Universitas Lampung

Melangkah di Era Literasi Digital, Begini Pandangan Ririn Tria Mahasiswa Pascasarjana FKIP Unila

Kemajuan teknologi telah membuka berbagai peluang, namun juga menghadirkan tantangan yang tidak bisa diabaikan.

Istimewa
Ririn Tria Piani, Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2023 Universitas Lampung 

Melangkah di Era Literasi Digital

Oleh: Ririn Tria Piani 

Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2023 Universitas Lampung.

ERA literasi digital telah membawa perubahan signifikan dalam cara seseorang berkomunikasi, belajar, dan berinteraksi dengan informasi.

Kemajuan teknologi telah membuka berbagai peluang, namun juga menghadirkan tantangan yang tidak bisa diabaikan.

Dalam dunia yang semakin terkoneksi ini, literasi digital bukan hanya soal kemampuan mengoperasikan perangkat, tetapi juga kemampuan kritis dalam menavigasi dunia digital dengan bijak dan bertanggung jawab.

Melangkah di era literasi digital berarti mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan yang muncul seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi.

Salah satu tantangan utama adalah kemampuan untuk menyaring informasi.

Di tengah arus informasi yang begitu cepat dan besar, kemampuan untuk mengenali informasi yang akurat dan relevan menjadi sangat penting. Kemampuan berpikir kritis diperlukan agar kita tidak mudah termakan oleh berita palsu atau informasi yang menyesatkan.

Perkembangan teknologi yang pesat juga memunculkan peluang bagi masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup. 

Dalam konteks pendidikan, literasi digital memberikan akses ke berbagai sumber belajar yang sebelumnya sulit dijangkau.

Pelajar kini bisa mendapatkan materi pelajaran dari berbagai belahan dunia, mengikuti kursus daring, hingga berkomunikasi langsung dengan pakar di bidang tertentu.

Ini memberikan keuntungan besar dalam hal peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Namun, dengan peluang tersebut juga datang tanggung jawab untuk menggunakan teknologi secara bijak.

Pengguna teknologi digital harus memahami etika penggunaan internet, termasuk bagaimana berperilaku di media sosial, menghargai privasi orang lain, dan menghindari penyebaran informasi yang merugikan.

Literasi digital bukan hanya soal kemampuan teknis, tetapi juga soal tanggung jawab sosial dalam dunia maya.

Dalam dunia kerja, literasi digital juga memainkan peran penting. 

Perusahaan kini mencari pekerja yang tidak hanya memiliki keahlian teknis, tetapi juga mampu menggunakan teknologi untuk berkolaborasi, memecahkan masalah, dan meningkatkan 

Karyawan yang mampu memanfaatkan teknologi digital dengan baik akan lebih mudah beradaptasi dengan perubahan dan perkembangan di dunia kerja modern.

Kemampuan literasi digital juga penting dalam dunia bisnis. 

Perusahaan yang mampu beradaptasi dengan teknologi digital memiliki peluang lebih besar untuk tumbuh dan berkembang.

Mereka dapat menggunakan data dari platform digital untuk memahami kebutuhan pelanggan, mengoptimalkan strategi pemasaran, dan meningkatkan efisiensi operasional. 

Dengan kata lain, literasi digital menjadi salah satu kunci sukses bisnis di era ini.

Pentingnya literasi digital juga terlihat dalam politik dan pemerintahan. 

Informasi yang tersedia secara digital memungkinkan masyarakat untuk lebih terlibat dalam proses politik.

Dengan media sosial dan platform lainnya, masyarakat dapat menyampaikan aspirasi, memantau kinerja pemerintah, dan berpartisipasi dalam diskusi publik. 

Ini menciptakan ruang bagi transparansi dan partisipasi yang lebih luas dalam demokrasi.

Namun, literasi digital juga memiliki tantangan yang kompleks, terutama dalam hal keamanan siber. 

Masyarakat perlu memahami risiko yang terkait dengan penggunaan teknologi, seperti pencurian data, peretasan, dan serangan siber.

Membangun kesadaran tentang pentingnya keamanan siber adalah bagian integral dari literasi digital, agar masyarakat dapat melindungi informasi pribadi mereka dan menjaga keamanan sistem digital yang mereka gunakan.

Selain itu, literasi digital juga mempengaruhi cara kita berinteraksi secara sosial. 

Media sosial telah menjadi platform utama bagi banyak orang untuk berkomunikasi dan berbagi informasi.

Namun, ini juga menimbulkan tantangan terkait dengan kesehatan mental dan tekanan sosial, terutama di kalangan generasi muda. 

Oleh karena itu, literasi digital juga melibatkan pemahaman tentang dampak psikologis dari penggunaan teknologi.

Dalam dunia pendidikan, guru dan institusi pendidikan harus beradaptasi dengan literasi digital

Mereka perlu mengintegrasikan teknologi ke dalam kurikulum dan metode pengajaran.

Hal ini mencakup penggunaan alat digital untuk menyampaikan materi pelajaran, berinteraksi dengan siswa, dan mengevaluasi kemajuan belajar. 

Literasi digital juga memungkinkan pendidikan jarak jauh dan pembelajaran yang lebih fleksibel.

Keterlibatan orangtua dalam literasi digital anak-anak mereka juga sangat penting. 

Orangtua harus mendampingi anak-anak dalam menggunakan teknologi digital, mengajarkan etika digital, serta membantu mereka mengembangkan kemampuan kritis dalam menilai informasi yang mereka temui di internet. 

Dengan bimbingan yang tepat, anak-anak dapat tumbuh menjadi individu yang bijak dalam menggunakan teknologi.

Melangkah di era literasi digital juga berarti memahami bahwa teknologi tidak bisa menggantikan interaksi manusia yang bermakna.

Meskipun teknologi memudahkan komunikasi jarak jauh, interaksi tatap muka dan hubungan sosial yang sehat tetap penting untuk kesejahteraan emosional dan sosial individu.

Literasi digital yang seimbang harus mencakup kemampuan untuk menjaga keseimbangan antara dunia digital dan kehidupan nyata.

Seiring dengan perkembangan teknologi, regulasi yang mengatur penggunaan teknologi digital juga semakin penting.

Pemerintah dan institusi harus memastikan bahwa hak-hak digital dilindungi, termasuk privasi, kebebasan berekspresi, dan akses terhadap informasi yang akurat. 

Literasi digital membantu masyarakat memahami hak-hak ini dan bagaimana mereka dapat menegakkannya.

Bagi komunitas yang tertinggal dalam akses terhadap teknologi, literasi digital menjadi tantangan tersendiri. 

Kesenjangan digital masih menjadi masalah di banyak negara, terutama di wilayah pedesaan atau komunitas dengan akses terbatas terhadap teknologi.

Usaha untuk memperluas akses terhadap teknologi harus disertai dengan program pelatihan literasi digital agar semua orang dapat memanfaatkan peluang yang ada.

Dengan demikian, literasi digital bukan hanya tentang kemampuan teknis untuk menggunakan teknologi, tetapi juga tentang bagaimana kita memposisikan diri di era yang semakin terhubung ini. 

Kemampuan untuk mengelola informasi, menggunakan teknologi dengan bijak, dan beradaptasi dengan perubahan menjadi kunci dalam melangkah di era literasi digital.

Ini adalah keterampilan yang harus terus dikembangkan agar kita dapat berpartisipasi secara aktif dan positif dalam masyarakat modern. (*)

Ririn Tria Piani (Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2023 Universitas Lampung)

Dosen Pendamping : Dr. Siti Samhati, M.Pd.

(TRIBUNLAMPUNG.CO.ID)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved