Pilpres 2024
Partai Buruh Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran Minta Aspirasi Buruh Diperjuangkan
Partai Buruh menyatakan mendukung presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Partai Buruh menyatakan mendukung presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming.
Menurut Presiden Partai Buruh Said Iqbal, sikap partainya mendukung Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming karena telah ditetapkan oleh KPU RI.
Said Iqbal mengatakan, semua pihak mesti menghormati KPU RI selaku penyelenggara pemilu yang telah menetapkan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden terpilih.
"Mahkamah Konstitusi sudah mengetuk palu bahwa tidak terjadi yang dituduhkan dalam gugatan itu. Sehingga KPU kemudian menetapkan Pak Prabowo Subianto sebagai presiden, Mas Gibran Rakabuming sebagai wakil presiden," kata Said.
"Dengan demikian, proses itu sudah selesai. Dan tugas warga negara, termasuk partai buruh untuk mendukung presiden terpilih agar bisa mencapai cita-cita welfare state, negara sejahtera," imbuhnya.
Meski mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran nantinya, Said memastikan Partai Buruh tetap memperjuangkan aspirasi para buruh dan pekerja.
Misalnya, menghapus klaster ketenagakerjaan dari UU Cipta Kerja, serta menghapus sistem outsourching.
"Kalau Partai Buruh dan serikat buruh jelas, omnibus law harga mati. Khususnya klaster ketenagakerjaan harus dihapus," ucapnya.
Lebih jauh, Said mengutarakan harapannya kepada Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih.
Said berharap Prabowo menerbitkan Peraturan Pengganti Undang-Undang (Perppu) untuk mengeluarkan klaster ketenagakerjaan dari Omnibus Law Cipta Kerja.
Sebab, lanjut Said Iqbal, kehadiran UU Cipta Kerja tersebut merugikan kaum buruh, dan pekerja
"Usulan kami nanti, andaikan Bapak Presiden Prabowo bisa mendengar apa aspirasi kami, keluarkan Perppu untuk klaster ketenagakerjaan saja dicabut dari omnibus law," pungkas Said.
PKB Dukung Prabowo-Gibran
Partai Nasional Demokrat (NasDem) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sepakat mengapresiasi Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Hal itu setelah Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar adakan pertemuan.
Hasil pertemuan memutuskan NasDem dan PKB memberi kesempatan kepada Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka untuk jalankan pemerintahan.
Keputusan kedua partai tersebut setelah Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan menolak seluruh gugatan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dalam sengketa Pilpres 2024.
Dengan begitu maka menguatkan penetapan KPU RI kepada Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai pemenang Pilpres 2024.
"Kami juga bersepakat, pemerintahan baru yang memang dipimpin oleh Mas Prabowo dan Gibran harus bisa mendapatkan apresiasi," kata Paloh setelah menerima kunjungan Cak Imin di NasDem Tower, Jakarta, Selasa (23/4/2024).
Paloh menuturkan, keduanya bersepakat agar Prabowo-Gibran diberikan kesempatan untuk menjalankan roda administrasi pemerintahan.
Namun, dia menegaskan bahwa apresiasi yang diberikan tak otomatis NasDem dan PKB gabung dalam Pemerintahan Prabowo-Gibran.
"Tidak automaticly kami sudah memutuskan apakah kami berada dalam pemerintahan itu, ataupun juga kami berada di luar pemerintahan itu," ucap Paloh.
Sebaliknya, Paloh menjelaskan, NasDem dan PKB bersepakat agar Pemerintahan Prabowo-Gibran perlu didukung.
Sebab, saat ini Indonesia sedang menghadapi ancaman yang sangat kompleks.
"Maka mempertahankan dan tetap menjaga kondisi objektivitas stabilitas nasional kita itu adalah prioritas utama bagi NasDem maupun PKB," ungkap Paloh.
Sementara Cak Imin bersyukur perolehan suara PKB, NasDem, dan PKS mengalami kenaikan di Pemilu 2024 meskipun dalam kontestasi Pilpres kalah.
"PKB dan NasDem sepakat untuk terus bekerja sama membangun bangsa di masa yang akan datang," ucapnya.
NasDem Hargai Putusan MK
Surya Paloh menyebut, pihaknya menghargai apa yang menjadi keputusan Mahkamah Konstitusi.
Pernyataan itu disampaikan oleh Paloh tepat setelah MK RI menetapkan putusannya, Senin (22/4/2024) kemarin.
"Saya pikir, bagi NasDem, ini adalah keputusan final dan mengikat, bagi seluruh prosedur hukum yang kita miliki di negeri ini, kita menghormati dan menghargai itu. Itu jelas," kata Paloh kepada awak media di NasDem Tower.
Lebih lanjut, Paloh menjelaskan soal posisi partainya saat ini, dia mengibaratkan kalau NasDem sudah menutup buku lama dan akan membuka lembaran baru.
Hanya saja, dalam posisi ini Paloh tidak secara tegas menyampaikan apa yang dimaksudnya tersebut.
"Maka ibarat bagi kita semuanya untuk menutup buku lama dan membuka lembaran buku baru, itulah harapan saya, indonesia membutuhkan semangat ini," ujar dia.
Paloh menyebut, dengan berakhirnya proses Pilpres ini maka dirinya berharap adanya posisi saling menghargai satu sama lain.
Kata dia, persaingan memang wajar terjadi saat kompetisi namun, jika hal itu sudah selesai maka menurutnya harus ada kekuatan bersama kembali.
"Kita boleh bertikai satu sama lain, dalam satu kompetisi, tapi ketika kompetisi selesai, yang kalah yang menghargai yang menang, yang menang apalagi. Inilah kekuatan kita seharusnya, saya harapkan ini bisa menjadi kekuatan kita saat ini," kata dia.
Pasalnya menurut Paloh, saat ini kondisi global penuh dengan ancaman dan ketidakpastian.
Atas hal itu, kekuatan saling menghargai harus bisa diterapkan oleh elemen bangsa demi menjaga stabilitas negara.
(Tribunlampung.co.id/Tribunnews)
Kubu Prabowo Minta PDIP jadi Oposisi Buntut Ucapan Megawati 'Gue Mainin Dulu' |
![]() |
---|
Pengamat Sebut PDIP Pilih Oposisi atau Koalisi Lantaran Masih Negoisassi dengan Prabowo |
![]() |
---|
Prabowo Subianto Ingin Ringankan UKT Universitas Negeri, Singgung Kewajiban Sosial |
![]() |
---|
Forum API Perubahan Harap Ada Pelajaran dari Pilpres 2024 |
![]() |
---|
Megawati Bingung Ditanya Kenapa Ganjar-Mahfud Kalah di Pilpres |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.