Berita Terkini Nasional

Gadis Penjual Gorengan Tewas Terkubur, Sahabatnya Terpukul Kenang Masa Indah

Kepergian Nia Kurnia Sari, gadis penjual gorengan di Padang Pariaman, meninggalkan luka mendalam bagi sahabatnya, Yoeka Aulia. 

TRIBUNPADANG.COM/PANJI RAHMAT
Yoeka Aulia ditemui TribunPadang.com di Padang Pariaman, Kamis (12/8/2024). Kepergian Nia Kurnia Sari, gadis penjual gorengan di Padang Pariaman, meninggalkan luka mendalam bagi sahabatnya, Yoeka Aulia. 

Anak kedua dari empat bersaudara itu sudah mulai berjualan sejak ia masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama.

Saat di INS Kayu Tanam, Anya rela datang terlambat dan menerima hukuman demi menyiapkan barang dagangannya, untuk dijajakan di sekolah.

Sepengetahuan Yoeka, Tidak hanya berjualan, usaha lain sampai kuli panggul pernah juga dicoba oleh Anya.

"Kalau saya jadi Anya, mungkin tidak akan bisa."

"Hanya manusia terpilih bisa melakukan hal serupa," ujarnya, diiringi uraian air mata yang sudah tertahan sejak awal diwawancara TribunPadang.com.

Dalam isakan sendu, Yoeka mengaku masih belum bisa menerima kenyataan. Kehilangan Anya adalah pukulan bagi anak umur 18 tahun itu.

Terakhir pertemuannya dengan Anya juga tidak disengaja, karena pasca menyelesaikan sekolah keduanya sudah sibuk masing-masing.

Pertemuan itu terjadi di pasar, satu pekan sebelum Anya dinyatakan hilang, dengan kebetulan, keduanya sempat berbincang dan makan bersama sebelum berpisah.

Pasca pertemuan itu, komunikasi keduanya tidak berjalan seperti biasa, Yoeka yang baru mendapat pekerjaan, mulai sibuk dengan rutinitasnya.

Sedangkan Anya masih berjibaku menjajakan gorengan untuk mewujudkan mimpinya berkuliah dan menjadi guru bahasa Indonesia.

Nia Janji Jaga Yoeka

Masih menyeka air mata, Yoeka kembali mengingat pesan-pesan Anya pada dirinya, satu diantaranya saat ia ingin ikut berlatih silat.

Anya adalah seorang yang jago bela diri antara mereka berdua, selain untuk menjaga diri, Anya ikut beladiri untuk mengisi waktunya, disela berjualan.

Melihat Anya yang bisa bela diri, Yoeka juga tertarik untuk mencoba, tapi ternyata Yoeka terlalu lemah untuk mengikuti olahraga ini.

Beberapa kali saat latihan ia harus mengeram sakit, saat menerima tendangan dari pesilat lain.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved