Berita Lampung
Laju UMKM dan Perjuangan Seorang Ibu di Lampung Terbantu KUR BRI
Janasiah, pelaku UMKM di Lampung, saat diwawancarai di warung gerobak pinggir Jalan Teuku Umar Bandar Lampung.
Penulis: Riyo Pratama | Editor: Heribertus Sulis
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Lamunan kesedihan tergambar di wajah Janasiah (61) saat menanti pembeli di warung gerobakan kecil pinggir Jalan Teuku Umar, Bandar Lampung, Jumat 29 November 2024 sore.
Bagaimana tidak, dia hanya sendiri duduk di dalam gerobak kecil dengan ukuran sekitar 1,5x2 meter persegi.
Adakalanya dia bermain handphone sembari menanti pembeli tiba. Sesekali ibu Janasiah menguap dangan wajah mengantuk yang tak bisa ia pungkiri.
Tak peduli cuaca hujan maupun panas, dia tetap setia menunggu kotak gerobaknya itu.
Semenjak ditinggal mendiang suami, Junasiah terpaksa menjalankan kehidupannya bersama 9 orang anak-anaknya.
"Suami saya sudah meninggal sekitar 4 tahun lalu, saya ditinggalkan bersama 9 orang anak, 7 diantaranya sudah menikah sisa dua lagi yang di rumah. Semenjak itu saya membuka usaha kecil-kecilan seperti ini, alhamdulillah dibantu pinjaman KUR BRI sehingga saya bisa mandiri tanpa menyusahkan anak-anak," kata Janasiah.
Meski tak sebanyak isi ruko sembako pada umumnya, namun usaha Janasiah cukup lengkap. Dia menjual rokok, minuman kemasan, kopi, kebutuhan dapur seperti sabun cuci piring, shampo, jajanan dan kebutuhan balita seperti pempes dan tisu.
"Walaupun hasilnya tak seberapa, namun alhamdulillah cukup untuk kebutuhan hidup dan membayar anggsuran per-bulannya," ujar dia.
Dengan usia yang telah mencapai 61 tahun, Janasiah membuka rukonya sejak Pukul: 09.00 WIB hingga Pukul: 18.00 WIB.
"Saya rutin buka warung ini sejak pagi hingga sore hari saja, pas siang hari saya pulang Shalat Zhuhur hingga Azhar dan gerobak dijaga anak, setelah Shalat Azhar saya kembali lagi jaga dagangan dan pulang menjelang magrib, berbeda dengan warung grobak lainnya yang sanggup hingga 24 jam. Saya tak seperti mereka , usia sudah tidak muda lagi," ucapnya.
Pinjaman ke bank bukan hal yang pertama dilakukan Janasiah, ia pernah melakukan pinjaman sejak suaminya masih hidup.
"Dulu pas suami saya masih hidup kami pernah pinjam di Bank, untuk buka usaha warung di rumah setelah lunas sempat berhenti," tutur Janasiah.
Setelah ditinggal suami, Janasiah memulai kembali usahanya dengan bantuan pinjaman Kredit Usaha Mikro (KUR) BRI.
"Saya mengetahui tentang pinjaman KUR BRI ini melihat dari iklan di Handphone dan TV kemudian saya mencari tahu dan saya mananyakan ke Bank BRI terdekat," ungkapnya.
Berdasarkan pengalamannya, pengajuan pinjaman KUR BRI cukup mudah dangan proses yang sangat singkat.
"Setelah saya ke bank BRI melengkapi berkas, Seminggu kemudian pinjaman dicairkan dan saya gunakan untuk tambahan modal usaha," ucapnya.
Janasiah meminjam KUR BRI sebanyak Rp 15 juta rupiah dengan bayaran angsuran hanya Rp Ratusan ribu rupiah di setiap bulannya.
"Angsurannya rendah hanya Rp Ratusan ribu saja untuk pinjaman selama 3 tahun dan setelah dihitung-hitung bungganya sangat amat rendah," kata Janasiah.
"Pinjaman KUR BRI sangat membantu bagi saya, ketimbang harus meminjam rentenir yang bungganya mencapai 50-100 persen jumlah pinjaman," sambungnya.
Kendati demikian sebagai nasabah Janasiah, berharap bunga KUR BRI dapat lebih rendah lagi.
"Walaupun sudah rendah, namun harapan nasabah seperti saya ini, agar bungga pinjamannya bisa lebih rendah lagi," ujarnya.
Manfaat BRILink bagi Junasiah
Diusia yang tak lagi muda, Junasiah memilih melakukan transaksi mengunakan BRILink saat hendak menarik dan menyimpan uank hasil dagangannya.
"Saya menggunakan kartu ATM BRI dan saat transaksi saya lebih baik ke BRILink karena lebih mudah dan dekat dari rumah," ujarnya.
"Jadi tidak harus repot cari bank atau ATM yang jauh dari desa. Cukup dari BRILink saja sudah sangat membantu untuk tarik tunai maupun transfer," pungkasnya.
(Tribunlampung.co.id/Riyo Pratama)
Matinya Live TikTok Berdampak bagi UMKM, Kita harus Sabar demi Indonesia |
![]() |
---|
Diguyur Hujan Deras, Aliansi Mahasiswa Kota Metro Suarakan 11 Tuntutan Secara Damai |
![]() |
---|
Masyarakat Sukaraja dan Bumi Waras Bandar Lampung dapat Bantuan Beras 30 Ton |
![]() |
---|
PWNU Lampung: Terbentuknya Kementerian Haji dan Umrah Tak Kurangi Fungsi Kemenag |
![]() |
---|
Perketat Pengelolaan, Marindo Cek Kendaraan Dinas Pemprov Lampung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.