Bisnis

Tukar Ilmu, Tim Teknik Kebun Cikumpay Kunjungi Pabrik Karet Reg 7

Dua pabrik karet milik PTPN I Regional 7 jadi objek diskusi dan tukar ilmu personel Teknik dan Pengolahan PTPN I Regional 2 Kebun Cikumpay.

Istimewa
Dua pabrik karet milik PTPN I Regional 7 jadi objek diskusi dan tukar ilmu personel Teknik dan Pengolahan PTPN I Regional 2 Kebun Cikumpay. 

Sifat proses langsung dari kebun berupa karet cair ini membuat proses produksi RSS lebih ketat dibanding pabrik SIR.

Manajer Kebun Kedaton Yessy Plofesi yang menerima Tim benchmarking ini mengatakan, Pabrik RSS yang dikelola menerapkan tata kelola yang terpadu dan terintegrasi dari bahan baku mulai disadap sampai menjadi barang siap dipasarkan.

Oleh karena itu, kata perempuan berhijab ini, selain manajemen teknik pengolahan yang harus ketat, pihaknya juga menerapkan manajemen waktu yang juga sangat terukur.

“Pabrik RSS ini memang lebih ketat dari semua bidang. Sebab, antara on farm dengan off farm ini harus bekerja selaras dan simultan. Kami menerapkan manajemen terintegrasi dari sejak sadap hingga barang jadi diap dipasarkan. Itulah mengapa di pabrik RSS membutuhkan tim yang solid dan bertanggung jawab,” kata dia.

Yessy menambahkan, pada proses produksi RSS, pihaknya hanya mengolah getah lateks dari kebun sendiri. Selain karena memiliki deadline waktu yang ketat, bahan baku dari RSS sangat ketat dalam hal kontaminasi maupun kualitasnya.

“Bahan baku kami terbatas hanya dari keebun sendiri atau kebun seinduk. Memang secara kuantum belum bisa memenuhi kapasitas terpasang pabrik yang 10 ton per hari secara rata-rata, tetapi pas musim puncak bisa lebih,” sambungnya.

Tentang kualitas atau mutu produk yang dihasilkan, Yessy menyebut produk RSS Pabrik Kedaton mampu memenuhi 99 persen standar mutu yang dipasang manajemen. Selain itu, produk yang dihasilkan juga langsung terserap di pasar dengan dominasi pasar internasional.

“Alhamdulillah kalau soal mutu kami bisa mencapai di atas 99 persen dari standar. Dan yang kami merasa tenang, produk kami langsung diterima pasar, kebanyakan ekspor,” kata di.

Tentang teknologi dan keunggulan Pabrik Kedaton, usai melakukan peninjauan dan diskusi, Manajer Kebun Cikumpay menyebut ada beberapa hal yang harus segera diadopsi dari pabrik ini. Salah satunya adalah masa tinggal produk di kamar asap yang bisa lebih cepat dari yang selama ini ada di Cikumpay.

“Salah satu yang harus kami adopsi dan mungkin butuh pemagangan adalah soal lamanya sheet di kamar asap. Kalau di kami (Cikumpay) masih harus lima hari. Nah, di sini bisa tiga hari. Dan tetap matang sesuai dengan standar mutu yang dipersyaratkan. Ini efisiensi yang cukup besar,” kata dia.

Tentang program benchmarking yang dilakukan, SEVP Operation PTPN I Regional 7 Wiyoso menyatakan sangat mendukung. Ia menyebut, setiap kebaikan yang tercipta, oleh siapa dan pihak manapun, sebaiknya memberi nilai tambah manfaat bagi pihak lain.

“Saya sangat senang dari Regional 2 melakukan benchmarking ke sini. Bukan karena kami baik sehingga harus ditiru, tetapi lebih kepada sikap terbuka terhadap segala sesuatu yang bisa menaikkan kinerja. Saya kira kami secara berkala juga harus melakukan hal yang sama ke regional lain, bahkan ke perusahaan lain,” kata dia.

(TRIBUNLAMPUNG.CO.ID)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved