Pilpres 2024

Pengamat Nilai PDIP Lebih Cocok Jadi Oposisi Guna Kontrol Pemerintahan

Pengamat politik Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin menilai PDIP lebih cocok jadi partai oposisi dibanding gabung ke pemerintahan Prabowo-Gibran.

Editor: Tri Yulianto
Tribunnews.com/Fersianus Waku
Pengamat politik Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin menilai PDIP lebih cocok jadi partai oposisi dibanding gabung ke pemerintahan Prabowo-Gibran. 

"Diharapkan dua sahabat yang sempat terpisah karena kompetisi untuk bisa merajut kedua tim ini untuk rekonsiliasi," ujarnya.

Bahkan, Ketua MPR RI ini berpendapat bahwa Pemerintahan Prabowo-Gibran tidak perlu ada oposisi.

"Bahkan kalau perlu kita enggak butuh oposisi, kita butuh gotong royong, kita butuh demokrasi gotong royong, enggak dibutuhkan lagi oposisi," ucapnya.

Karenanya, dia mendukung jika Prabowo akan merangkul semua partai politik (parpol) yang ada di parlemen.

"Saya mendukung jika Pak Prabowo merangkul semua parpol yang di parlemen untuk bersatu membangun bangsa ini ke depan," ungkap Bamsoet.

Menurut Bamsoet, pengawasan atau checks and balances terhadap jalannya pemerintahan tetap dilakukan meskipun semua parpol bergabung.

"Bersatu itu bukan berarti checks and balances tidak hidup. Kita bisa musyawarahkan dalam sistem demokrasi kita sendiri," tuturnya.

Dia mencotohkan dalam Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kerapkali terjadi perbedaan pandangan antara parpol pendukung.

(Tribunlampung.co.id/Tribunnews)

 

 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved