Berita Terkini Nasional

Tujuh Narapidana Narkoba Kabur dari Rutan Salemba, Bobol Teralis Saluran Air saat Hujan Lebat

Hujan lebat yang mengguyur Jakarta pada Senin (11/11/2024) malam lalu menjadi kesempatan bagi tujuh orang narapidana Rumah Tahanan (Rutan) Salemba

Editor: Teguh Prasetyo
KOMPAS.com/Febryan Kevin
MELARIKAN DIRI - Gorong-gorong yang digunakan ketujuh napi Rutan Salemba melarikan diri kini kondisinya sudah ditutup, Jumat (15/11). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA -  Hujan lebat yang mengguyur Jakarta pada Senin (11/11/2024) malam lalu menjadi kesempatan bagi tujuh orang narapidana Rumah Tahanan (Rutan) Salemba, Jakarta melarikan diri.

Menerobos gorong-gorong saluran air, ketujuh narapidana yakni AAK (22), J bin I (29), W bin T (47), MJ bin ZA (42), M bin I (43), MAU bin S (30), dan AN bin N (27) kabur dari Rutan Salemba, pada Selasa (12/11/2024) dini hari

Di tengah udara dingin selepas hujan lebat pada Senin malam itu, tujuh narapidana bekerja sama menjebol tiga lapis teralis besi di gorong-gorong saluran air dari dalam Rutan.

Mereka kemudian tunggang-langgang kabar menuju Jalan Percetakan Negara IX.

Kaburnya ketujuh narapidana kasus narkotika itu terbilang rapi dan cepat.

Sebab, gorong-gorong saluran air tempat mereka keluar berhadapan langsung dengan pos keamanan RW 04, Kelurahan Rawasari, Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Di mana, ada tiga orang petugas keamanan setempat yang berjaga pada malam itu.

Effendi (61 tahun), petugas keamanan RW 04 menceritakan kronologi yang diketahuinya terkait kaburnya ketujuh narapidana dari Rutan Salemba.

Kepada Tribunnews, Effendi mengatakan, pada Senin (11/11/2024) malam itu kondisi di Jalan Percetakan Negara IX atau sisi kiri Rutan Salemba terbilang sepi dan sunyi. 

Karena pada sore hingga malam, hujan deras mengguyur wilayah tersebut.

Dia juga mendengar bahwa petugas sipir Rutan Salemba tengah menggelar apel malam, pada pukul 20.00 WIB.

Itu diketahui Effendi karena ia memutuskan berangkat tugas berjaga lebih awal.

Mengingat selepas hujan, rawan terjadi tindak kejahatan di daerah itu.

Padahal ia biasa tugas jaga mulai pukul 22.00 WIB hingga 05.00 WIB esok harinya.

Pada Senin malam itu, Effendi menyebut tidak ada aktivitas ataupun orang-orang yang berkumpul dekat gorong-gorong, tempat para narapidana kabur.

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved