pelabuhan Bakauheni, Kamis (11/4/2024). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Lampung SelatanAtas kejadian pria pemudik yang meninggal di Pelabuhan Bakauheni Lampung Selatan, IDI memberi tips perjalanan perantauan tetap sehat.

IDI atau Ikatan Dokter Indonesia Lampung Selatan mengimbau pemudik yang hendak melakukan perjalanan supaya memperhatikan kondisi kesehatan.

Imbauan itu dikatakan oleh Ketua IDI Lampung Selatan Wahyu Wibisono, Kamis (11/4/2024).

Sebab, lanjut dia, kondisi cuaca ekstrem akibat musim pancaroba menemani perjalanan arus balik pemudik.

Keadaan itu bisa membuat kondisi kesehatan pemudik menjadi rentan sakit.

"Cuaca terik akibat pancaroba, yang kadang berubah menjadi hujan deras membuat kesehatan rentan sakit," kata dia.

Dalam menghadapi cuaca ekstrem itu, dia mengimbau pemudik untuk memastikan kebutuhan cairan tubuh tercukupi.

"Karena ini arus balik, sudah tidak puasa, pemudik sebaiknya memperhatikan cairan tubuh," kata dia.

"Caranya, bisa memperhatikan bobot air yang diminum, sehari baiknya 2,5 sampai 3 liter untuk amannya," lanjut dia.

Tips tersebut, lanjut dia, bisa dilakukan agar perjalanan mudik yang dilakukan dapat berjalan dengan aman dan sehat.

Pemudik Meninggal Tertinggal Bus

Kronologi pria paruh baya yang meninggal dunia di Pelabuhan Bakauheni terungkap.

Kepala Pos SAR Bakauheni, Basarnas Lampung Selatan Rezie Kuswara mengungkap pria yang diketahui bernama Hasbi Bullah adalah seorang pemudik.

Rezie menduga korban sudah dalam kondisi tak stabil sejak di dalam kapal Merak-Bakauheni.

Tanpa sadar, Hasbi Bullah tertinggal oleh kendaraan yang memuatnya.

Hasi Bullah sempat mengaku kepada doker yang menangani di Pos IDI Lampung Selatan bahwa dirinya tertinggal bus.

"Korban tertinggal bus yang ditumpangi dengan tujuan Belitang, Sumatera Selatan," kata dia.

Tak lama, keberadaan Hasbi Bullah dilaporkan oleh petugas pelabuhan dan langsung dievakuasi oleh tim Pos SAR Bakauheni.

Evakuasi korban, dilakukan ke pos kesehatan IDI Lampung Selatan di lingkungan pelabuhan.

"Korban sempat beristirahat di Posko IDI Lampung Selatan dalam kondisi yang sudah tidak stabil," tukasnya.

"Sementara menuggu korban dievakuasi ke rumah sakit, korban sudah dinyatakan meninggal dunia oleh dokter," imbuh Rezie.

Setelah itu, Rezie bilang, jenazah korban diserahkan ke RSUD Bob Bazar, Kalianda.

Asal Bengkulu

Terkuak identitas pria yang meninggal dunia di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan Kamis (11/4/2024).

Identitas pria paruh baya yang meninggal di Pelabuhan Bakauheni tersebut terungkap dari Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang ditemukan di tas.

Dari identitas kependudukan, pria yang ditemukan linglung kemudian meninggal di Pelabuhan Bakauheni tersebut bernama Hasbi Bullah.

Diketahu Hasbi Bullah berusia 42 tahun.

Pria tersebut merupakan penduduk Desa Kepala Curup, Kecamatan Binduriang Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu.

Informasi identitas tersebut dibenarkan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Lampung Selatan Wahyu Wibisana.

Ia mengatakan, sebelum meninggal, pria tersebut telah mendapatkan pertolongan pertama dari tim di posko mudik IDI Lampung Selatan.

"Sempat mendapatkan pertolongan, penindakan sekira tiga puluh menit," kata dia.

Dengan kronologi penindakan, kata Wahyu Wibisana, pertama kali pria tersebut diterima posko mudik IDI Lampung Selatan pukul 11.00 WIB.

Sesaat akan dirujuk ke RSUD Bob Bazar di Kalianda, Lampung Selatan, pria ini dinyatakan meninggal dunia.

"Dia meninggal dunia saat hendak dirujuk ke rumah sakit," kata Wahyu Wibisana.

Ditanya kondisi sebelum meninggal dunia, menurutnya, pria tersebut dalam keadan lemas linglung.

Sesekali, ia batuk-batuk.

Saat diberikan penanganan medis, pria tersebut hanya rebahan di palbed.

Kondisi itu terus terjadi hingga pria ini meninggal dunia.

(TRIBUNLAMPUNG.CO.ID / Soma Ferrer)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved