Berita Terkini Artis

Gus Miftah Bantah Kasar ke Istrinya, Videonya Diedit

Gus Miftah membatah melakukan tindakan kasar ke istrinya Ning Astuti dan menyebut videonya diedit.

|
Editor: Tri Yulianto
YouTube KH INFOTAINMENT
Gus Miftah bantah melakukan tindakan kasar ke istrinya dan menyebut videonya diedit. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Gus Miftah membatah melakukan tindakan kasar ke istrinya Ning Astuti.

Diketahui, dalam video tersebut Gus Miftah tampak kasar dengan istrinya saat menonton konser bersama.

Perihal itu, Gus Miftah menyebut video tersebut adalah diedit cepat seperti tampak melakukan tindakan kasar. 

"Katanya saya toyor istri, saya mukul istrilah, macam macam," kata Gus Miftah di kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (6/10/2024).

 "Kalau saya lihat salah satunya karena ada yang ngedit, ininya dicepatin gitu loh, sehingga seolah-olah saya sama istri berantem atau apa," lanjutnya. 

Padahal Gus Miftah menyebut dirinya melakukan hal itu dengan pelan.

Lebih lanjut Gus Miftah menceritakan bahwa istrinya tertawa saat melihat video dan komentar netizen.

Netizen ramai berkomentar Gus Miftah kerap melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

"Istri malah ketawa, itu malah justru keseharian saya sama istri. Karena dalam rumah tangga itu ada bahasa begini, ‘suami yang baik itu karakternya adalah ketika di rumah', ketika sama istri dia menjadi penghibur yang baik untuk istrinya," ujar Gus Miftah.

"Jadi itu satu hal yang saya sama istri itu hampir setiap hari guyonnya seperti itu," tambahnya.

Dengan begitu Gus Miftah membantah tudingan yang menyebut dirinya suami yang kasar.

"Kalau di-framing ini saya kasar sama istri dan sebagainya, ya istri malah ketawa ketawa. Apalagi komentarnya gila gila, Gus Miftah pakai narkoba dan sebagainya," jelas Gus Miftah.

"Mungkin orang sudah rindu kali, sudah lama saya enggak di-bully orang," pungkasnya.

Profil Gus Miftah

Miftah Maulana Habiburrahman atau lebih dikenal dengan Gus Miftah merupakan pria kelahiran Desa Adiluhur, Jabung, Lampung Timur, 5 Agustus 1981.

Gus Miftah adalah seorang ulama, da'i, dan pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, Yogyakarta.

Gus Miftah juga dikenal sebagai ulama muda Nahdlatul Ulama (NU) yang fokus berdakwah bagi kaum marjinal, baik melalui dakwah di dalam maupun di luar pesantren.

Keturunan ke-9 Kiai Ageng Hasan Besari, pendiri Pesantren Tegalsari di Ponorogo.

Gus Miftah menikah dengan Hj Dwi Astuti Ningsih dikaruniai dua anak.

Namanya mulai diperbincangkan publik ketika video dirinya viral saat memberikan pengajian di salah satu kelab malam di Bali.

Gus Miftah ceramah
  
Perjalanan dakwah Gus Miftah, kyai asal Ponorogo kelahiran Lampung ini, dimulai saat usianya masih 21 tahun.

Pada sekitar tahun 2000-an, Gus Miftah yang sering salat tahajud di sebuah musala sekitar Sarkem, sebuah area lokalisasi di Yogyakarta, kemudian berniatan berdakwah.

Bermula dari kegiatan tersebut, kajian agama mulai rutin digelar oleh Gus Miftah.

Meski awalnya banyak tantangan, tapi saat ini sejumlah pekerja dunia malam sudah menerima kehadirannya.

Banyak sejumlah jamaah meneteskan mata dan mulai merubah perilakunya secara perlahan.

Perjalanan dakwah Gus Miftah kemudian berlanjut ke kelab malam dan juga salon.

Pertamakali masuk lantaran mendapati keluh kesah para pekerja dunia malam yang kesulitan mendapat akses kajian agama.

Ketika hendak mengaji di luar mereka mengaku menjadi bahan pergunjingan.

Sejak lima tahun terakhir, langkahnya pun didukung oleh Maulana Habib Luthfi bin Yahya asal Pekalongan.

Pendidikan

Gus Miftah lulusan santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Bustanul Ulum Jayasakti, Lampung Tengah.

Setelah menyelesaikan jenjang Madrasah Aliyah dengan predikat peraih nem tertinggi sebagai santri madrasah se Provinsi Lampung, selanjutnya Gus Miftah hijrah pada tahun 1999 ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Gus Miftah mendaftar di kampus UIN Sunan Kalijaga fakultas Tarbiyah Jurusan Kependidikan Islam.

Pada tahun 2011 Gus Miftah mendirikan pondok yang diberi nama Ora Aji yang memiliki makna tak berarti.

Filosofinya yakni bahwa tak ada seorang pun yang berarti di mata Allah selain ketakwaannya.

Gus Miftah sering mengajak orang yang tidak punya pandangan dan ikut ke pangajian di pondok pesantren Ora Aji yang diasuhnya di Dusun Tundan, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogjakarta (DIY).

Gus Miftah sengaja menampung para santri yang sebagian di antaranya anak-anak jalanan, punk, dan mantan preman sebagai bagian dari rasa syukurnya.

Sebab, pada masa lalu, ketika baru datang dari Lampung ke Yogya, Miftah mengaku menjalani kehidupan yang sangat sulit. 

(Tribunlampung.co.id/Tribunnews)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved