Berita Nasional

Di Balik Aksi Peternak Mandi Susu di Boyolali

Puluhan peternak ini mulanya berkumpul di depan Kantor Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Boyolali dengan membawa pikap berisi 50.000 liter.

KOMPAS.com/Labib Zamani
Para peternak mandi susu sebagai bentuk protes terhadap pembatasan kuota susu yang masuk ke pabrik atau Industri Pengolahan Susu (IPS) di Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (9/11/2024). 

Program susu gratis dari Presiden Prabowo Subianto mulai Januari 2025 menuai banyak tanggapan. Salah satunya kebutuhan susu yang masih mengandalkan impor dari sejumlah negara. 

Dilansir dari Tribun Network, Badan Pusat Statistik mencatat, Indonesia masih impor susu sebesar 94,49 dolar AS pada Agustus 2024. 

Ternyata angka ini meningkat sebear 21,19 persen dibanding Juli 2024 dan meningkat dibanding 21,12 persen dibanding Agustus 2023. 

Namun secara kumulatif, selama Januari-Agustus 2024 nilai impor susu Indonesia mencapai 605,05 juta dolar AS, turun 10,27 persen dibandingkan Januari-Agustus 2023 yang sebesar 674,28 juta dolar AS. 

"Impor susu secara bulanan naik 21,19 persen, sedangkan secara tahunan naik 21,12 persen, dan secara kumulatif turun 10,27 persen," kata Deputi Statistik Bidang Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam konferensi pers, di Jakarta, Selasa (17/9). 

Sejumlah negara asal impor susu yaitu dari Selandia Baru, Amerika Serikat, Belgia, dan Irlandia. "Impor susu utamanya berasal dari Selandia Baru, Amerika Serikat dan juga Australia," kata dia. 

Di lain tempat, Kepala Disnakkan Boyolali Lusia Dyah Suciati mengaku sejak adanya pembatasan kuota dari IPS hanya 110.000 liter yang terserap. Padahal produksi susu di Boyolali setiap ahri mencapai 140.000 liter. 

"Dari beberapa pengepul susu total 30.000 liter yang tidak terserap. Jadi masing-masing pengepul sekian (yang tidak terserap), pengepul ini sekian. Jadi kalau dijumlah kurang lebihnya 30.000 liter susu yang tidak terserap (IPS)," kata Lusia. 

Dia hanya bisa menerima aspirasi para peternak dan meminta agar susu tidak dibuang di sembarang tempat. Dyah berjanji mempertemukan para peternak dengan BUMN yang bergerak dalam permasalahan produksi susu tersebut. 

"Kami di sini bersama perwakilan pengepul nanti akan kami pertemukan BUMN yang bergerak dibidang pangan. Siapa tahu dalam rangka upaya kelebihan yang kemarin dikeluhkan bisa tertampung oleh BUMN tadi," ungkap Lusia. (Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved