Universitas Lampung
Tim PKM-K Leguit Unila Hadirkan Biskuit Legumem, Makanan Pendamping Atasi Stunting
Sejumlah mahasiswa Unila menelurkan inovasi membuat produk bernutrisi untuk anak-anak sebagai pencegah stunting.
Penulis: sulis setia markhamah | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bandar Lampung - Sejumlah mahasiswa Universitas Lampung (Unila) termotivasi memikirkan ide inovasi dan berupaya membuat produk bernutrisi untuk anak-anak sebagai pencegah stunting.
Para mahasiswa tersebut terkumpul dalam sebuah kelompok yang dikenal dengan sebutan tim Leguit.
Mereka merupakan mahasiswa dari Fakultas Pertanian (FP), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), serta mahasiswa dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unila di bawah bimbingan dosen Diki Danar Tri Winarti, S.TP., M.Si.
Tim ini membat produk bernutrisi untuk penanganan stunting dimana stunting merupakan salah satu gangguan pada tumbuh kembang yang dialami anak-anak akibat gizi buruk, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai.
Adapun faktor langsung terjadinya stunting yaitu pola konsumsi anak, pemberian kolostrum dan ASI eksklusif, dan infeksi yang diderita anak-anak.
Pada tahun 2023, World Health Organization (WHO) menjelaskan, 6,3 juta anak Indonesia mengalami gangguan stunting dengan prevalensi sekitar 21,5 persen, yang mana data prevalensi tersebut hanya turun 0,1 persen dari tahun sebelumnya.
Tim Leguit menciptakan inovasi produk biskuit (makanan pendamping) dengan berbasis bahan kacang tunggak yang terfortifikasi kale dan tulang ikan patin sebagai ransum (makanan yang sudah disusun sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan nutrisi) bagi penderita stunting di kalangan balita dan anak-anak.
Biskuit ini merupakan produk inovatif untuk memberikan nutrisi yang optimal dan manfaat kesehatan yang tinggi.
Kacang tunggak kaya akan protein nabati dan serat kale yang sangat kaya akan antioksidan diimbangi dengan tulang ikan patin sebagai sumber kalsium utama.
Adinda Eka Budi selaku Ketua Tim Leguit menjelaskan terkait keunggulan dari produk biskuit legume sebagai produk yang diajukan dalam Pekan Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKM-K).
“Keunggulan biskuit legume atau produk leguit adalah bahan-bahannya. Tim kami berupaya menggunakan bahan-bahan yang berkualitas dan tinggi nutrisi serta memiliki bentuk yang menarik dan rasa yang enak, sehingga dapat menggugah selera makan pada anak,” ujar mahasiswa Teknologi Industri Pertanian ini, Senin, 29 juli 2024.
Adinda juga memaparkan, kunci keberhasilan dari produk PKM yang mereka buat adalah inovasi biskuit dari keanekaragaman hayati, dan memanfaatkan limbah sebagai ransum bagi balita penderita stunting.
Karena selain bergizi, produk leguit juga memiliki takaran manis yang pas serta bentuk yang menarik namun tetap sehat dikonsumsi anak-anak.
Dilansir dari akun instagram @leguit.id, produk leguit mengandung protein dan kalsium yang tinggi disusul dengan karbohidrat, mineral, dan vitamin yang dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi anak-anak.
“Beberapa ciri khas dan keunikan dari produk tim Babolamu Unila sendiri adalah kami berusaha untuk mengangkat warisan budaya di Provinsi Lampung dan memanfaatkan hasil alam lokal sebagai bahan utamanya,“ ujar Sidik.
Unila Gelar FGD Penelaahan Dokumen Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Way Kanan 2025–2029 |
![]() |
---|
Rektor Unila Komitmen Berperan Aktif Dukung Peningkatan Akses Pendidikan Warga Mesuji |
![]() |
---|
Unila dan Pemkab Lampung Utara Jajaki Kerjasama Perluasan Akses Pendidikan |
![]() |
---|
1.191 Mahasiswa SNBP Unila Ikuti Seleksi Wawancara KIP Kuliah |
![]() |
---|
Kopma dan FEB Unila Tandatangani Kerjasama Dukung Kewirausahaan Mahasiswa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.