Bisnis

Fashion Kahut Siger Bori, UMKM Sukses Binaan BRI Regional Bandar Lampung

Fashion hasil buatan Kahut Siger Bori berhasil mencuri perhatian dengan produknya yang unik dan ramah lingkungan.

Fashion Kahut Siger Bori, UMKM Sukses Binaan BRI Regional Bandar Lampung - UMKM-binaan-BRI-Lampung-1.jpg
Istimewa
Owner Kahut Siger Bori, Anggraeni Kumala Sari menunjukkan teknik eco print dalam setiap produknya.
Fashion Kahut Siger Bori, UMKM Sukses Binaan BRI Regional Bandar Lampung - UMKM-binaan-BRI-2.jpg
Istimewa
Owner Kahut Siger Bori, Anggraeni Kumala Sari menunjukkan teknik eco print dalam setiap produknya.

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bandar Lampung- Nama Kahut Siger Bori barangkali sudah tak asing bagi pecinta fashion di Bandar Lampung

Sebabnya, fashion brand UMKM binaan BRI Regional Bandar Lampung ini punya ciri khas sendiri yakni menggunakan bahan-bahan alami untuk membuat motif dan pewarnaan. 

Fashion hasil buatan Kahut Siger Bori berhasil mencuri perhatian dengan produknya yang unik dan ramah lingkungan. 

Usaha fashion ini merupakan brand lokal asal Lampung yang berdiri sejak 2018. 

Owner Kahut Siger Bori, Anggraeni Kumala Sari mengatakan ia mengusung teknik eco print dalam setiap produknya. 

Sejarah Kahut Sigerb Bori bermula saat munculnya kesadaran Anggraeni bahwa bisnis fashion sangat berdampak pada pencemaran lingkungan. 

Maka Anggraeni Kumala Sari ingin mencoba sesuatu yang baru dalam usaha fashionnya dengan penggunaan bahan-bahan alami yang ramah lingkungan. 

Anggraeni berkisah, usaha yang digelutinya sejak enam tahun lalu ini dimulainya sejak Jawa Tengah.

Ketika di Jawa Tengah, Anggraeni menuturkan dia punya usaha bordir.

“Awalnya saya punya usaha bordir di Jawa Tengah, dan saya sering berpindah-pindah karena mengikuti suami yang tugasnya berpindah-pindah. Tapi saya tidak bisa lepas dari usaha kriya dan wastra. Selama itu saya selalu memakai bahan-bahan sintetis,” ungkap Anggraeni dalam rilis yang diterima Tribunlampung.co.id, Sabtu (7/12/2024).

“Kemudian saya mendapat informasi bahwa fashion itu adalah pencemar terbesar di dunia selain plastik. Akhirnya saya pikir harus menggunakan bahan-bahan alami tetapi, maka saya mempelajari dan mencari-cari, akhirnya saya bertemu dengan teknik pewarna alami ecoprint,” tambahnya. 

Teknik ecoprint adalah yaitu dengan mencetak atau mewarnai kain menggunakan daun, bunga, kulit kayu, dan sebagainya.

Hal itu membuat setiap produk Kahut Sigerbori memiliki keunikan tersendiri dan berpotensi untuk menjadi salah satu brand lokal yang diakui di dalam negeri.

Namun pembuatan ecoprint tidaklah mudah. Karena ada banyak factor yang harus diperhatikan agar kain yang diwarnai dan diberi motif tidak gagal. 

“Yang pertama kita harus memakai dedaunan yang memiliki tanin atau zat pewarna yang kuat. Kemudian kelembaban udara, PH air sangat berpengaruh. Jadi satu rumah produksi dengan rumah produksi yang lain pasti akan menghasilkan hasil yang berbeda,” jelasnya. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved