Pendidikan
Cuku Nyinyi Bertransformasi: Wisata Edukatif dengan Sentuhan Digital
Kawasan Ekowisata Cuku Nyinyi di Desa Sidodadi, Kabupaten Pesawaran, kini menjadi pelopor dalam pemanfaatan teknologi digital di sektor ekowisata.
Penulis: sulis setia markhamah | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Pesawaran - Kawasan Ekowisata Cuku Nyinyi di Desa Sidodadi, Kabupaten Pesawaran, kini menjadi pelopor dalam pemanfaatan teknologi digital di sektor ekowisata.
Kegiatan ini berjalan berkat pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh tim dosen dan mahasiswa Fakultas Sains Institut Teknologi Sumatera (ITERA), Sabtu (16/11/2024).
Aplikasi kamera identifikasi spesies mangrove berbasis morfologi daun telah resmi diperkenalkan kepada pengelola ekowisata dan masyarakat Cuku Nyinyi.
Kegiatan ini mengusung tema “Implementasi Aplikasi Kamera Identifikasi Spesies Mangrove Otomatis Berdasarkan Morfologi Daun.”
Para dosen ITERA hadir bersama mahasiswa untuk memberikan pelatihan dan sosialisasi kepada pihak pengelola ekowisata.
Selain itu, aplikasi ini juga menjadi bagian dari upaya digitalisasi layanan, yang diharapkan mampu meningkatkan daya tarik wisatawan sekaligus mendukung pengelolaan lingkungan mangrove yang lebih efisien.
Kamera Canggih untuk Kenali Mangrove
Dengan memanfaatkan aplikasi kamera ini, pengunjung dapat dengan mudah mengidentifikasi jenis mangrove hanya dengan mengambil foto daun mangrove melalui perangkat ponsel mereka.
Informasi mengenai spesies mangrove yang terekam akan langsung ditampilkan, memberikan wawasan kepada wisatawan sekaligus edukasi terkait pentingnya ekosistem mangrove.
“Pengenalan aplikasi ini menjadi solusi atas kendala identifikasi spesies mangrove yang sering dihadapi pengelola maupun wisatawan,” jelas salah satu dosen ITERA.
“Selain itu, inisiatif ini merupakan bentuk implementasi Tridharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam pengabdian kepada masyarakat,” sambungnya.
Selain aplikasi kamera, ITERA juga memperkenalkan website yang berfungsi sebagai media pendaftaran kunjungan wisata. Pengelola menyambut baik inovasi ini karena dianggap mempermudah proses administrasi dan meningkatkan daya saing kawasan Cuku Nyinyi sebagai destinasi ekowisata unggulan.
Kerjasama untuk Masa Depan Berkelanjutan
Kegiatan ini ditutup dengan penyerahan media digital pendukung, plakat simbolis, serta penandatanganan perjanjian kerja sama antara ITERA dan pengelola Ekowisata Cuku Nyinyi.
Dengan adanya digitalisasi ini, pengelola berharap ekowisata dapat semakin dikenal dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.
Berprestasi, Murid Stella Gracia School Raih Lebih dari 30 Penghargaan Internasional Kurun Setahun |
![]() |
---|
PROMS FEB UI Gelar Pre-Event Waves of Change di Pulau Tegal Mas, Peduli Lingkungan dan Sosial |
![]() |
---|
Audiensi dengan LLDikti Wilayah II, UIM Perkuat Sinergitas dan Tata Kelola Institusi |
![]() |
---|
Ketua TP-PKK Lampung Edukasi Pramuka SMA Al Kautsar Terkait Peran Wanita dalam Pembangunan |
![]() |
---|
Gali Wawasan Kepemimpinan, Pramuka SMA Al Kautsar Dialog dengan Kadis Pendidikan Lampung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.