Berita Lampung
KPPI Lampung Minta Forkopimda Atensi Kasus Pembunuhan Riyas Nuraini
Kaukus Perempuan dan Politik Indonesia (KPPI) mendesak Forkopimda turut mengawal dan menyelesaikan kasus pembunuhan yang menimpa warga Lampung Timur R
Penulis: Riyo Pratama | Editor: Indra Simanjuntak
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Kaukus Perempuan dan Politik Indonesia (KPPI) mendesak Forkopimda turut mengawal dan menyelesaikan kasus pembunuhan yang menimpa warga Lampung Timur Riyas Nuraini.
KPPI meminta pemerintah dan aparat penegak hukum memberi atensi penuh terhadap kasus perempuan dan anak yang makin meningkat di Indonesia, termasuk Lampung.
Terbaru, di Lampung dihebohkan dengan penemuan jenasah atas nama, Riyas Nuraini (33), warga Lampung Timur dengan kondisi korban dibungkus 3 karung.
"Kami sangat prihatain melihat fenomena yang terjadi akhir-akhir ini di Lampung, apalagi melihat kasus yang menimpa warga Lampung Timur, Riyas Nuraini yang sejauh ini belum terungkap motif pembunuhannya sejak 18 Juli 2024," kata ketua KPPI Lampung, Nenden Tresnanursari, Rabu (31/7/2024).
Nenden menegaskan, salah satu misi KPPI yakni tentang advokasi masyarakat terutama persoalan perempuan anak dan kebijkan publik.
"Maka kami tidak akan tinggal diam melihat persolan yang terjadi terutama menimpa perempuan, dan harapannya ke depan tidak akan terjadi lagi ksus seperti ini," ujarnya.
Ketua bidang advokasi hukum KPPI Lampung, Diah Dharmayanti menambahkan kasus yang menimpa warga Lampung Timur, Riyas Nuraini kian viral namun belum ada titik terang.
Menurutnya, kematian Riyas Nuraini seorang pedagang online yang ditemukan tewas terbungkus karung dikebun jagung Desa Rajabasa Lama, Kecamatan Labuhan Ratu, Lampung Timur, masih menjadi misteri.
"Atas kajian kami kasus yang menimpa Riya Nuraini ini bukan kasus perampokan, karena berdasarkan informasi gelang emas korban masih terpakai dengan fenomena ini kita berharap polisi dapat segera mengungkap kejadian ini," kata Diah.
"Kita berharap, kepolisian bergerak cepat mengungkap kasus pembunuhan kejam yang terjadi. Penting bagi polisi segera menguak kejahatan kemanusiaan tersebut untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap integritas dan komitmen mereka dalam menegakkan hukum serta menghukum pelaku dengan sepadan agar ada efek jera dan tidak terjadi lagi dikemudian hari," sambungnya.
Diah menilai, fenomena kejahatan di Lampung terus meningkat mulai dari kasus pemerkosaan, pembunuhan hingga kekerasan terhadap perempuan.
"Ini bukan yang pertama di Lampung kemarin ada kasus pemerkosaan terhadap perempuan oleh pamannya kemudian korban mengadu terhadap ayahnya bukannya dilindungi justru korban diperkosa juga oleh ayah kandungnya dan masih banyak kasus lain, jadi kami mendorong semua pihak untuk serius mengawal kasus seperti ini," tuturnya.
Caleg DPRD Lampung terpilih itu juga menambahakan penyebab terjadinya kekerasan terhadap perempuan disebabkan masih adaya budaya patriarki, agreasi, superior hingga misogini atau kebencian terhadap perempuan.
"Terhadap kasus yang kejam dan memilukan terhadap perempuan KPPI Lampung akan terus mengawal yang berhubungan dengan Extraordinary crime," pungkasnya.
Anggota KPPI Theresia Sormin dan Indri menambahkan pihaknya akan terus kolaborasi dengan pemerintah untuk mengawal kasus yang menimpa perempuan dan anak.
"Ini harus melibatkan semua pihak, terutama pemerintah agar tidak terjadi lagi kasus serupa," pungkasnya.
(TRIBUNLAMPUNG.CO.ID)
Pembekuan Penggunaan Sirine dan Strobo Dinilai Akademisi Universitas Lampung Sudah Tepat |
![]() |
---|
Siswa SMP Xaverius 2 Bandar Lampung Dirundung hingga Dianiaya Teman Sekolah |
![]() |
---|
Siswa SMP Xaverius 2 Bandar Lampung Diduga Dianiaya Teman Sendiri, Pelaku Dipolisikan |
![]() |
---|
Lampung Penerima Manfaat MBG Terbanyak di Indonesia |
![]() |
---|
Besok Ribuan Petani Akan Gelar Aksi di Kantor Gubernur Lampung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.