Universitas Teknokrat Indonesia

Rektor IPB Apresiasi Inovasi Pengolahan Kotoran Sapi oleh Mahasiswa Teknokrat

Rektor IPB University mengapresiasi karya inovatif mahasiswa Universitas Teknokrat Indonesia dalam ajang KSTI 2025.

Dokumentasi Universitas Teknokrat Indonesia
APRESIASI - Rektor IPB University mengapresiasi karya inovatif mahasiswa Universitas Teknokrat Indonesia dalam ajang KSTI 2025. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bandar Lampung - Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB University) Prof. Arif Satria mengapresiasi karya inovatif mahasiswa Universitas Teknokrat Indonesia (UTI) dalam ajang Kompetisi Sains, Teknologi, dan Inovasi (KSTI) 2025.

KSTI 2025 ini digelar di Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) Institut Teknologi Bandung (ITB).

Rektor IPB mengapresiasi karya berupa Digital Smart Composter, inovasi teknologi berbasis internet of things (IoT) yang dilahirkan mahasiswa Universitas Teknokrat Indonesia di bawah bimbingan dosen.

Inovasi ini digagas Deka Ramadani dan Fadhlurohman Mergo Penateh, dua mahasiswa berprestasi UTI yang didampingi dosen pembimbing mereka Dr. Dedi Darwis.

Dimana dirancang untuk mengolah kotoran sapi menjadi pupuk organik secara lebih cepat, efisien, dan dapat dimonitor secara real-time melalui perangkat digital.

Baca juga: Rektor Universitas Teknokrat Indonesia Hadiri KSTI Indonesia 2025

Baca juga: Tim Universitas Teknokrat Indonesia Lolos Seleksi PIMPI 2025 di IPB

Inovasi tersebut dipamerkan dalam Pameran Hasil Riset Unggulan Digital Smart Composter Universitas pada KSTI Indonesia 2025 di ITB University 7-9 Agustus 2025 kemarin.

Arif menyampaikan inovasi seperti Digital Smart Composter memiliki peluang besar untuk dihilirkan menjadi produk komersial yang bermanfaat secara luas.

Menurutnya, hilirisasi produk unggulan perguruan tinggi harus menjadi fokus utama, agar hasil riset dan pengembangan tidak hanya berhenti di meja laboratorium, tetapi benar-benar hadir di tengah masyarakat.

Ia menambahkan Digital Smart Composter sejalan dengan agenda nasional dalam meningkatkan produktivitas sektor pertanian melalui pemanfaatan teknologi.

Selain itu, teknologi ini dapat membantu peternak mengurangi pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh limbah kotoran sapi, sekaligus menghasilkan pupuk organik berkualitas tinggi yang dapat meningkatkan kesuburan tanah.

Baca juga: Mahasiswa Teknik Elektro Teknokrat Raih Prestasi di Rimau Robotic Contest dan Exhibition 2025

Digital Smart Composter hadir sebagai jawaban atas dua masalah besar dalam peternakan sapi, yaitu penumpukan limbah kotoran dan kebutuhan pupuk organik berkualitas.

Kehadiran di KSTI 2025 bukan sekadar memamerkan karya, melainkan menjadi wadah pembuktian bahwa generasi muda Indonesia mampu menciptakan solusi nyata yang bermanfaat bagi sektor pertanian dan lingkungan.

(TRIBUNLAMPUNG.CO.ID/rls)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved