Berita Lampung

Jalan Menuju Bukit Bawang Bakung Lampung Barat Rusak, Camat Sebut Sudah Lapor

Jalan menuju wisata alam Bukit Bawang Bakung di Pekon Negeri Ratu, Batu Brak, Lampung Barat mengalami kerusakan parah.

Penulis: Bobby Zoel Saputra | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Bobby Zoel Saputra
Kondisi jalan menuju wisata alam Bukit Bawang Bakung. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Lampung Barat - Jalan menuju wisata alam Bukit Bawang Bakung di Pekon Negeri Ratu Kecamatan Batu Brak, Lampung Barat mengalami kerusakan parah.

Selain jalan rusak, jembatan penghubung di sekitar lokasi wisata Bukit Bawang Bakung Lampung Barat itu baru saja putus akibat hantaman banjir.

Infrastruktur yang rusak menuju Bukit Bawang Bakung itu tentunya memberikan dampak penurunan pada kunjungan wisatawan ke Lampung Barat.

Menanggapi hal tersebut, Camat Batu Brak, Ruspel Gultom mengatakan, pihak pemerintah pekon sudah melaporkan kondisi itu ke Pemkab Lampung Barat.

“Terkait jalan rusak di lokasi itu, melalui pemerintah pekon kita sudah menyampaikan laporan terkait keadaannya,” ujarnya, Selasa (25/6/2024).

“Dengan laporan tersebut, semoga lokasi tersebut bisa cepat mendapatkan penanganan dari pemerintah daerah,” sambungnya.

Di sisi lain, Kepala Disporapar Pemkab Lampung Barat, Dahlin mengaku, pihaknya selalu berupaya agar akses jalan menuju destinasi wisata itu mendapatkan perhatian.

“Terutama perhatian dari Pemkab Lampung Barat untuk dapat memperbaiki infrastruktur jalan yang dimaksud,” imbuhnya.

“Karena jika akses jalan tersebut bagus, maka akan berdampak pada kunjungan wisatawan yang akan semakin ramai,” terusnya.

Dalam hal ini, ia juga meminta agar pihak pemerintah pekon hingga kecamatan bisa ikut membantu mengkoordinasikan kepada Pemkab.

“Karena sepertinya yang pas koordinasinya terkait infrastruktur jalan mungkin dari pekon ke kecamatan baru ke kabupaten,” jelasnya.

“Mungkin bisa masuk usulan musrenbang. Mulai dari pekon, kecamatan hingga kabupaten untuk perbaikan atau peningkatan,” lanjutnya,

Terakhir ia berharap agar semua akses jalan menuju lokasi wisata di Lampung Barat bisa bagus dan lancar demi kenyamanan dan keamanan pengunjung.

“Ya kalau harapan kita semua, akses terutama jalan-jalan menuju destinasi wisata semuanya bisa lancar dan bagus,” pungkasnya.

Sebelumnya, wisata alam Bukit Bawang Bakung yang ada di Lampung Barat, Lampung akhir-akhir ini sepi pengunjung.

Hal itu menjadikan wisata Negeri di atas Awan yang berada tepat di Pekon Negeri Ratu, Kecamatan Batu Brak itu bak wisata mati.

Menurut pengelola wisata Bukit Bawang Bakung, Sarip, ada beberapa faktor yang menyebabkan wisata unggulan Lampung Barat itu sepi.

“Sudah beberapa bulan ini sepi, sepi banget. Bahkan dua bulan terakhir ini tidak ada pengunjung sama sekali,” ucapnya, Minggu (23/6/2024).

“Ada faktornya, seperti isu atau informasi yang tidak benar. Salah satunya isu terkait penemuan jasad wanita,” sambungnya.

Ia menegaskan, penemuan jasad wanita tanpa identitas yang terjadi beberapa waktu lalu bukan terjadi di lokasi wisata itu.

“Ada oknum yang mengatakan kalau penemuannya di Bukit Bawang Bakung, padahal bukan di sini. Tapi di kampung atas sana lagi,” tegasnya.

“Isu itu menyebar sehingga membuat wisatawan takut untuk berkunjung dan menyebabkan penurunan kunjungan,” tambahnya.

Kunjungan wisata tersebut semakin sepi tatkala tersebar informasi yang menyebut keberadaan harimau di Kecamatan Batu Brak.

Saat itu, penampakan harimau santer terdengar di kecamatan itu sehingga berdampak pada ketakutan masyarakat berwisata di alam.

“Waktu itu ada berita harimau di Kecamatan Batu Brak tepatnya di Kota Besi. Kita pastikan kalau di sini enggak ada,” jelasnya.

“Tapi mungkin hal itu membuat masyarakat jadi takut juga berwisata di alam terbuka. Jadi makin sepi di sini,” sambungnya.

Sudah jatuh tertimpa tangga, peribahasa itu sangat cocok untuk menggambarkan kondisi wisata Bukit Bawang Bakung sekarang.

Pasalnya, tepat sebulan lalu, jembatan yang ada di wilayah tersebut putus akibat dihantam cuaca ekstrem dan banjir.

Sedangkan yang diketahui, jembatan itu merupakan akses jalan utama masyarakat dan pengunjung untuk menuju lokasi wisata tersebut.

“Sudah sepi akibat isu-isu, kemudian makin sepi lagi akibat jembatan putus. Udah, dari situ enggak ada lagi yang ke sini,” jelasnya.

“Padahal udah ada yang booking, cuma karena aksesnya rusak ya enggak jadi. Pengunjung jadi makin takut untuk naik,” terusnya.

Selain berdampak pada kunjungan wisata, jembatan yang rusak diterjang aliran sungai itu menyebabkan arus mobilitas sempat terhambat.

“Sempat enggak bisa ngapa-ngapain. Beruntung warga langsung swadaya untuk membangun jembatan sementara,” sebutnya.

“Kami saat itu mikirn anak sekolah, terus ada yang mau oper hasil panen. Berdampak juga pokoknya ke perekonomian warga,” lanjutnya.

Sarif mengatakan, kejadian sepi pengunjung ini membuat pihaknya berhenti sementara mengelola tempat wisata itu.

“Ini rumput juga sudah panjang. Udah jarang nengok kami juga, sesekali aja untuk mantau. Ya gimana orang enggak ada pengunjung,” imbuhnya.

Ia berharap agar pemerintah secepatnya bisa memberikan solusi terbaik untuk mengatasi permasalahan di lokasi wisata itu.

Terutama soal akses jalan, memang diakui, kondisi ruas jalan menuju lokasi wisata Bukit Bawang Bakung sangat ekstrem.

“Bukan kurang memadai lagi ini jalannya, tapi rusaknya sudah sangat parah. Tempat wisata ini bagus, cuma jalannya aja yang susah,” ucapnya.

“Makanya saya harap pemerintah bisa memperhatikan lokasi wisata di sini. Jalannya diperbaiki, jembatan juga semoga bisa dibangun,” pungkasnya.

Keluhan soal akses jalan ini juga disampaikan oleh salah satu pengunjung yang berasal dari Kota Liwa bernama Rifai Arif.

Ia menyebut, Bukit Bawang bakung merupakan wisata yang menarik dengan sajian pemandangan panorama alam yang menakjubkan.

“Namun wisata yang bagus tentunya harus sejakan dengan adanya pengelolaan yang baik serta akses yang memadai,” sebutnya.

“Karena di sini sangat asri, bahkan kita bisa melihat pemandangan Gunung Pesagi yang merupakan gunung tertinggi di Lampung,” terusnya.

Kondisi jalan yang ekstrem hingga jembatan putus tentunya menghambat arus mobilitas dan berdampak pada kunjungan wisata.

Untuk itu ia berharap agar pemerintah yang dalam hal ini Pemkab Lampung Barat bisa menperhatikan lokasi wisata tersebut.

“Ya harapannya kepada pemerintah agar tempat wisata ini bisa diperhatikan, terutama soal akses jalannya,” harapnya.

“Kalau masalah fasilitas di sini ada toilet, musholla, sudah lumayan. Namun akses jalan itulah yang sangat penting,” tandasnya.

(TRIBUNLAMPUNG.CO.ID/Bobby Zoel Saputra)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved