Atraksi Kesenian PSHT Meriahkan Peringatan HUT RI ke-79 di Punggur Lampung Tengah

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Lampung Tengah - Pesilat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) memeriahkan peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-79 di Lampung Tengah, Sabtu (17/8/2024).

Penampilan enam warga (istilah untuk pesilat PSHT yang telah disahkan) menampilkan keseniannya setelah melaksanakan upacara di Lapangan Merdeka Kecamatan Punggur, Kabupaten Lampung Tengah.

Dilla Aulia selaku salah satu warga yang melakukan pentas atau atraksi mengatakan, dia dan kelima saudaranya (sebutan untuk sesama warga PSHT) menampilkan jurus tunggal baku, seni ganda putra, dan seni ganda putri.

"Ketiga penampilan tereebut adalah salah satu ajaran dari pencak silat di PSHT, sebagai generasi muda kami bangga bisa melestarikan budaya Indonesia," katanya kepada Tribunlampung.co.id.

Menurut Dilla, dari penampilan atraksi tersebut, selain sebagai hiburan, juga memberikan pesan moral kepada dan kita semua sebagai generasi penerus bangsa tentang pentingnya meneruskan perjuangan.

Sebab, Dilla mengaku, HUT Kemerdekaan adalah momen untuk mengingat dan menghargai jasa para pahlawan.

Sehingga, dapat meningkatkan semangat dan menumbuhkan rasa nasionalisme kepada seluruh warga umumnya dan khususnya untuk warga PSHT Ranting Punggur.

Dilla pun berharap, Indonesia menjadi salah satu negara maju yang tetap melestarikan budaya, salah satunya PSHT.

"Dengan menoreh prestasi dan pengembangan diri, kami PSHT Ranting Punggur siap mendukung pemerintah menuju Indonesia yang lebih baik kedepannya," kata dia.

Sementara Slamet Hermanto Adi selaku Ketua Pengurus PSHT Ranting Punggur mengatakan, dalam organisasi PSHT tidak hanya sekedar belajar pencak silat saja.

Salah satunya juga mengajarkan para warga untuk menjunjung tinggi nilai nasionalisme dan mencetak atlet berprestasi.

"Organisasi PSHT adalah wadah bagi generasi muda untuk mengembangkan potensi diri untuk berkontribusi mengharumkan nama Indonesia dari cabang atlet," kata dia.

Slamet mengatakan, perayaan HUT RI ke 79 dimaknai sebagai momen untuk mawas diri dan mengingat jasa para leluhur.

Sebab, katanya, leluhur PSHT juga berperan dalam perjuangan merebut tanah air dari penjajah.

Sehingga, kata dia, jangan sampai euforia kemerdekaan hanya selesai pada hari H dan hanya seremonial saja.

Akan tetapi, kembali bagaimana kemerdekaan itu dipahami dan diterjemahkan dalam konteks masa kini.

"PSHT selalu mengajarkan para siswa atau murid supaya menjadi manusia yang berbudi luhur, tau benar dan salah," katanya.

(TRIBUNLAMPUNG.CO.ID/Fajar Ihwani Sidiq)