Berita Lampung
Lestarikan Budaya, IMMPL Pesisir Barat Kembali Gelar Ngawol Mincak
IMMPL Kecamatan Karya Penggawa, Pesisir Barat, Lampung kembali menggelar tradisi Ngawol Mincak atau lomba pencak silat Lampung 1445 H/2024.
Penulis: saidal arif | Editor: Noval Andriansyah
Tribunlampung.co.id, Pesisir Barat - Ikatan Muli Meranai Pekon Penengahan Laay (IMMPL) Kecamatan Karya Penggawa, Pesisir Barat, Lampung kembali menggelar tradisi Ngawol Mincak atau lomba pencak silat Lampung 1445 H/2024.
Ngawol mincak sendiri merupakan tradisi budaya yang telah digelar secara turun-temurun dan diadakan setiap tanggal 4 Syawal.
Baca juga: Arus Balik Lebaran, Lalu Lintas di Jalinbar Pesisir Barat Ramai Lancar
Bupati Pesisir Barat, Agus Istiqlal dalam sambutannya mengatakan, sangat mengapresiasi kegiatan ini, terlebih yang menyelenggarakan acara tersebut merupakan Muli-meranai (muda-mudi).
"Mari kita lestarikan budaya dan tradisi yang ada agar tidak hilang ditelan zaman,"ungkapnya, Sabtu (13/4/2024).
Terlebih Ngawol mincak ini sudah ada sejak dahulu dan merupakan salah satu kekayaan budaya yang dimiliki oleh negeri sai batin dan ulama.
Dijelaskannya, tanggung jawab dalam melestarikan budaya Lampung bukanlah tanggung jawab Pemerintah saja.
Namun tanggung jawab semua pihak, mulai tokoh adat, tokoh masyarakat hingga para pemuda.
"Atas nama Pemkab Pesisir Barat kami sampaikan apresiasi atas diselenggarakan Ngawol mincak ini, mari kita bergandengan tangan untuk melestarikan budaya, tradisi yang ada di Pesisir Barat," ucapnya.
Ketua Panitia Ngawol Mincak, Ardiyansyah mengatakan, seiring kemajuan zaman budaya dan tradisi mulai banyak ditinggalkan dan dilupakan oleh generasi muda.
"Untuk itu kami atas nama Muli-meranai (bujang-gadis) Pekon Penengahan mengadakan acara ini, dengan harapan budaya yang telah diwariskan secara turun-temurun tidak terpinggirkan,"ungkapnya.
Selain itu kata dia, acara tersebut juga dimaksudkan untuk melestarikan tradisi tarian silat Lampung Pesisir.
Menurutnya, tidak sedikit generasi muda saat ini tidak mengetahui apa saja adat, budaya, dan tradisi yang dimiliki daerahnya.
Sebab, jika tidak terus dilestarikan dampak kemajuan teknologi dan globalisasi lambat laun akan mengubah identitas kebangsaan secara individu maupun kelompok.
Ujung-ujungnya budaya yang luhur dari nenek moyang pun ditinggalkan.
"Tentu kita semua tidak mengharapkan semua itu terjadi, untuk itu melalui acara Ngawol Mincak ini kami berharap dapat mengembalikan memori kaum muda agar peduli terhadap adat dan budaya khususnya budaya yang ada di Pesisir Barat,"pungkasnya.
(Tribunlampung.co.id/Saidal Arif)
Jembatan Gantung di Pesawaran Rusak, Pemdes Pastikan Perbaikan di 2026 |
![]() |
---|
Dibekuk Polisi, Wanita di Lampung Timur Simpan Barang Terlarang di dalam Bra |
![]() |
---|
Sekolah Rakyat Akan Dibangun di Anak Tuha Lampung Tengah |
![]() |
---|
Polsek Terbanggi Besar Pantau Siskamling di Bumi Mas Seputih Agung |
![]() |
---|
DPRD Lampung Dorong Pengawasan Dapur MBG Diperketat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.