Wawancara Khusus
Bincang dengan Calon Bupati Tulang Bawang Qodratul Ikhwan, Ingin Lakukan Kebaikan di Tuba
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak akan berlangsung pada Rabu 27 November 2024 mendatang.
Penulis: Riyo Pratama | Editor: Teguh Prasetyo
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak akan berlangsung pada Rabu 27 November 2024 mendatang.
Kabupaten Tulang Bawang adalah salah satu kabupaten di Provinsi Lampung yang akan menggelar pesta demokrasi lima tahunan tersebut.
Di Tulang Bawang ada tiga calon kepala daerah yang maju.
Salah satunya Calon Bupati Tulang Bawang nomor urut 2 Qodratul Ikhwan.
Pada Jumat (15/11/2024), Qodratul hadir di studio Tribun Lampung untuk menyampaikan visi-misi hingga kesiapannya jelang hari pencoblosan.
Berikut petikan hasil wawancara bersama Qodratul:
Seperti apa kesibukan menjelang hari pencoblosan?
Alhamdulillah selama dua bulan terakhir ini, sama seperti calon lainnya kami turun terus ke masyarakat untuk melakukan komunikasi, menyapa dan mendengar aspirasi masyarakat di bawah.
Dalam masa kampanye, sejauh ini telah berkunjung kemana saja?
Tulang Bawang itu ada 15 kecamatan dan 151 kampung. Semasa kampanye, seluruh kecamatan sudah kami datangi, namun kalau untuk kampung, belum semua karena satu hari kami maksimalkan turun di empat kampung. Karena jarak tempuh per-kampung cukup jauh. Ada satu daerah di Tuba namanya Teladas, jika kita kesana perlu melewati perusahaan perkebunan hingga 4 kilometer baru ketemu Teladas.
Apa alasan bapak maju di Tulang Bawang pada Pilkada 2024, mengingat bapak bukan putra daerah setempat?
Dalam kesempatan ini saya akan memberi pencerahan soal ini. Sebenarnya kita ini bukan asli daerah, asli Lampung, asli Indonesia. Sebenarnya kita ini asli penduduk surga, karena pada akhirnya kita akan pulang ke sana. Dan perlu saya sampaikan bahwa kita tidak bisa memilih untuk dilahirkan di mana, mati di mana, semua rahasia Tuhan. Tapi kita bisa memilih untuk berbuat baik di manapun, baik Tuba, Pesisir Barat, atau di manapun kita bisa berbuat baik.
Contohnya Nabi Yusuf, dia tidak lahir di Mesir tapi jadi Rasul di Mesir. Kata kuncinya itu, kita tidak bisa mencampuri hak prerogatif Yang Maha Kuasa dalam hal ini. Dan sekarang, saya ingin melakukan kebaikan di Kabupaten Tulang Bawang.
Apakah ada kesulitan saat melakukan kampanye dan apakah ada persoalan yang disampaikan masyarakat karena bapak tidak lahir di Tulang Bawang?
Alhamdulillah saya memahami filosofi dari Tulang Bawang itu yakni 'Nengah Nyampur' di mana masyarakat Tulang Bawang itu terbuka dengan siapapun. Dan alhamdulillah, respon masyarakat bagus, sehingga tidak ada masalah untuk itu.
Alhamdullah juga, di manapun saya berada, kesan masyarakat baik. Bahkan sejak dulu saya merantau, saya tinggal di suatu daerah, hampir semua ada seorang yang mengangkat saya sebagai anak angkat. Termasuk di Tulang Bawang ini, saya banyak saudara-saudara. Kuncinya kita harus khusnuzon. Selama 19 bulan menjabat sebagai Pj Bupati Tulang Bawang, alhamdulilah respon masyarakat baik.
Selama 19 bulan menjabat sebagai Pj Bupati Tulang Bawang, apa saja yang telah dilakukan?
Pj inikan penjabat dan tentunya saya menjalankan tugas-tugas pemerintahan. Dan selama menjabat, saya berangkat dari masalah. Saya cari tahu masalah apa yang ada di Tulang Bawang. Ada tiga masalah yang besar di sana. Pertama ada terminal yang diportal oleh keluarga di sana, padahal secara proses hukum sudah selesai. Dan pemerintah memiliki kewenangan untuk mencari solusi permasalahan yang ada dan alhamdulilah selama dua bulan saya di sana, urusan terminal selesai yang selama 5 tahun bermasalah.
Lalu kedua Kanal Dipasena yang statusnya tidak jelas dan saya menemui menteri-menteri, alhamdulillah sekarang statusnya sudah jelas. Kemudian masalah jalan, saya lakukan kolaborasi bersama masyarakat, saya kordinasi dengan kepala kampung untuk kolaborasi mencari solusi jalan, maka ke depan jika sama-sama tentu ini bisa dilakukan.
Kemudian tempat wisata Cakat yang tak ada pengunjung sama sekali waktu saya sampai sana dan saya coba perbaiki dengan kerjasama dengan masyarakat setempat dan alhamdulillah sekarang sudah mulai ada pengunjung. Sekarang juga kita bikin Tangga Langit untuk para milenial. Jalan yang sudah puluhan tahun belum dibangun, mulai jadi. Tak perlu APBD, asal ada kemauan kepala daerah, saya yakin semua masalah bisa teratasi. Masyarakat bisa menilai apa yang telah saya lakukan di Tulang Bawang.
Bagaimana perjuangan sebelum memutuskan maju di Pilkada 2024?
Sebetulnya saya pensiun di bulan Febuari 2025 mendatang, jadi kurang 5 bulan sebelum pensiun, saya harus mundur. Konsekuensinya saya tidak dapat pangkat penghargaan setelah mundur 4E.
Tadinya saya tak ada pemikiran untuk mencalonkan diri, tapi karena dorongan keluarga, sahabat, dan masyarakat meminta kesediaan saya untuk maju di sana, akhirnya saya membulatkan tekat mencalonkan diri. Dan kala itu saya tidak dapat partai satupun, hampir semuanya diborong. Alhamdulillah dalam perjalanannya, saya mendapat rekom dari Demokrat, PKB, PKS, NasDem, Golkar, dan beberapa partai non-parlemen. Jadi perjuangannya menjelang pencalonanan cukup luar biasa.
Selama 19 bulan menjabat sebagai Pj Bupati Tulang Bawang, apa potensi yang ada di sana?
Potensi Tulang Bawang sama seperti daerah lain, hanya saja memiliki keunggulan sendiri. Kalau kita perhatikan, Tulang Bawang ini daerah dari titik nol permukaan laut tingginya hanya 40 meter, jadi wilayah ini relatif datar dan memiliki potensi besar di sektor pertanian, perkebunan, maupun perikanan. Khusus perikanan, tak semua wilayah punya potensi besar, di Tulang Bawang kita ada Way Tulang Bawang yang sangat besar.
Tapi sekarang kendalanya banyak tukang setrum. Saya pernah sama pak Arinal menebar 1.000 bibit ikan kelabat, tapi kalau disetrum bisa mati semua, karena setrum yang digunakan bukan yang kecil, tapi setrum besar sehingga ikan mati. Padahal bisa saja ikan ini berkembang dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Kemudian potensi lain tempat wisata satu-satunya wilayah yang ada candi di Lampung, ini ya di Tulang Bawang, kemudian ada Tangga Raja sudah mulai kita sentuh.
Apa fokus kerja ke depan jika terpilih sebagai bupati?
Infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan kita punya potensi pertanian sekian ribu hektare sawah yang nantinya akan kolaborasi bersama masyarakat agar harga jualnya bisa membantu masyarakat dalam sektor perekonomian.
Bagaimana optimisme untuk menang di Pilkada 2024?
Melihat dari hasil survey, kami optimistis di atas 50 persen. InsyaAllah saya dengan pak Hankam telah berupaya secara maksimal. Tapi kami serahkan kepada Yang Maha Kuasa dan kepada masyarakat dengan tetap mengedepankan tutur kata dan cara yang baik. Maka pada 27 November 2024, gunakan hak pilih dengan baik. InsyaAllah bersama kita bisa membangun Tulang Bawang.
(tribunlampung.co.id/riyo pratama)
Qodratul Ikhwan
Tulang Bawang
calon bupati
Wawancara Khusus
podcast
Pilkada
Lampung
Pilkada Serentak
Tribunlampung.co.id
Putar Musik Wajib Bayar? Eksklusif Bersama Yanvaldi Yanuar |
![]() |
---|
Novriwan Jaya Bicara soal Bolo Ngarit untuk Majukan Peternakan di Tulangbawang Barat |
![]() |
---|
Jody Saputra Ingin Mesuji Punya Brand Beras Sendiri |
![]() |
---|
Makanan Bergizi Tak Harus Mahal, Eksklusif Bersama Wakil Ketua DPD PCPI Lampung |
![]() |
---|
UMKM Masih Gratis Pakai QRIS, Eksklusif Bersama KPwBI Lampung Bimo Epyanto |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.