Keracunan Makanan di Bandar Lampung

BBPOM Masih Uji Sampel Makanan Pemicu Siswa SD di Bandar Lampung Keracunan

Di samping itu, saat ini BBPOM di Bandar Lampung masih melakukan pengujian terhadap kandungan makanan yang menjadi pemicu kasus keracunan tersebut.

Penulis: Bobby Zoel Saputra | Editor: Robertus Didik Budiawan Cahyono
Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra
Siswa SDN 1 Durian Payung dirawat di RSUD A Dadi Tjokrodipo, Kota Bandar Lampung, Selasa (22/10/2024). BPPOM Bandar Lampung masih uji makanan pemicu siswa SD keracunan. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bandar Lampung - Kasus keracunan yang menimpa 12 anak SDN 1 Durian Payung, Bandar Lampung masih dalam penyelidikan.

Di samping itu, saat ini BBPOM di Bandar Lampung masih melakukan pengujian terhadap sampel makanan yang menjadi pemicu keracunan para siswa tersebut.

Soal proses pengujian sampel makanan itu dibenarkan langsung oleh Kepala BBPOM di Bandar Lampung, Ani Fatimah Isfarjanti.

“Untuk sample masih dalam proses pengujian dan penelusuran lebih lanjut,” ujarnya saat dikonfirmasi via WhatsApp, Sabtu (26/10/2024).

“Kalau pengujian seperti ini kan pakai waktu ya. Jadi tidak pakai rapid tes, jadi kita mesti nunggu untuk hasilnya,” ungkapnya.

Karena masih menunggu hasil, saat ini pihaknya belum bisa berbuat banyak mengenai kandungan yang ada pada makanan itu.

Menurutnya, ada beberapa hal penting yang harus dilakukan untuk menelusuri kasus keracunan yang menimpa anak-anak tersebut.

“Karena harus kita telusuri juga gejala timbulnya berapa lama pasca anak-anak memakan makanan tersebut,” jelasnya.

“Selanjutnya kita juga harus menganalisa pengujiannya parameter kimia dan biologinya,” pungkasnya.

Dalam hal ini, ia mengaku pihaknya langsung turun bersama Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung pasca peristiwa tersebut.

Sebelumnya, Polresta Bandar Lampung telah mengungkap hasil pemeriksaan sementara kandungan makanan makanan tersebut.

Diduga anak-anak mengalami keracunan karena zat kimia dalam makanan itu masuk ke dalam tubuh siswa secara berlebihan. 

"Kita mendapat hasil pengujian sementara dari pihak RS A Dadi Tjokrodipo,” Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Mukhammad Hendrik Apriliyanto, Jumat (25/10/2024).

“Didapati dari pemeriksaan bahwa trombositnya turun (sel darah merah) dan sel darah putihnya naik," sambungnya.

Ia mengatakan, hasil sementara mengala para korban bisa keracunan diakibatkan adanya zat kimia yang berlebihan dalam darah. 

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved