Berita Terkini Nasional

Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Melahirkan Bayi Laki-laki, Diberi Nama Wapres RI

Korban sekaligus pengungsi erupsi Gunung Lewotobi di NTT bernama Katarina Kire Kwuta melahirkan anak laki-laki.

Editor: Reny Fitriani
Kompas.com/Tribunnews
Pengungsing erupsi Gunung Lewotobi melahirkan bayi laki-laki. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Jakarta - Seorang korban sekaligus pengungsi erupsi Gunung Lewotobi bernama Katarina Kire Kwuta melahirkan anak laki-laki di tenda tempatnya mengungsi.

Kabar itu pun viral beredar di sosial media.

Diketahui, Gunung Lewotobi Laki-laki di Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami erupsi hingga membuat warga yang ada di sekitarnya harus mengungsi.

Salah seorang pengungsi yang sedang mengandung terpaksa melahirkan bayinya di tenda pengungsian.

Melansir dari Grid.id dari Instagram @kompascom, seorang wanita bernama Katarina (25) melahirkan bayi laki-lakinya pada Selasa (12/11/2024).

Meskipun menjalani proses melahirkan dengan segala keterbatasan, Katarina mengaku sangat bersyukur.

 "Saya sangat bersyukur kepada Tuhan, semua proses berjalan lancar," ucapnya.

Sang suami pun mengaku telah mempersiapkan nama untuk putranya.

 Nama itu tak lain terinspirasi dari nama Wakil Presiden RI saat ini, Gibran Rakabuming Raka yang merupakan mantan Presiden Jokowi.

Warga Panik Dengar Suara Gemuruh

Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) sempat membuat warga alami kepanikan. 

Diketahui aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi kembali naik pada Selasa (12/11/2024) malam.

Hal tersebut memicu kepanikan warga dan mengakibatkan evakuasi besar-besaran.

Seorang warga Desa Kringa, Kecamatan Talibura, Sikka, Mia Hala, menceritakan bahwa warga di desanya alami kepanikan.

Kepanikan tersebut dipicu suara gemuruh yang terdengar pada Selasa (11/11/2024) malam.

"Tadi malam gemuruhnya mengerikan, rumah bergetar, dan sampai pagi ini masih terdengar,” ujarnya dikutip dari Tribunnews.com.

Terbaru, ada ratusan warga di tiga desa di Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, NTT dievakuasi ke posko pengungsian sejak Selasa malam.

Tiga desa tersebut yakni Desa Hikong, Kringa, dan Timutawa.

"Proses evakuasi masih berlangsung sampai pagi ini, dengan situasi yang masih terkendali," jelas Humas Polres Sikka, Ipda Yermi Soludale, Rabu.

Sementara itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur mencatat ada 13.116 orang yang mengungsi per Selasa pukul 20.00 WIB.

"Sampai dengan tadi malam pengungsi sebanyak 13.116,” ujar Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Flores Timur, Hironimus Lamawuran, dikutip dari Kompas.com.

Meski banyak warga yang dievakuasi, namun ada beberapa orang yang masih bertahan di rumah untuk menjaga harta dan ternaknya.

(Tribunlampung.co.id/Grid.id)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved