Berita Terkini Nasional
Atlet Tasikmalaya Raih Emas Paralimpiade Paris 2024, Hikmat Beri Kado Terindah untuk Ibunda
Hikmat Ramdani dan Leani Ratri Oktila sukses meraih medali emas pertama untuk Indonesia pada ajang Paralimpiade Paris 2024.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Atlet para bulu tangkis ganda campuran Indonesia, Hikmat Ramdani dan Leani Ratri Oktila sukses meraih medali emas pertama untuk Indonesia pada ajang Paralimpiade Paris 2024.
Hasil ini didapatkan usai Hikmat dan Leani mengalahkan wakil Indonesia lainnya, Fredy Setiawan/Khalimatus Sa’diyah dengan skor 21-16 dan 21-15 pada final ganda campuran SL/SU di La Chapelle Arena, Senin (2/8/2024).
Tangis bahagia dirasakan ibu dari Hikmat, Ika Kartika (49), yang tinggal di Desa Wargakerta, Kecamatan Sukarame, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
Ika mengaku merasa bangga karena sang putra memberikan hadiah istimewa di hari ulang tahunnya yang ke-49 di bulan September ini.
“Tadi anak saya video call dan mengatakan bahwa prestasi ini adalah kado ulang tahun untuk saya. Kebetulan saya ulang tahun di bulan ini, September. Saya sangat bangga tentunya dengan raihan prestasi anak saya yang membawa nama Indonesia di dunia,” ujar Ika saat ditemui di kediamannya, Selasa (3/9/2024).
Ika juga menyampaikan, Hikmat rencananya akan pulang ke Indonesia pada 10 September dan menuju Tasikmalaya pada 15 September 2024.
“Nanti katanya ke Jakarta dulu ke Kemenpora, terus katanya akan ketemu Presiden Pak Jokowi. Setelah itu diarak atau pawai di Tasikmalaya tanggal 15 September. Aduh, saya belum persiapan apa-apa justru ini di rumah,” ungkapnya.
Selain itu, ia menceritakan bagaimana putranya mengalami kecelakaan motor saat duduk di bangku kelas V SD, yang menyebabkan kakinya cacat.
Ika mengaku paling dekat dengan anak keduanya itu dan tahu betul perjuangannya selama ini sampai berada di puncak karier menjadi juara ganda campuran badminton paralimpik.
"Anak saya pernah drop dan tak percaya diri saat waktu kelas V SD. Dani, sapaan akrab Hikmat, mengalami kecelakaan motor dan kakinya jadi begitu. Namun, semangat keluarga dan semangat dirinya tercetak sebagai atlet kebanggaan Indonesia," ujar Ika saat diwawancarai di rumahnya di sebuah gang perkampungan, Selasa.
Ia mengaku enggan menceritakan kembali luka lama dan kepedihan melihat anaknya mengalami perubahan fisik.
"Sejak kecil sampai kecelakaan tersebut, anak saya itu kondisinya normal dan bukan mengalami cacat sejak lahir. Tapi, bagaimana lagi ya, saya harus ngomong lagi soal ini," ujar Ika.
"Saya sebetulnya nggak mau bercerita ini lagi. Tapi, sekarang buah perjuangan anak saya terbayar dengan mendapat juara dunia di badminton yang disukainya," kata Ika sambil mengusap air mata yang terhalang oleh kacamata.
Perjalanan Hikmat menuju kesuksesan tidak didapatkan dengan mudah.
Ketekunan dan keteguhan hati membuat Ika sebagai orangtua terus mendorongnya menjadi atlet andalan Indonesia.
Hikmat mengikuti berbagai turnamen, baik di dalam maupun luar negeri, dan berhasil meraih juara.
"Ini anak saya pertama kali ikut Paralimpiade dunia di Paris, dan langsung berhasil dapat medali emas. Sebelum itu, perjuangan anak saya sangatlah berat sampai bisa mewakili Indonesia di kancah olahraga tertinggi dunia ini," ungkap Ika.
Ika dan keluarga menyaksikan bakat Hikmat sejak di SMA, di mana dia bersekolah di SMAN 1 Singaparna dan mulai berkompetisi di kategori Paralimpik.
"Padahal, sejak SD bakatnya sudah terlihat dan menjuarai berbagai even sebelum kecelakaan itu terjadi," imbuhnya.
"Setelah drop sejak SD, semangatnya mulai dibangkitkan lagi saat SMP dan di SMA ikut bermain dengan orang-orang normal. Sampai akhirnya serius ikut kategori paralimpik sampai sekarang," tambah Ika.
Dan ia berharap, prestasi anaknya dapat memacu semangat atlet paralimpik lainnya di Tasikmalaya dan Indonesia.
Ika menekankan bahwa kondisi fisik seseorang seharusnya tidak menjadi halangan untuk terus berprestasi di bidang olahraga maupun bidang lainnya.
“Saya harap semua orang yang memiliki kekurangan fisik, jangan patah semangat. Selalu berjuang dan raih prestasi untuk diri sendiri, lingkungan, daerah, serta negara,” tuturnya.
Ika berharap, kemenangan anaknya bisa bawa nama harum Indonesia dan mencatat sejarah baru.
Ia mengucapkan terima kasih pada semua pihak, termasuk pelatih, official, pemerintah daerah, dan Pemerintah Republik Indonesia yang telah mempercayakan anaknya bertanding di Paris 2024.
"Terima kasih, terima kasih, saya hanya bisa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang selama ini mendukung anak saya," pungkas Ika.
Tak hanya Hikmat dan Leani, pebulutangkis Tanah Air lain, Qonitah Ikhtiar Syakuroh juga menyumbangkan medali perak dari nomor tunggal putri SL3.
Medali perunggu juga disumbangkan Subhan dan Rina Marlina dari nomor ganda campuran SH6.
Pencapaian ini membuat posisi kontingen Indonesia naik dalam klasemen perolehan medali Paralimpiade Paris 2024.
Indonesia kini menduduki peringkat 28 dengan satu emas, empat perak, dan tiga perunggu. (tribunnetwork)
Modus Sebenarnya Bripda Alvian Bunuh Putri Apriyani masih Didalami |
![]() |
---|
Puspita Aulia Istri Kacab Bank BUMN Masih Trauma Suami Tewas Dibunuh |
![]() |
---|
Warga Geger Ada Jasad Bayi Terbungkus Kain Putih Diseret Anjing |
![]() |
---|
Kematian Brigadir Esco Dinilai Ayahnya Janggal, 'Ada Organ Tubuh yang Hilang' |
![]() |
---|
Mahasiswi Tewas Pacarnya Pingsan Diserang OTK saat Asyik Menikmati Suasana Pantai |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.