Kisah Keluarga Korban Kecelakaan Pesawat Latih, Rina Menangis dan Eko Sempat Telfon Papa

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Tangisan Rina Aprianti, istri Farid Ahmad korban meninggal dunia kecelakaan pesawat latih tipe Tecnam P2006T dengan nomor registrasi PK-IFP terdengar di Ruang di Instalasi Kedokteran Forensik Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (20/5/2024).

Rina yang mengenakan pakaian berwarna hitam, menangis tersedu-sedu menjemput mendiang suaminya sebagai engineer atau mekanik pesawat.

Keluarga dan kerabat Rina berupaya mencoba menenangkan ketika kesedihan tidak bisa lagi ditahan.

Tidak ada kalimat yang disampaikan dalam suasana penuh duka tersebut. Jenazah Farid Ahmad di dalam peti, kemudian dibawa untuk dikebumikan di daerah Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Senin (20/5/2024), pukul 09.30 WIB.

Korban berdomisili di di Kompleks Grand Villa Cihanjuang Nomor 6, Kampung Cisasawi, RT 01/05, Desa Cihanjuang, Kecamatan Parongpong, Bandung Barat, Jawa Barat. 

Farid meninggalkan istri dan tiga anak. 

Selain itu, dua jenazah lainnya, Co-pilot Mayor (Purn) Suwanda telah diserahkan ke pihak keluarga di Cirebon, Jawa Barat. 

Sedangkan jenazah pilot Pulung Darmawan dikirim ke Semarang, Jawa Tengah.

Dan isak tangis juga mewarnai proses pemakaman Mayor (Purn) Suwanda.

Pemakaman berlangsung di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kampung Karang Malang, Kelurahan Sunyaragi, Kecamatan Kesambi, Cirebon, Senin (20/5/2024).

Sebelumnya, jenazah tiba di rumah duka sekitar pukul 09.00 WIB.

Setelah disalatkan, jenazah langsung dimakamkan.

Prosesi pemakaman dimulai sekitar pukul 10.30 WIB, dengan suasana haru yang menyelimuti para pelayat.

Tak hanya keluarga, kerabat dan warga yang hadir juga tak kuasa menahan air mata.

Hari (47), satu kerabat Suwanda mengatakan, ratusan warga turut mengiringi prosesi salat jenazah Suwanda di musala di Kampung Karang Malang.