Pembunuhan di Pesawaran

Usai Buang Jasad WS di Kolong Jembatan di Lampung, 2 Pelaku Kabur ke Klaten

Dua dari tiga pelaku pembunuhan WS (25) warga Tanjungsari, Kecamatan Natar berhasil ditangkap Polres Pesawaran pada Rabu (11/9/2024).

|
Penulis: Oky Indra Jaya | Editor: Noval Andriansyah

Tribunlampung.co.id, Pesawaran - Dua dari tiga pelaku pembunuhan WS (25) warga Tanjungsari, Kecamatan Natar berhasil ditangkap Polres Pesawaran pada Rabu (11/9/2024).

Kedua pelaku yakni pasangan suami istri berinisial AK (24) dan NDR (21) warga Tanjung Waras, Kecamatan Natar, Lampung Selatan.

Baca juga: Breaking News Polisi Ungkap Misteri Penemuan Jasad Terbungkus Seprai di Bawah Jembatan

Wakapolres Pesawaran, Kompol Sugandhi Satria Nugraha menjelaskan pelaku bisa diketahui keberadaannya berdasarkan penyelidikan tim di lapangan.

“Kami tidak henti-henti menyelidiki ini baik siang dan malam untuk menemukan titik terang dari kasus ini,” kata Gandhi dalam ungkap kasus di Mapolres Pesawaran, Jumat (13/9/2024).

Dari penyelidikan tersebut, kata Gandhi, akhirnya didapatkan kesimpulan bahwa pelaku berada di wilayah Klaten, Jawa Tengah.

Pada saat melakukan pengamanan, lanjutnya, kedua pelaku memang sengaja sedang bersembunyi di sana

“Saat ditangkap pelaku berdua,” kata dia.

Gandhi menambahkan, NDR ikut dalam persembunyian tersebut dikarenakan terlibat dalam pembunuhan berencana itu.

“Sebab istri (NDR) mengetahui kalau korban sengaja didatangkan untuk dibunuh,” tandas Gandhi.

Buru 1 Pelaku Lagi

Di sisi lain, Polres Pesawaran Polda Lampung masih memburu R alias Rocky pelaku pembunuhan jasad terbungkus seprai yang sampai saat ini masih buron.

Wakapolres Pesawaran Kompol Sugandhi Satria Nugraha mengatakan, pihaknya masih berupaya untuk menangkap pelaku R.

R alias Rocky merupakan salah satu dari tiga pelaku yang telah ditetapkan menjadi tersangka oleh Polres Pesawaran atas pembunuhan WS (25) warga Tanjungsari, Natar Lampung Selatan.

Rocky menjadi penyebab WS tewas ditangan AK (24).

Gandhi menjelaskan, saat korban masuk ke dalam kontrakan (undangan NDR (21)) Rocky memukul dada WS dengan kayu balok sebanyak empat kali.

Sehingga berdasarkan hasil autopsi, kematian WS dipastikan akibat dari cekikan AK suami NDR dan pukulan Rocky.

Sementara AK dan NDR telah ditangkap pihaknya pada Rabu (11/9/2024) di Klaten, Jawa Tengah.

Kedua pasutri tersebut ditangkap dan dibawa ke Mapolres Pesawaran beserta barang bukti.

Menurut Gandhi, pihaknya mengamankan sejumlah barang bukti diantaranya balok kayu, pakaian dan seprai yang digunakan untuk membungkus jasad korban.

“Rocky masih dalam pengejaran, kami telah mendapatkan identitas lengkapnya,” pungkas Gandhi.

Emosi Tahu Istrinya Selingkuh

Pelaku pembunuhan jasad terbungkus seprai, AK (24) warga Tanjung Waras, Kecamatan Natar mengaku sakit hati saat sang istri NDR (21) selingkuh dengan korban WS (25) warga Tanjungsari, Natar Lampung Selatan.

AK juga merasa sangat emosi, sehingga pikirannya hanya ingin menghabisi korban.

Saat ditanya wartawan mengapa tidak diselesaikan secara baik-baik, AK mengaku tak lagi berpikir jernih.

“Enggak ada, saya terlanjur emosi,” ungkap AK saat ungkap kasus di Mapolres Pesawaran, Jumat (13/9/2024).

Sehingga dirinya sudah memutuskan dan merencanakan untuk menghilangkan nyawa WS, seseorang yang tidak pernah dikenalnya.

Saat diwawancarai Tribun Lampung, AK tambah kesal ketika perselingkuhan itu secara langsung diucapkan oleh istrinya sendiri.

“Saya tahu kalau dia selingkuh, akhirnya saya tanya istri saya, dia pun mengaku,” tukasnya.

Bingung Buang Korban

Usai WS (25) dipastikan meninggal dunia, para pelaku pembunuhan jasad terbungkus seprai AK (24) dan R alias Rocker sempat kebingungan untuk membuang korban.

Kasat Reskrim Polres Pesawaran Polda Lampung Iptu Devrat Aolia Arfan menjelaskan, pelaku kemudian memutuskan membuang jasad WS ke wilayah Kecamatan Kedondong.

Menurut keterangan pelaku, pembuangan ke wilayah Kecamatan Kedondong aman.

Dengan menggunakan mobil kijang warna hijau bernomor polisi BE 1720 AND hasil meminjam, pelaku berangkat malam kejadian ke arah Kedondong Kabupaten Pesawaran.

Namun, sesampainya di Kedondong pelaku pun tak menemukan lokasi yang cocok untuk membuang jasad WS.

Sehingga para pelaku membuat rencana lain dengan menyusuri sepanjang jalan di Kecamatan Kedondong.

“Karena masih tak menemukan tempat yang tepat, para pelaku akhirnya memutuskan untuk membuang jasad di tempat yang sebelumnya tak direncanakan,” 

“Ya, pelaku berniat membuang jasad di tempat yang sekira memungkinkan untuk ditaruh tanpa ketahuan,” imbuh Devrat.

Wakapolres Pesawaran, Kompol Sugandhi Satria Nugraha menambahkan, pelaku memutuskan untuk membuangnya di Jembatan Way Binong.

Keduanya kemudian menggotong jasad korban yang telah terbungkus seprai dari dalam mobil.

“Korban dengan sengaja diletakkan oleh para pelaku di bawah jembatan yang penuh dengan genangan air,” pungkasnya.

Pakai Balok

Korban pembunuhan yang ditemukan terbungkus seprai di bawah Jembatan Way Binong dipukul dadanya berkali-kali hingga menghembuskan nafas sebelum akhirnya dibuang oleh pelaku di wilayah Kabupaten Pesawaran Lampung.

Wakapolres Pesawaran, Kompol Sugandhi Satria Nugraha mengatakan, di dalam kontrakan di Desa Tanjung Waras, Natar, korban dicekik oleh AK (21).

“Sedangkan pelaku R alias Rocker yang merupakan teman dari AK memukul dada korban dengan kayu balok,” kata dia saat ungkap kasus, Jumat (13/9/2024).

Kayu balok yang dipukul kepara korban berukuran kurang lebih 60 cm.

“Dengan kayu balok itu korban dipukul sebanyak empat kali,” bebernya.

Setelah korban dipastikan telah dalam kondisi meninggal dunia, pelaku sengaja berniat untuk membuang jasadnya ke Pesawaran.

Para pelaku pun meminjam sebuah kendaraan dengan merek Kijang Super BE 1720 AND warna hujau ke temannya.

Pelaku mencari lokasi tempat untuk membuang jasad sampai ke Kecamatan Kedondong, Pesawaran.

“Hingga akhirnya para pelaku memilih untuk membuang jasadnya ke bawah Jembatan Way Binong, Desa Way Layap, Kecamatan Gedong Tataan,” pungkasnya. 

Motif Asmara

Pelaku pembunuhan jasad pria yang terbungkus seprai di bawah Jembatan Way Binong telah merencanakan dengan mengundang korban datang ke kontrakan.

Wakapolres Pesawaran Kompol Sugandhi Satria Nugraha menerangkan, pelaku AK (24) merasa sakit hati kala mengetahui sang istri NDR (21) memiliki hubungan asmara dengan korban WS (25) warga Desa Tanjungsari, Kecamatan Natar Lampung Selatan.

Dari hasil ungkap kasus tersebut, AK mengetahui ada hubungan asmara dengn korban melalui ponsel serta pengakuan sang istri.

Mendengar dan mengetahui hal tersebut AK bermaksud ingin memberikan pelajaran kepada WS.

“Ya, pelaku ini bermaksud ingin bertemu dan memberikan pelajaran kepada korban,” papar Gandhi.

Pelajaran yang dimaksud oleh AK tersebut dimulai dengan menyuruh NDR menghubungi WS agar datang ke kontrakannya di pukul 12.00 WIB pada 18 Agustus.

WS pun akhirnya datang ke kontrakannya di Desa Tanjung Waras, Natar di pukul 16.00 WIB.

Tanpa mengetahui ada AK yang tengah bersembunyi  di balik kamar, korban masuk ke dalam.

Sehingga korban pun akhirnya dijerat oleh AK dan disusul oleh rekannya yang memukul dengan balok kayu.

Korban pun tewas atas insiden pemukulan disertai jeratan di leher tersebut.

Jasadnya pun dibuang di bawah Jembatan Way Binong dekat perkantoran Pemkab Pesawaran.

Sebelum akhirnya ditemukan seorang marbot masjid Pemkab Pesawaran pada 20 Agustus, dua hari usai pembunuhan.

Kasus Pembunuhan

Polres Pesawaran Polda Lampung akhirnya mengungkap misteri penemuan jasad di bawah Jembatan Way Binong pada 20 Agustus 2024.

Wakapolres Pesawaran Kompol Sugandhi Satria Nugraha saat ungkap kasus mengatakan, jasad pria yang terbungkus seprai di bawah Jembatan Way Binong, Desa Way Layap dekat kantor Pemkab Pesawaran adalah korban pembunuhan.

Identitas korban bernama WS (25) warga Desa Tanjungsari, Kecamatan Natar Lampung Selatan.

Korban dibunuh oleh dua orang pelaku yang bernama AK (24) dan R alias Roker dua hari sebelum korban ditemukan oleh warga.

“Pembunuhan yang diotaki oleh AK tersebut dilakukan di kontrakannya di Desa Tanjungwaras, Natar,” papar Gandhi, Jumat (13/9/2024).

Pembunuhan terjadi pada 18 Agustus 2024 lalu sekira pukul 16.00 WIB.

Pembunuhan diawali dari hubungan gelap antara korban dengan NDR (21), istri dari AK.


        Menaikan Omset Sepuluh Kali Lipat
Menaikan Omset Sepuluh Kali Lipat

        Menaikan Omset Sepuluh Kali Lipat
Menaikan Omset Sepuluh Kali Lipat

(Tribunlampung.co.id/Oky Indra Jaya)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved