Berita Lampung
Permasalahan Sampah di Canggu, DLH Lampung Barat Sediakan Kontainer Sampah
Permasalahan sampah yang ada di Pekon Canggu, Kecamatan Batu Brak, Lampung Barat, Lampung seakan tak pernah usai.
Penulis: Bobby Zoel Saputra | Editor: taryono
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Lampung Barat - Permasalahan sampah yang ada di Pekon Canggu, Kecamatan Batu Brak, Lampung Barat, Lampung seakan tak pernah usai.
Tumpukan sampah di pinggir jalan yang menjadi pembatas Pekon Canggu dan Pekon Kota Besi itu kerap menjadi keluhan masyarakat Lampung Barat.
Masyarakat menilai, pemerintah Lampung Barat baik tingkat kabupaten, kecamatan hingga pekon saling lempar bola terkait tumpukan sampah di lokasi itu.
Merespon keluhan itu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemkab Lampung Barat langsung mengambil tindakan agar setidaknya dapat mengatasi sedikit permasalahan itu.
Kabid Kebersihan DLH Pemkab Lampung Barat, Ardiansyah Fikri mengaku, pihaknya sudah meletakkan satu unit kontainer sampah di lokasi tersebut.
“Sekitar dua minggu lalu kita sudah meletakkan bak sampah atau kontainer di sekitar lokasi itu,” ujarnya mewakili Kepala DLH, M Henry Faisal beberapa waktu lalu.
“Itu respon (upaya) dari pemerintah daerah, setidaknya dapat mengatasi permasalahan sampah yang ada di Pekon Canggu tersebut,” sambungnya.
Dewasa ini, permasalahan sampah yang ada di wilayah tersebut memang cukup kompleks dan kerap menjadi isu lingkungan yang selalu dibahas.
Pemandangan sampah yang menumpuk dan melebar hingga masuk ke badan jalan tentunya dapat merusak keindahan lingkungan sekitar.
Bahkan yang lebih parah, tumpukan sampah itu dapat mencemari lingkungan karena menimbulkan bau yang tak sedap dan menjadi sarang penyakit.
Kendati begitu, Fikri, sapaan akrab Kabid Kebersihan itu meminta agar permasalahan sampah tersebut tidak hanya dilihat dari satu sisi saja.
Sebab menurutnya, diperlukan peran dari semua elemen untuk sama-sama bergandengan mengatasi permasalahan tersebut.
“Di sini peran semua pihak diperlukan, terutama kesadaran diri masing-masing akan pentingnya menjaga kebersihan,” ucapnya.
“Dengan meningkatkan kesadaran diri untuk menjaga kebersihan lingkungan, tentunya permasalahan seperti ini tidak akan terjadi,” terusnya.
Ia mengaku, pihaknya telah beberapa kali mengimbau masyarakat hingga mengundang pihak pemerintah kecamatan dan pekon untuk mengatasi masalah ini.
Bahkan lokasi yang menjadi tempat pembuangan sampah liar itu sempat dibersihkan dan ditutup agar tidak ada lagi yang membuang sampah.
Namun, tak lama dari itu, masyarakat kembali membuang sampah di lokasi tersebut hingga menumpuk lagi dan kembali menjadi persoalan.
“Udah pernah kita tutup, waktu itu alat berat langsung turun untuk membersihkan semua sampah di situ,” ungkapnya.
Salah satu warga yang enggan disebut identitasnya mengaku, selain masyarakat, pengendara juga turun andil menyumbang sampah di lokasi itu.
“Kalau untuk yang buang sampah di sini masyarakat juga melakukan itu, bahkan pengendara yang lewat juga melakukan,” ujarnya.
“Mobil, motor lewat enggak tau asal mereka darimana tiba-tiba langsung buang sampah. Mereka lempar sampahnya,” lanjutnya.
Berdasarkan pantauan tim Tribunlampung.co.id di lokasi, tak hanya sampah rumah tangga, sampah yang menumpuk di lokasi tersebut sangat beragam.
Mulai dari limbah, kotoran, buah-buahan maupun sayur busuk dan lainnya. Mereka berlomba memberi warna pada tumpukan sampah tersebut.
Kendati sudah memberikan solusi, warga meminta pemerintah agar bertindak tegas terhadap permasalahan sampah di lokasi itu.
“Karena kalau cuma bersihin terus meletakkan bak sampah tapi selanjutnya didiemin lagi ya rasanya percuma,” tuturnya.
“Besok-besok pasti ada yang buang sampah lagi. Karena mereka merasa tidak ada yang mengawasi dan berani-berani aja buang di situ,” sambungnya.
Di samping itu, ia juga mengakui bahwa kesadaran dari masyarakat juga berpengaruh besar terhadap permasalahan lingkungan.
Sebab menurutnya, pola pikir masyarakat yang tidak perduli dengan lingkungan tentunya akan menciptakan lingkungan yang tidak baik juga.
Untuk itu ia berharap agar pemerintah dan masyarakat bisa saling bersinergi untuk menuntaskan masalah sampah tersebut.
“Bukan hanya di Pekon Canggu saja, tapi di lokasi-lokasi lain yang terdapat banyak sampah dan menjadi tempat pembuangan liar,” ucapnya.
“Itu semua tergantung dari cara berkomunikasi dan tindakan pemerintah ke masyarakat dan respon baik masyarakat untuk sama-sama menjaga lingkungan,” pungkasnya.
(TRIBUNLAMPUNG.CO.ID/Bobby Zoel Saputra)
Ragam Penilaian Warga soal Fasilitas Wi-Fi Gratis Pemprov Lampung |
![]() |
---|
Bulog Lampung Gandeng Kejaksaan dan Satgas Pangan Atasi Beras Oplosan |
![]() |
---|
Bhayangkara Presisi Lampung FC Incar Posisi Tiga Besar BRI Super League |
![]() |
---|
Pemkab Pesawaran Apresiasi Pembentuk Pansus PAD |
![]() |
---|
Pemprov Lampung Resmi Perpanjang Masa Pemutihan Pajak Kendaraan hingga 31 Oktober 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.