Lifestyle
Slay The Box Tawarkan Nostalgia Lewat Photobox
Dengan mengusung konsep self-service booth, Slay The Box sebagai photobox asli Lampung menghadirkan layanan berfoto tanpa ribet.
Penulis: Virginia Swastika | Editor: Reny Fitriani
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bandar Lampung - Ada banyak photobox yang hadir untuk berekpresi di Lampung.
Salah satunya adalah Slay The Box. Yapri, sang founder mengungkapkan nostalgia memang menjadi awal mula dari kemunculan Slay The Box.
Ia ingin menghadirkan wadah untuk membuat kenangan bagi banyak orang.
“Apa yang ngetrigger bisa buat Slay The Box ini sebenarnya sifatnya nostalgia. Kita kan kalau setiap punya pacar atau dating, photobox itu agenda wajib kan?:
“(Selain itu) ngebalikin memori-memori orang yang dulu sering photobox. Kita kemas lebih modern aja, tapi dari konsep sebenarnya sama aja kayak photobox zaman dulu,” ujarnya saat dihubungi Tribunlampung.co.id.
Dengan mengusung konsep self-service booth, Slay The Box sebagai photobox asli Lampung menghadirkan layanan berfoto tanpa ribet.
Hal ini tentu menjadi daya tarik tersendiri, khususnya bagi mereka yang ingin berfoto dengan santai dan bebas.
Yapri menambahkan photobox miliknya tidak hanya menawarkan foto biasa.
Melalui Slay The Box, pengguna dapat memilih berbagai macam frame dan template menarik agar hasilnya lebih unik.
Ditambah, setiap booth yang mereka sediakan memiliki tema yang berbeda-beda satu sama lain.
"Kita memang di setiap booth itu (temanya) beda. Jadi memang satu booth cuma satu tema aja. Kalau template bisa dipilih memang. Jadi paling yang bisa dipilih framenya sama template," terangnya.
Selain itu, Slay The Box juga menyediakan layanan cetak foto secara instan. Pengguna dapat langsung membawa pulang hasil fotonya tanpa perlu menunggu lama.
"Orang itu paling lama lima menit lah di box itu. Jadi lima menit udah dapat foto dan soft file. Memang prosesnya juga cepat," beber Yapri.
Dibandingkan photobox lainnya, Yapri menuturkan Slay The Box lebih unggul dari sisi jumlah booth.
Diketahui mereka sudah memiliki delapan booth yang tersebar di beberapa kafe dan mal Lampung.
Di antaranya, Daja House, Daja Aimo, Nuju Space, Moore, Toko Mansure, Duapuluhplus, Central Plaza dan Transmart. Alhasil, pengguna pun akan semakin mudah dalam menemukan booth mereka.
"Kelebihan kita mungkin ada di jumlah photo booth yang tersebar. Jadi kalau mau ke photo booth, ya photo booth kita yang paling dekat terjangkau dan paling banyak. Secara penyebaran kita ada delapan booth di Lampung, otomatis istilahnya orang-orang bisa gampang ke Slay The Box,” imbuhnya.
Slay The Box menawarkan harga yang terjangkau untuk setiap sesi fotonya.
Hanya berbekal Rp 30 ribu saja, setiap orang sudah bisa mendapatkan pengalaman berfoto yang menyenangkan. Pembayarannya juga mudah.
"Kita satu sesi itu Rp30 ribu sekarang dapat dua strip. Bayar bisa pakai QRIS, bisa payment langsung sendiri, operasi sendiri,” tukas Yapri.
Di samping itu, mereka juga menawarkan penyewaan booth untuk acara-acara tertentu, seperti pernikahan, ulang tahun, hingga acara perusahaan. Dengan begitu, pengguna bisa mengingat setiap momen seru bersama teman maupun keluarga.
"Kita sebenarnya ada dua brand. Jadi Slay The Box ini juga ada sister brand dan itu namanya Foto Point. Provide yang acara nikahan, acara perusahaan juga. Jadi sebenarnya itu orang mungkin tahunya Slay The Box, tapi tetap kita juga cuma beda nama aja," pungkas Yapri.
(Tribunlampung.co.id/Virginia Swastika)
Puncak Gaming Tempat Bermain Games yang Seru dan Kekinian di Bandar Lampung |
![]() |
---|
Antisipasi Kecanduan Main Game, Dinas PPPA Minta Pengawasan Orangtua dan Guru |
![]() |
---|
Anak Muda Bandar Lampung Senang Main Game Roblox: Banyak Tema yang Dipilih |
![]() |
---|
Tarisa Alfa Aquela Sebut Bermain Game Roblox Seru dan Menyenangkan |
![]() |
---|
Pengamat Ekonomi Sebut QRIS Bagian dari Transformasi Digital |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.