Fahrizal Minta OPD Percepat Pencegahan dan Pengendalian TBC di Lampung

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Sekretaris Daerah Pemprov Lampung Fahrizal Darminto menilai situasi saat ini menjadi tantangan kolektif dalam penanggulangan TBC.

Menurutnya, tantangan tersebut bisa saja berpengaruh pada sejumlah aspek.

Seperti sosiol ekonomi, perlindungan sosial, pengendalian kepadatan penduduk, dan kekurangan gizi.

Selain itu juga pada stigma dan diskriminasi terhadap pasien TBC dan keluarganya.

Kemudian pencegahan dan pengendalian di fasilitas publik.

"Pertemuan ini dapat dikembangkan menjadi rencana aksi dan rencana tindak lanjut dari masing-masing OPD dan lintas sektor yang terlibat di dalam SK Tim Percepatan penanggulangan TBC di Lampung," ujar Fahrizal saat rakor Tim Percepatan Penanggulangan TBC, Rabu (26/6/2024).

Selain itu juga mampu meningkatkan peran dari masing-masing OPD dan lintas sektor tingkat Provinsi Lampung dalam rangka melaksanakan penanggulangan TBC dengan konvergensi semua intervensi. 

Rakor yang diinisiasi Dinas Kesehatan Provinsi Lampung dihadiri jajaran Forkopimda Pemerintah Provinsi Lampung, dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. 

Ketua Panitia acara yang juga Kadis Kesehatan Edwin Rusli melaporkan, bahwa pelaksanaan rakor merupakan tindak lanjut dari hasil kick off Rapat Koordinasi Penanggulangan TBC bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK).

Menurutnya, tujuan rakor ini guna berkoordinasi bersama multi-sektoral untuk sosialisasi Perpres No 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan Tuberkulosis (TBC).

Juga pengembangan rencana aksi dan rencana tindak lanjut dari masing-masing OPD dan lintas sektor yang terlibat di dalam SK Tim Percepatan penanggulangan TBC di Provinsi Lampung.

"Narasumber pertemuan terdiri dari Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Kepala dinas Kesehatan Provinsi Lampung, dan Bappeda Provinsi Lampung," ujar Edwin. 

Sebagai informasi berdasarkan data nasional, tercatat masuk dalam 4 provinsi dengan beban kasus TBC tinggi yaitu berjumlah di atas 31 ribu kasus.

Namun berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, yang menjadi perhatian serius ksrena dari kasus tersebut yang semuanya berhasil teridentifikasi.

(TRIBUNLAMPUNG.CO.ID)