Polresta Bandar Lampung Buru Pemasok Senjata Api Ilegal

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Polresta Bandar Lampung memburu pemasok senjata api ilegal yang biasa digunakan dalam aksi kejahatan C3 atau curat, curas dan curanmor.

Hal itu dikatakan Kapolresta Bandar Lampung usai adanya sejumlah senjata api rakitan dalam ungkap kasus C3, 6-17 Mei 2024.

Ia mengatakan, senjata api ilegal dalam ungkap kasus tersebut secara menyeluruh berjenis rakitan.

"Ada empat senjata api rakitan yang diamankan dari pelaku C3, pada ungkap kasus ops Sikat Krakatau, 6 sampai 17 Mei kemarin," kata Kapolresta Bandar Lampung Kombes Pol Abdul Waras, Sabtu (28/5/2024).

Ia mengatakan pihaknya masih dalam penyelidikan terkait sumber senjata api rakitan tersebut.

Ia juga meminta bagi masyarakat yang mengetahui adanya indikasi pembuatan, penjualan atau pembelian senjata api rakitan untuk melaporkan ke kepolisian terdekat.

"Dalam pelaksanaan kegiatan ini berharap pada masyarakat bila ada senjata api ilegal untuk dilaporkan," kata dia.

Selain meminta keterlibatan masyarakat, ia mengaku juga sudah memberi atensi ke personelnya untuk serius dalam penyelidikan penyebaran senjata api ilegal.

"Kita juga atensi penuh terhadap itu (senjata api ilegal)," kata dia.

Penyelidikan polisi, senjata api ilegal itu, umumnya digunakan pelaku kejahatan untuk menggertak korbannya.

Hal itu agar korban menuruti keinginan pelaku.

Dalam operasi yang sama itu, Abdul Waras menyebut pihaknya mengamankan 50 orang pelaku kejahatan C3.

Terdiri dari 31 orang pelaku curat, 4 orang curas dan 14 orang curanmor,serta 1 orang penodongan senjata tajam.

(TRIBUNLAMPUNG.CO.ID)