Olimpiade

Berkat Minum Air Cuci Kaki Ibu, Rizki Juniansyah Sabet Emas Sekaligus Pecahkan Rekor Olimpiade

Rizki Juniansyah menangis tersedu-sedu. Lifter muda berusia 21 tahun itu tak kuasa menahan linangan air matanya usai memastikan meraih medali emas.

|
AFP/Miguel Medina
Lifter Indonesia Rizki Juniansyah meraih medali emas angkat besi kelas 73 kilogram Olimpiade Paris 2024, Jumat (9/8/2024) dini hari WIB. 

Lifter asal Serang, Banten itu merebut medali emas pada usia 21 tahun, 1 bulan, dan 22 hari.

Ia memecahkan rekor Susi Susanti yang sudah bertahan 32 tahun.

Sebelumnya status atlet termuda Indonesia yang merebut medali emas Olimpiade dipegang Susi Susanti.

Legenda bulutangkis Indonesia itu meraih medali emas di Olimpiade 1992 Barcelona saat masih berusia 21 tahun, 5 bulan, dan 24 hari.

Selain itu, Rizki juga memecahkan rekor Olimpiade untuk clean and jerk kelas 73 kg dengan angkatan 199 kg.

"Saya senang, bangga, dan sangat emosional saat menang dengan medali emas pertama saya dan menorehkan sejarah. Terima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia atas dukungannya. Tidak ada kata-kata yang dapat menggambarkan perasaan saya. Anda melihat saya menangis karena ini merupakan pengalaman yang sangat emosional dan indah dan saya sudah menatap masa depan," ucap Rizki.

Dalam perjuangannya meraih medali emas itu, Rizki mengaku sempat deg-degan melihat kekuatan lifter China yang juga rivalnya, Shi Zhiyong. Ia merupakan pemegang rekor dunia dan Olimpiade untuk snatch kelas 73 kg.

Selain itu, Zhiyong juga memegang rekor Olimpiade total angkatan sekaligus juara bertahan di kelas 73 kg.

Di Olimpiade 2020 Tokyo, Zhiyong mengalahkan Julio Mayora dari Venezuela dan Rahmat Erwin Abdullah dari Indonesia.

Kemampuan Zhiyong langsung terlihat saat snatch. Ia melakukan angkatan snatch 165 kg, yang kurang 1 kg dari rekor snatch Olimpiade yang dia pegang. Usaha Zhiyong memecahkan rekor Olimpiade menjadi 168 kg gagal pada usaha ketiga.

Meski begitu, Zhiyong sudah memiliki keunggulan sangat signifikan atas Rizki dan Luis Mosquera asal Kolombia.

Kedua lifter itu hanya mampu mengangkat 155 kg, terpaut 10 kg dari Zhiyong. "Waktu angkatan snatch saya tertinggal, sempat deg-degan juga. Saya kemudian bisa bangkit dan semangat saya kembali untuk angkatan clean and jerk," ujar Rizki.

Untunglah dewi fortuna kemudian berpihak ke Rizki di angkatan clean and jerk. Ia dua kali melakukan angkatan 191 kg dan 199 kg.

Sebaliknya, Zhiyong tiga kali gagal melakukan angkatan clean and jerk di 191 kg.

"Saya terharu, karena dia [Shi Zhiyong] juga teman baik saya. Dia senior saya, saya respek sama dia. Sudah tiga kali Olimpiade dan dapat dua medali emas," ucap Rizki.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved