Pendidikan

Cuku Nyinyi Bertransformasi: Wisata Edukatif dengan Sentuhan Digital

Kawasan Ekowisata Cuku Nyinyi di Desa Sidodadi, Kabupaten Pesawaran, kini menjadi pelopor dalam pemanfaatan teknologi digital di sektor ekowisata.

Cuku Nyinyi Bertransformasi: Wisata Edukatif dengan Sentuhan Digital - triyana12.jpg
Istimewa
Kawasan Ekowisata Cuku Nyinyi di Desa Sidodadi, Kabupaten Pesawaran, kini menjadi pelopor dalam pemanfaatan teknologi digital di sektor ekowisata.
Cuku Nyinyi Bertransformasi: Wisata Edukatif dengan Sentuhan Digital - triyaan21.jpg
Istimewa
Kawasan Ekowisata Cuku Nyinyi di Desa Sidodadi, Kabupaten Pesawaran, kini menjadi pelopor dalam pemanfaatan teknologi digital di sektor ekowisata.

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Pesawaran - Kawasan Ekowisata Cuku Nyinyi di Desa Sidodadi, Kabupaten Pesawaran, kini menjadi pelopor dalam pemanfaatan teknologi digital di sektor ekowisata.

Kegiatan ini berjalan berkat pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh tim dosen dan mahasiswa Fakultas Sains Institut Teknologi Sumatera (ITERA), Sabtu (16/11/2024).

Aplikasi kamera identifikasi spesies mangrove berbasis morfologi daun telah resmi diperkenalkan kepada pengelola ekowisata dan masyarakat Cuku Nyinyi.

Kegiatan ini mengusung tema “Implementasi Aplikasi Kamera Identifikasi Spesies Mangrove Otomatis Berdasarkan Morfologi Daun.”

Para dosen ITERA hadir bersama mahasiswa untuk memberikan pelatihan dan sosialisasi kepada pihak pengelola ekowisata. 

Selain itu, aplikasi ini juga menjadi bagian dari upaya digitalisasi layanan, yang diharapkan mampu meningkatkan daya tarik wisatawan sekaligus mendukung pengelolaan lingkungan mangrove yang lebih efisien.

Kamera Canggih untuk Kenali Mangrove

Dengan memanfaatkan aplikasi kamera ini, pengunjung dapat dengan mudah mengidentifikasi jenis mangrove hanya dengan mengambil foto daun mangrove melalui perangkat ponsel mereka.

Informasi mengenai spesies mangrove yang terekam akan langsung ditampilkan, memberikan wawasan kepada wisatawan sekaligus edukasi terkait pentingnya ekosistem mangrove.

“Pengenalan aplikasi ini menjadi solusi atas kendala identifikasi spesies mangrove yang sering dihadapi pengelola maupun wisatawan,” jelas salah satu dosen ITERA.

“Selain itu, inisiatif ini merupakan bentuk implementasi Tridharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam pengabdian kepada masyarakat,” sambungnya.

Selain aplikasi kamera, ITERA juga memperkenalkan website yang berfungsi sebagai media pendaftaran kunjungan wisata. Pengelola menyambut baik inovasi ini karena dianggap mempermudah proses administrasi dan meningkatkan daya saing kawasan Cuku Nyinyi sebagai destinasi ekowisata unggulan.

Kerjasama untuk Masa Depan Berkelanjutan

Kegiatan ini ditutup dengan penyerahan media digital pendukung, plakat simbolis, serta penandatanganan perjanjian kerja sama antara ITERA dan pengelola Ekowisata Cuku Nyinyi.

Dengan adanya digitalisasi ini, pengelola berharap ekowisata dapat semakin dikenal dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved