Universitas Lampung

Mahasiswa Doktoral dan Magister Unila Penelitian Peran MA Wujudkan Sistem Peradilan Pidana

Penelitian terbaru berhasil diselesaikan mahasiswa doktoral dan pascasarjana Unila dengan menganalisis peran strategis Mahkamah Agung.

Istimewa
Penelitian terbaru berhasil diselesaikan mahasiswa doktoral dan pascasarjana Unila dengan menganalisis peran strategis Mahkamah Agung. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bandar LampungMahasiswa doktoral dan pascasarjana Universitas Lampung (Unila) hasilkan penelitian terbaru The Role of the Supreme Court in Realizing the Criminal Justice System Sustainable in Indonesia.

Hasil penelitian telah dipresentasikan dalam sebuah konferensi internasional di Bandar Lampung dan menandakan kontribusi penting Unila di kancah akademik global, Kamis (14/11/2024).

Penelitian yang digarap Indra Joseph Marpaung, Ferni Kriswidiana, dan Riky Fernando ini bertujuan menganalisis peran strategis Mahkamah Agung (MA) sebagai lembaga yudisial tertinggi di Indonesia dalam membangun sistem peradilan pidana yang stabil dan berkelanjutan.

Dalam presentasinya, para peneliti menyampaikan bahwa MA memiliki peran kunci dalam memastikan keadilan dan efektivitas sistem peradilan pidana di Indonesia, terutama melalui pengawasan atas keputusan pengadilan tingkat bawah.

Selain itu, MA bertanggungjawab untuk memastikan bahwa prinsip-prinsip hukum yang berlaku tidak dilanggar, termasuk dalam menjunjung tinggi hak asasi manusia. Dalam kapasitasnya sebagai pengadilan kasasi, MA juga berperan dalam membentuk yurisprudensi yang menjadi panduan bagi praktik peradilan di seluruh Indonesia.

“Sebagai lembaga yang memegang peranan penting dalam penafsiran hukum, MA berkontribusi terhadap pengembangan hukum dan menciptakan konsistensi dalam kepastian hukum di Indonesia,” ungkap Indra Joseph.

Mereka menekankan, keadilan, transparansi, dan konsistensi merupakan pilar utama bagi terciptanya sistem peradilan pidana yang berkelanjutan. Penelitian ini juga mengidentifikasi berbagai tantangan yang dihadapi MA, salah satunya adalah keterbatasan sumber daya.

Tantangan ini berpotensi menghambat kemampuan MA dalam menjalankan fungsinya secara efektif dan adil. Oleh karena itu, diperlukan reformasi berkelanjutan untuk memperkuat mekanisme pengawasan, meningkatkan transparansi, dan memanfaatkan teknologi dalam proses peradilan.

Diharapkan melalui penelitian ini, kapasitas sumber daya manusia di MA dapat meningkat, mencakup pengembangan sistem manajemen perkara yang baik serta penerapan teknologi informasi yang modern.

Upaya ini diharapkan dapat mendukung proses peradilan yang komprehensif, sehingga pengawasan terhadap integritas internal sistem peradilan pidana di Indonesia dapat berfungsi secara optimal, efektif, dan berkelanjutan di masa mendatang.

Penelitian ini tidak hanya menjadi bagian dari kontribusi Unila dalam memajukan ilmu hukum di tingkat nasional, tetapi juga memberikan masukan berharga bagi pembuat kebijakan dan praktisi hukum di Indonesia dalam mewujudkan sistem peradilan yang lebih baik serta lebih diakui di tingkat internasional.

(TRIBUNLAMPUNG.CO.ID/rls)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved