Ini Pesan Kapolres Lampung Tengah Polda Lampung Jelang Pilkada 2024

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Lampung Tengah - Kapolres Lampung Tengah, Polda Lampung AKBP Andik Purnomo Sigit, S.H., S.I.K., M.M menghadiri acara peletakan batu pertama pembangunan Masjid Wali Barokah Pondok Pesantren (Ponpes) Rowdathul Alimir Robbaniy yang berada di Kel. Yukum Jaya Kec. Terbanggi Besar Kab. Lampung Tengah, Sabtu (21/9/24) pukul 10.00 WIB.

Kapolres Lampung Tengah, Polda Lampung AKBP Andik Purnomo Sigit mengingatkan pentingnya menjaga kerukunan dan persatuan di tengah masyarakat, terutama menjelang Pilkada 2024. 

Ia mengajak semua pihak untuk berperan aktif dalam menciptakan suasana yang aman dan kondusif, dimana semua warga dapat menyalurkan aspirasinya dengan damai dan tertib.

"Pilkada adalah momentum bagi kita semua untuk menunjukkan sikap demokratis. Mari kita jaga keamanan dan ketertiban, serta jangan mudah terprovokasi oleh isu-isu yang dapat memecah belah persaudaraan,” ujarnya.

“Pembangunan Masjid Wali Barokah ini diharapkan tidak hanya sebagai tempat ibadah dan pendidikan bagi santri Ponpes Rowdathul Alimir Robbaniy, tetapi juga menjadi sarana memperkuat tali persaudaraan antar warga. Mari kita ciptakan suasana yang aman dan damai menjelang pemilihan,” ungkap Kapolres.

Kapolres juga menegaskan komitmen Polri untuk menjaga keamanan selama proses Plikada ini berlansung.

“Kami akan melakukan pengamanan maksimal di seluruh titik, termasuk lokasi kampanye, tempat pemungutan suara, dan lainnya,” jelasnya.

Kapolres berharap, seluruh elemen masyarakat Kabupaten Lampung Tengah dapat menghadapi Pilkada 2024 dengan semangat yang positif dan saling menghormati, sehingga proses demokrasi dapat berjalan dengan aman, damai dan lancar.

Acara kemudian dilanjutkan dengan peletakan batu pertama oleh Kapolres Lampung Tengah AKBP Andik Purnomo Sigit dengan didampingi Kapolsek Terbanggi Besar Kompol Yusvin Argunan dan Kasat Binmas Iptu Wahyono, lalu ditutup dengan do'a dan foto bersama.

Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat, para ulama, pejabat Daerah, Ormas, pengurus pondok pesantren dan warga setempat.

(TRIBUNLAMPUNG.CO.ID)